8. Sidang Ervian

327 26 1
                                    

TEK..TEK..

bunyi rotan yang di pukul ke tangan terdengar membuat orang-orang yang berada di rumah ini menjadi terdiam, dan salah satunya tersangka yang menjadi target utama.

"Airra ambil kak, gue mau nyidang Ervian dulu" ucap Giska pada Airra yang tengah berada di gendongan Ervian.

Ervian menelan ludahnya susah payah, seperti ada yang tercekat gitu.

"Siipp" ucap Nabil

Nabil mengangguk lalu mengambil Airra dari Ervian

Setelah Airra berada di Nabil, Giska memulai sidangnya.

Giska Sendiri saat ini tengah berdiri sambil memegang rotan dan menatap Ervian tajam.

"Duhh seerem amat itu mata" gumam Ervian yang di dengar oleh semua.

"Diem!" Ketus Giska.

"Vian! Gue mau nanya! Maksud Lo itu apa? Udah bosen sama Adek gue? Bilang!" Ucap Giska dengan nada kesal.

Vian terperangah, lalu dia menggelengkan kepalanya.

"Astaghfirullah Giska..sembarangan kalo ngomong!" Ucap Vian

"Gue cinta sama istri gue, masa iya gue bosen!" Sambungnya lagi

Aiska yang sedang bicarakan diam-diam menahan senyum saat Ervian berkata seperti itu.

Hisyam sendiri memilih untuk diam memperhatikan sang istri yang saat ini terlihat kesal.

"Jadi, kenapa Lo ketemuan sama mantan? Mau selingkuh? Lo berani!!? Gue begal ntar Lo!" Ucap Giska sangar.

Aihh..kakak iparnya ini emang serem, masa di begal? Iya kali...
Huhh Vian bergidik ngeri.

"Oalah..itu? Kamu itu salah paham Aiska, pantas aja gak mau pulang, jadi gini, semalam itu gue akui emang gue ketemuan sama mantan, cuma gak bermaksud apa-apa kok, dia cuma ngasih undangan nikahan dia, tuh undangannya di rumah kalo kalian gak percaya, itupun gue tiba-tiba ketemu dia, yang gue bohong, ya mangap, gue pen janjalan tanpa anak istri, sekali-kali bebas gapapa yakan?" Vian menaik turunkan kedua alisnya.

Aiska yang mendengar itu mencubit kuat lengan Vian, membuat Vian menjerit kesakitan.

"Aduhh..yank.. sakitttt!!" Pekik Vian.

Semua yang ada disana tertawa melihat itu.

"Gaya sih, Udah punya istri sama ekor aja sok-sokan mau bebas!" Cibir Arissa.

"Yoii" Nabil ikut menimpali.

Vian mengelus lengan yang bekas di cubit oleh Aiska.

"Shh..kasar banget sih bini gue.." gumam nya.

Hisyam menggelengkan kepalanya

Benar-benar..

"Nahh dengar, Vian gak selingkuh, aku benar kan? Aku percaya Vian, dan Vian, alasan yang terakhir itu gak bener, harusnya kamu jujur saja dengan Aiska, jangan berbohong, agar gak terjadi kesalahpahaman" nasihat Hisyam.

Aiska mengangguk membenarkan ucapan Kakak iparnya itu.

"Ha..bener tuh maz.." ucap Aiska.

"Duh.. ustadz kita.." ucap Vian.

Hisyam menggelengkan kepalanya, gak pernah serius ini si Vian.

Sementara itu Giska diam-diam terpana melihat Hisyam yang berkata dengan bijak seperti itu..

"Imam gue.." batinnya.

"Iya-iya, lain kali gak gitu lagi, aku janji, aku minta maaf ya?" ucap Vian pada Aiska

"Yaudah iya. ..aku maafin" ucap Aiska, Vian tersenyum.

"Jadi mau pulang ke rumah?" Tanya Vian.

Aiska mengangguk.

"Iya" jawab nya.

"Alhamdulillah..." Ucap mereka semua.

"Masalah selesai!" Ucap Nabil.

IMAM DARI ALLAHWhere stories live. Discover now