Part 1

113K 3.3K 82
                                    

PART 1

Camelia POV

Aku menatap layar laptop dan mengecek data pembelian yang sudah di-input oleh admin pembelian.

Dua bulan lalu, aku resmi menjadi Ka. Bag di perusahaan 'Dennis Golden Company' atau lebih terkenal dengan sebutan DGC. Aku cukup terkejut saat menerima telepon dari Aryana, sekretaris CEO DGC yang menyatakan kalau aku diterima bekerja di perusahaan ini.

Aku tidak habis pikir, apa yang membuat CEO yang terkenal playboy itu menerimaku untuk bekerja di perusahaannya, padahal beberapa waktu lalu, aku jelas-jelas menolak untuk tidur dengannya seperti syarat yang ia siapkan bila aku ingin bekerja di perusahaannya.

Dan selama dua bulan ini, dia bersikap sangat manis padaku. Walau sejak awal, dia menunjukkan tanpa malu-malu keinginannya untuk tidur denganku, tapi selama ini, dia tidak pernah macam-macam. Dia hanya akan menatapku lekat-lekat saat kami bersisian di koridor kantor, atau saat aku ke ruangannya untuk urusan kerja.

Aku tersenyum tipis dan meraih ponselku saat melihat lampu LED-nya berkedip-kedip.

Sayang, jangan lupa ya, nanti malam, kujemput pukul tujuh.

Senyumku melebar saat membaca pesan dari Andrew, pria yang sudah lima bulan ini resmi menjadi kekasihku.

OK, Yank... see you.. miss you..

Aku membalas pesan dari Andrew dengan senyum mengembang. Andrew adalah manajer di kantor tempat aku bekerja sebelumnya.

Aku meletak ponselku kembali ke atas meja kerja. Tanpa sadar, kepalaku menoleh ke sebelah kanan, ke arah dinding kaca pembatas antar ruanganku dan ruangan si bos.

Aku punya ruangan pribadi yang cukup luas, walau tidak seluas dan semewah kantor Daniel, si playboy yang ternyata anak dari owner perusahaan ini. Pekerjaanku yang memegang penting semua rahasia perusahaan, mengharuskanku memiliki ruangan sendiri.

Ruangan ini bersebelahan dengan ruangan Daniel dengan akses pintu penghubung antar ruangan. Dinding yang membatasi ruanganku dan Daniel hanyalah kaca bening yang memungkinkan untuk dia memantau seluruh aktivitasku.

Seketika dadaku berdebar. Di seberang sana, Daniel menatapku dengan tatapan yang sangat intim, membuat seketika wajahku memerah. Memang, hingga hari ini dia tidak pernah macam-macam padaku, tapi tatapannya selalu cukup sukses membuatku berdebar. Aku selalu merasa tatapannya bukanlah tatapan biasa.

Dengan cepat, aku kembali berpaling dan menatap layar laptop dengan dada terus berdebar. Angka-angka di laptop serta nota pembelian yang bertumpuk di atas meja kerja mulai membuatku pusing.

Seakan ada magnet, kepalaku sekali lagi menoleh dan menatap ke ruangan Daniel, dan playboy itu masih melakukan hal yang sama, ia masih saja menatapku.

Cepat-cepat aku kembali memalingkan wajahku dan berusaha untuk fokus menatap angka-angka di laptop. Tapi hasilnya nihil, mataku menatap laptop, tapi pikiranku mengarah padanya. Si playboy memesona.

***

Evathink
IG : evathink

Loving You [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang