Kutuk Menjadi Berkat

2 0 0
                                    



Saat orang bertobat dilahirkan kembali, menerima Kristus sebagai Tuhan dan JuruslamatNya, dia menerima karya penebusan Kristus dalam hidupnya. Disini semua kutuknya di pakukan di kayu salib dan dia menerima berkat Abraham Ishak Yakub dan semua janji janji di alkitab di dalam Kristus.

"Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat"


"Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!. "

"Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar."


Karena janji inilah maka Paulus berkata berkatilah dan jangan mengutuk.  Setelah orang Kristen bertobat lahir baru maka di dalam hatinya mengalir aliran aliran air hidup. Orang orang bisa menganiaya orang Kristen, tetapi mereka tetap tenang karena ada berkat Tuhan di dalam hidup mereka yang membuat mereka berkemenangan dan lebih daripada pemenang dalam hidup ini. Tidak ada orang yang bisa menang melawan orang yang di berkati. Karenanya mereka penuh ucapan syukur dan mereka memberkati yang menganiaya mereka. Hati dan kehidupan mereka adalah hati dan kehidupan yang di berkati, maka buahnya adalah berkat juga, pikiran perasaan dan tindakan mereka memberkati sesama karena mereka di berkati. Jika mereka tidak di berkati bagaimana mereka bisa jadi berkat? Dahulu mereka terkutuk, mereka adalah mata air yang pahit, tetapi saat kayu di lemparkan ke mata air tersebut, mata air tersebut mengeluarkan air tawar yang manis rasanya dan tidak dapat mengeluarkan mata air pahit lagi. 

Orang kristen bisa saja mengutuk, tetapi tujuannya adalah untuk memberkati. Jika orang Kristen tidak dapat mengutuk, maka Paulus tidak akan berkata jangan mengutuk. Namun kita tidak mengutuk karena tidak boleh demikian terjadi. Kutuk hidup kita sudah di ubah Kristus menjadi berkat melalui karyaNya di kayu salib. Maka kita pasti di berkati dan kita di panggil tidak untuk menikmati berkat tersebut sendirian, tetapi untuk membagi bagikannya, sehingga semua bangsa di muka bumi ini di berkati dan mereka memuliakan Bapa di surga. 

Sumber hidup kita ini adalah berkat, dan bukan kutuk. Jika ada penganiayaan terjadi, sebenarnya penganiayaan di gunakan Tuhan untuk mengajarkan firman kepada kita, untuk membuka pewahyuan demi pewahyuan, rheima demi rheima. Hanya roti yang sudah di pecah pecahkan yang bisa di bagikan ke orang orang, hanya orang yang sudah mengalami penderitaan yang bisa mengerti arti penghiburan dan kelegaan. Penderitaan penderitaan hidup ini mengajarkan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Tuhan. Saat pikiran perasaan dan tindakan kita sejalan dengan Tuhan dan firmanNya maka kita akan dapat berkata "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Orang yang di aniaya cenderung untuk mengutuk karena dirinya dan egonya di sakiti, namun saat orang Kristen di aniaya mereka memberkati dan tidak mengutuk karena sumber penghiburan dan kelegaan itu ada bersama mereka. Mereka mengandalkan berkat dan pertolongan Tuhan di dalam hidup mereka melalui Kristus, sehingga mereka seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau dan tidak layu, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah, apa saja yang di perbuat orang Kristen pasti berhasil. 

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusWhere stories live. Discover now