15. Liburan is Coming (end)

1.1K 186 2
                                    


Meja makan penuh dengan segala macam makanan dan minuman. Atas ide Doyoung mereka mengadakan acara makan bersama dalam rangka berakhirnya semester, usainya segala macam ujian dan test, dan bersiap menyambut liburan panjang yang akan berlangsung dua bulan lamanya.

Jadilah, rumah mereka yang biasa berisi 4 orang saja kini penuh dengan banyak orang. Mereka juga mengundang Mark karena telah menyelesaikan ujian masuk universitasnya dengan super baik. Dia bilang menjadi mahasiswa hanya sebagai kerja sampingan karena fokusnya menjadi rapper. Dia bahkan memilih universitas pinggiran yang sudah pasti dia akan lolos bahkan dengan nilai rapot saja. Yup, tepat sekali. Itu kampus kakak-kakaknya. Terserah Mark saja karena dia yang menjalani hidupnya.

Tidak lupa juga ada Xiaojun yang baru saja menyelesaikan ujian sama dengan Mark dan kembali pulang ke Korea belum lama ini. Johnny juga mengajak Ten dan adiknya, Hendery yang ternyata jika dihubungkan garis mereka semua saling berhubungan. Sungguh naskah pemberian Tuhan yang patut di syukuri.

"Ten, tolong ambilkan sayuran di lemari pendingin.." Doyoung sedang memanggang daging dan berniat menambahkan beberapa sayur lagi karena merasa kurang.

"Siap!"

"Ten, kau bisa potong semangka?" Tanya Taeyong yang tengah serius memotong cantik daun bawang.

"Akan kucoba.."

Doyoung sibuk memasak dibantu Taeyong dan Ten. Meskipun yang banyak berkontribusi Doyoung dan Taeyong karena Ten tidak bisa memasak. Dia bantu dengan menyiapkan bahan dan menenangkan anak-anak yang ribut dengan para bayi gadungan. Mark, Hendery, Xiaojun, Jaehyun dan Johnny sedang bermain Uno di meja tengah dengan sangat berisik.

"Mark kau kalah lagi. HAHAHAHA!" Johnny puas sekali menertawakan wajah Mark yang sudah penuh dengan bedak putih akibat kalah. Entah kenapa dia selalu apes.

"Mark, maaf ya.." Hendery mencoret muka Mark tepat di dahi cukup besar. Apa gunanya minta maaf kalau begitu.

"Mark, sedikit menoleh." Dia dengan pasrah mengarahkan bagian sisi kiri wajahnya ke arah Xiaojun. Ia mencoret kali ini cukup banyak dan besar sampai membuat Mark terbatuk.

"Ah, Ojun.. Kau biasanya baik padaku." Xiaojun hanya tersenyum diikuti Hendery. Kalau semakin dilihat wajah mereka berdua semakin mirip saja.

Sebuah panggilan menginterupsi keberisikan yang ada. Mereka menoleh ke sumber suara. Kali ini Taeyong menyuruh mereka untuk ke meja makan karena makanan sudah siap.

"Woah~" Beberapa mata memandangi makanan itu dengan lapar. Rasanya seperti di telanjangi oleh makanan. Membuat mereka tak sabaran ingin segera menghabisi.

"Eits! Berdoa dulu. Jaehyun pimpin doa." Taeyong menghalangi tangan Xiaojun yang sudah memegang ayam.

"Baiklah, Selamat makan~" Ingatkan Jaehyun kalau itu bukanlah sebuah doa.

"Jaehyun serius. Seharusnya kau bisa memberi contoh yang baik." Taeyong memandang serius wajah Jaehyun karena sudah main-main dalam urusan doa.

"Baiklah, maaf.. Terima kasih atas makanan yang telah kau berikan, Tuhan. Terima kasih atas nikmat dan rezeki hari ini sehingga kami semua bisa menghabiskan waktu bersama dan menikmati makanan hasil keringat Doyoung, Yongie dan Ten. Terima kasih, selamat makan~" Semua serentak mengucap Amin meskipun ada yang mengganjal dari doa yang diucapkan Jaehyun.

Berikutnya tidak ada yang tenang duduk di kursi. Beberapa orang bergantian berdiri mengambil makanan. Mengoper piring yang berisi berbagai macam ikan dan lauk. Berputar dari ujung ke ujung. Sampai hampir saja piring jatuh jika Ten tidak cekatan menangkap.

"Oke, kalian duduk dengan tenang dan jika ingin makan sesuatu minta tolong untuk ambilkan pada orang terdekat. Jangan berdiri seperti ini, merusak pemandangan saja." Doyoung kesal karena daritadi yang ia lihat hanya tangan-tangan yang selalu menghalanginya mengambil daging. Tolonglah, itu daging sudah di depannya tapi masih saja penuh rintangan disaat ingin mengambilnya.

FRIENDS || John • Jae • Yong • Young ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang