Chapter 10

1K 112 18
                                    

Author's POV

"Jangan mengada-ngada. Sahabatku itu mau menikah, bukan mau naik gunung Draco!" ucap Hermione pada Draco saat pemuda itu menyarakan untuk memberi hadiah pernikahan perlengkapan mendaki pada Ron Weasley dan Pansy Parkinson.

Draco menyodorkan sebuah brosur yang ia dapatkan dari teman satu kelasnya kehadapan Hermione. "Tapi toko ini sedang mengadakan diskon besar besaran, Mione. Siapa tahukan, mereka berdua akan berbulan madu dengan mendaki gunung everest?"

Hermione memutar bola matanya lalu menggelengkan kepala. "Gunung everest kepalamu botak! Sudahlah, kau tidak membantu sama sekali." dengus Hermione sebal.

Saat ini Draco dan Hermione tengah berdebat mengenai apa yang akan mereka bawa sebagai hadiah diacara pernikahan Ron dan Pansy besok. Waktu Draco mendengar kabar bahwa Pansy akan menikah, ia terkejut.

Pasalnya setahu Draco, gadis Parkinson yang sejak kecil sudah menjadi sahabatnya itu telah dijodohkan dengan seorang pemuda kaya yang berasal dari negara lain.

Rasa terkejutnya Draco tidak hanya sampai disitu saja. Saat Hermione mengatakan bahwa yang menjadi mempelai prianya adalah Ron Weasley yang notabene selalu menjadi sasaran empuk rundungan Pansy semasa sekolah, besok akan resmi secara sah menjadi suami si gadis Parkinson.

Saking tidak percayanya Draco dengan berita tersebut, ia sampai langsung menelfon meminta Pansy untuk bertemu karena ingin menanyakan hal yang sebenarnya terjadi.

Namun Pansy bilang, ia sedang sibuk dan ada sesuatu hal yang perlu ia dilakukan. Jadilah, hingga sekarang Draco belum sempat bertemu gadis Parkinson itu.

Hermione mendaratkan bokongnya diatas ayunan yang berada di tengah taman halaman belakang. Karena ayunan yang hampir rusak sudah dibetulkan oleh Draco dan malah ditambah satu lagi disebelah kiri, jadi sekarang Hermione sudah bisa leluasa mengayunkan tubuhnya disana tanpa khawatir talinya akan putus.

"Draco, dorong aku." pinta Hermione.

Draco lalu memegang kedua tali yang sudah dipasang lebih kuat dan lebih aman dengan gerakan pelan. Hermione mendecak sebal karena suaminya itu seperti tidak ada tenaga sama sekali.

"Menurutmu, kenapa Pansy memilih si Weaselbee?" tanya Draco tiba tiba sembari mengayunkan tubuh Hermione.

Hermione mengedikan bahu. "Mana aku tahu. Mungkin karena Pansy baru menyadari jika ia mencintai Ron, bisa jadikan?"

Mata Draco lantas menyipit. "Cinta? Apa mungkin Pansy hamil duluan sepertimu?"

Ya ampun, Draco! 😭😭

Hermione lantas mendelik dan mencubit perut Draco yang membuat pemuda bersurai platina itu mengaduh kesakitan.

"Jangan samakan Ron dengan dirimu, ya! Sahabatku itu anak baik baik. Tidak mungkin mereka menikah karena Parkinson hamil duluan!" sergah Hermione tidak terima.

"Hey, aku ini anak baik baik juga ya! Hanya saja kemarin itu aku sedang dibawah pengaruh minuman keras gara gara si Zabini." ucap Draco lalu mengerucutkan bibirnya maju jadi limasenti.

Hermione kemudian mengadahkan kepalanya menatap wajah Draco. "Iya, aku percaya, kau anak yang baik. Kalau tidak baik tidak mungkin mau bertanggung jawabkan?"

Senyum lebar tiba tiba merekah diwajah Draco. "Nah, itu kau tahu kalau aku ini pria sejati. Hehe."

•••

Draco adalah pemuda dengan sifatnya yang royal pada semua orang. Apalagi dengan orang orang terdekatnya. Dengan harta keluarga Malfoy yang sangat banyak itu, bisa saja sekarang ini Hermione meminta barang barang mahal sesuai dengan kemauannya saat mereka tengah berjalan melewati berbagai macam outlet ternama didalam Mall.

𝑻𝒊𝒍𝒍 𝑾𝒆 𝑭𝒊𝒏𝒅 𝑶𝒖𝒓 𝑫𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 | 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐢𝐨𝐧𝐞 [𝐁𝐎𝐎𝐊 𝟐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang