9. Lusy dan Hisyam?

312 30 0
                                    

Bunyi bel sudah terdengar ke sekian kali membuat Giska yang tengah memasak harus menghentikan kegiatannya untuk membuka pintu.

Lagian siapa yang datang?? Giska penasaran.

Saat Giska membuka pintu, dia terlihat tercengang.

Di depan pintu, ada seorang gadis berjilbab panjang berwajah ayu, beda banget lah sama dirinya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam"

Giska di buat terpana oleh suara lembut gadis ini.

" Ada apa ya mbak? " Tanya Giska.

"Emm itu, saya mencari maz Hisyam ada?" Tanya nya.

"Emm maz Hisyam nya ada, di atas, mbak silahkan tunggu aja, masuk mbak" Giska mempersilahkan gadis itu untuk masuk.

Gadis itu mengangguk dan mengikuti Giska menuju ruang tamu, setelah di ruang tamu gadis itu duduk.

"Sebentar saya panggilkan ya mbak" ucap Giska.

Gadis itu tersenyum.

"Iya mbak, owh iya, kalo saya boleh tau, mba ini ART di rumah ini ya?" Tanya gadis itu yang membuat Giska menatap gadis itu datar.

Ke kagumannya pada gadis itu menghilang.

Enak aja dirinya dikatakan sebagai ART.

Dia ini istirnya HISYAM oii.

Giska hanya tersenyum menanggapi lalu dia segera berlalu.

"Assalamualaikum" Giska mengetuk pintu kamar.

"Wa'alaikumsallam" jawab Hisyam dari dalam.

"Masuk Ka" kata Hisyam lagi.

Giska memasuki kamar dan melihat Hisyam yang sedang memeriksa dokumen-dokumen.

"Ada apa?" Tanya Hisyam tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen-dokumen yang menumpuk itu.

"Ada tamu, gadis pengen ketemu kamu" jawab Giska sedikit acuh.

Hisyam menatap Giska dan menaikkan satu alisnya.

"Siapa?" Tanyanya.

Giska mengedikkan bahunya.

"Gak tau" jawab nya.

"Yasudah, Aku ke bawah " ucap Hisyam.

Giska mengangguk kemudian keluar terlebih dahulu untuk melanjutkan masaknya sekaligus membuatkan tamu songong itu minum

"Lusy?" Ucap Hisyam tak percaya.

Di depannya ini adalah Lusy, Lusy adalah gadis yang dulu dulu di Jodohkan dengan nya.

Tapi tak jadi karena Lusy ingin melanjutkan studi nya di luar negeri.

Samar-samar Giska mendengar ketika Hisyam memanggil nama gadis itu.

Lusy?? Giska seperti pernah mendengar nama itu!

"Tapi dimana ya?" Gumam nya.

Dann!!

"Lusy itu kan cewek yang mau di jodohkan sama Hisyam?? Ngapain itu cewek kesini?!" Ucap Giska.

Giska tak sadar kalau sebenarnya dia kesal.

"Ah Hisyam.. sudah lama aku tidak bertemu kamu" ucap Lusy

Di balik tembok Giska ingin muntah.

"Baku amat ngomongnya" cibirnya.

Hisyam hanya menanggapi perkataan Lusy dengan senyum tipis.

"Jadi kedatanganku kesini untuk menagih janji perjodohan kita Syam" ucap Lusy yang membawa Giska terbatuk.

"UHUKK UHUKKK!!"

Hisyam yang mendengar itu segera berlari menghampiri Giska, Lusy yang melihat Itu mengikuti Hisyam ke dapur.

"Kamu kenapa??" Tanya Hisyam, dia langsung mengambil minum Dan memberikan pada Giska.

Giska menerima dan langsung meminum nya.

"Huwahhh.. segar" desah nya.

"Hisyam, kenapa kamu perhatian sama ART kamu?" Tanya Lusy.

Hisyam menatap Lusy tajam seraya mendekatinya

"Orang yang kamu sebut asisten rumah tangga ku itu adalah ISTRIKU!" Ucap Hisyam menekan kata 'istri'

Membuat Giska yang mendengarnya tersenyum senang.

Sementara Lusy? Dia menganga tak percaya.

"I..Istri?" Ulangnya tak percaya.

Hisyam mengangguk.

"Tapi perjodohan kita?" Tanya nya.

"Batal! Aku sudah menikah" Jawab Hisyam santai.

Lusy menatap Hisyam tak percaya dan beralih melihat ke Giska yang Giska balas dengan tatapan polos.

Pura-pura Polos dia mahh..

"Hisyam, gapapa kalo kamu sudah menikah, aku jadi istri kedua juga enggak apa-apa" ucapnya memohon membuat Giska mendelik.

Dihhhh.. cantik-cantik kok kaya murah gitu sih?
Itu batin Giska.

"Kamu tidak keberatan kan mba?" Tanya Lusy pada Giska.

Giska mengedikkan bahunya.

"Terserah maz Hisyam aja sih" Jawab Giska acuh.

Maz?? Hisyam langsung tersenyum senang.

Giska tidak pernah memanggilnya maz, dan baru kali ini Giska memanggilnya seperti itu.

"Gimana mas?"

Hisyam menggeleng.

"Maaf Lusy, aku hanya akan mencintai dua wanita, satu ibuku dan kedua istriku, aku tidak akan menikah lagi, apalagi menikahi mu, kamu wanita baik, carilah imam yang lebih baik dariku" ucap Hisyam.

"Tapi Syamm"

"Lusy.."

"Baiklah, aku pamit, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam" jawab Hisyam dan Giska.

Lalu Lusy pergi.

Giska membelalak tak percaya.

Udah gitu doang?? Yahh gak asyik, padahal tadi rencananya Giska mau nonton mereka sambil ngemil popcorn.

"Giska.." panggil Hisyam

"Maz, tidur di luar ya nanti malam" ucap Giska dengan nada biasa aja, lalu dia pergi berlalu dari hisyam.

Hisyam melongo.

Tidur di luar?

Eh? Tapi..

"Giska cemburu? Kalo iya Alhamdulillah"

IMAM DARI ALLAHWhere stories live. Discover now