14

15.2K 594 20
                                    

  
                          Part 14
Elmira tidak pernah menyangka Elvansa menangkap basah dirinya yang tengah menikmati mangga muda di malam hari.

"Kau sedang menikmati apa? Boleh aku tahu?" Elvansa bergerak mendekati Elmira.

"Buuu..bukan apa-apa!" Elmira nyengir, walau senyumnya kelihatan sekali di paksakan.

Elvansa mengerenyit aneh menatap Sikap Elmira. Dia terus menatap dua tangan Elmira yang di sembunyikan ke belakang. Elvansa menyeringai tidak di sadari oleh Elmira, Elvansa merebut mangga yang di sembunyikan di punggungnya.

"Aku mendapatkan?" Elvansa berhasil mendapatkan sesuatu yang mencengangkan dirinya.

"Dari tadi kau makan mangga asam ini?" Tanya Elvansa shok.

Elmira gelagapan. "Bisa ak ak aku jelaskan!"

"Jelaakan apa? Menjelaskan kalau kamu sangat lapar?"

Elmira terdiam sejenak, rupanya lelaki ini tidak tahu apapun. "Sudah tahu kenapa nanya!"

Elvansa menghela napas lega. "Kau bisa membangunkan ku! Aku jago masak. Ke ahlian ku banyak, mau ku masakan?" Elvansa maju mendekati wajah Elmira.

"Ahhh...tidak usah!" Elmira jadi bingung sendiri, pasalnya selama dia hamil muda nafsu makannya berkurang, kadang tidak makan sama sekali, dan sekarang Elvansa mau memasakan untuknya?  Elmira berusaha menolak halus. Dan tanpa mereka duga Nenti adik Elmira yang baru kelas 6 SD tengah menatapnya.

"Kalian?  tengah malam sedang apa?" Tatapan Nenti beralih ke tangan kakaknya yang masih memegang Mangga muda.

"Oh...jadi ini yang kalian debatkan? Paman tidak tahu kalau kakak ku sebenarnya lagi ham---" bibir Nenti segera di bungkam Elmira.

"Ham..hampas! Dia.selalu bilang begitu jika melihatku makan mangga ini," Elmira terkekeh sendiri, tangannya masih membekap mulut Nenti.

"Oh, begitu. Baiklah aku kekamar lebih dulu. Oh iya jangan tidur terlalu larut! Besok bekerja!"

Elmira mengangguk mengerti. Setelah Elvansa pergi Elmira baru melepas kan tangannya. Spontan Nenti mencak-mencak memarahi kakaknya. Walau pun begitu Elmira merasa lega karena Elvansa tidak mengetahui dia hamil. Sejujurnya Elmira ingin berterus terang, namun keadaan yang tidak memungkinkan.

***

Ke esokan paginya Elvansa kembali ke kantor, ia masih memakai pakaian yang kemarin. Elvansa bisa saja pulang kerumah lebih dulu, namun dia tidak ingin membuat Elmira sendiri ke kantor. Saat ini Elvansa merasa lelah, kantung mata panda nampak melingkar jelas di wajahnya. Semalam dia kurang tidur, sejak Nenti   berbicara tentang Elmira yang lagi Ham? Pikiran Elvansa tidak sepenuhnya tenang.

Elvansa bersender di kursi kebesarannya, pintu kaca itu terbuka dan sosok Diana mencak-mencak datang memarahi Elvansa.

"Kau sangat tidak bertanggung jawab Elvansa! Kau pergi entah kemana? Aku terus menghubungi tetapi tidak pernah kau angkat sekali pun!" Diana berkacak pinggang, wajah manis itu berubah merah.

Elvansa nampak lemas, tidak ada kekuatan untuk membela diri, dia mendiamkan Diana memarahinya.

"Kenapa kau diam? Jawab aku! Di mana kau pergi waktu itu? Apa demi seseorang?" Ucap Diana menggebu.

Elvansa geram Diana selalu bertanya seenaknya. "Haruskah aku umumkan di rapat itu, kalau aku akan menemui seorang cewek?" Balas Elvansa geram.

" setidaknya kau bisa kasih tahu aku Elvansa!"

Elvansa terdiam sesaat. Pabila menyangkut pribadinya, dia tidak pernah mencurahkan kepada Diana. Hanya inilah sifat pemendam yang ia miliki.

Diana kecewa, selama ini perasaannya tidak pernah di balas Elvansa, sedangkan Elvansa meninggalkan pekerjaannya demi seorang wanita. Demi apapun dia tidak rela bila harus mengalah demi wanita lain.

will you marry me Sudah TerbitOù les histoires vivent. Découvrez maintenant