PART 10 - 2

23.1K 1.1K 5
                                    

Ruangan mewah dengan lampu kristal yang sangat indah menghiasi langit-langit ruangan ini terlihat luar biasa dengan para tamu yang berpenampilan sangat mirip artis yang sedang berpesta.

Tua muda semua berkumpul di sini. Aku tidak tahu acara makan malam seperti apa ini? Banyak keluarga Daniel yang hadir, bukan hanya tante-tante atau om-omnya Daniel, sepupu-sepupunya juga turut serta. Semua terlihat ceria.

Sepanjang malam telingaku terus memanas mendengar pujian dari hampir seluruh anggota keluarga besar Daniel. Mereka bahkan menganggapku hebat bisa menaklukkan playboy sejati seperti Daniel. Pria yang katanya selama ini sangat takut berkomitmen tiba-tiba dikabarkan akan menikah denganku membuat semua keluarga besar mereka mendapat kejutan telak dan akhirnya mengadakan acara makan malam ini untuk berkenalan denganku.

Hampir dua jam aku terus berusaha mengukir senyum. Pipiku kebas, tapi Daniel tak kunjung mengajakku pulang. Dia malah mengambil kesempatan dengan bersikap mesra padaku layaknya sepasang kekasih. Dia terus berusaha merangkul pinggangku atau meremas jemariku, membuatku terus mendelik ke arahnya karena tidak suka ia mengambil kesempatan atas diriku.

Tapi Daniel tidak peduli. Walau aku mendelikkan mata memprotesnya hingga mataku hampir keluar, dia hanya acuh tak acuh dan justru semakin menjadi-jadi. Sering dia bukan hanya merangkul pinggangku, tapi juga meremas pinggulku, membuat tubuhku yang hanya ber-balut gaun ketat berbahan lembut ini harus berdesir mendapat sentuhan darinya. Bahkan tak urung wajahku sering memanas.

Hampir pukul sepuluh malam saat Daniel akhirnya mengajakku berpamitan pulang. Aku menarik napas lega saat selesai bercipika-cipiki dengan para tamu wanita dan berpamitan dengan sopan pada seluruh keluarga besarnya.

Aku memejamkan mata saat mobil Daniel mulai menyusuri jalan raya menuju rumahku.

"Cape?" tanya Daniel.

Aku hanya diam tanpa berusaha menjawabnya. Aku masih kesal karena dia berani meremas pinggulku.

"Mel..."

Aku tetap tidak menyahut, malah memejam mata rapat-rapat.

Loving You [Tamat]Where stories live. Discover now