5

20.3K 694 13
                                    

                              Part 5
Elvansa menahan pergelangan tangan Hengki yang sudah siap memukul wajah Elmira. Hengki tetap ngotot ingin membalas Elmira dengan kekerasan.

"Diam kau! Jangan ikut campur. Perempuan bodoh ini sudah melukai harga diriku." Hengki menggerakan tangannya berharap lepas dari cekalan Elvansa.

"Jika menyangkut kekerasan ke pada wanita, maaf saja. Aku tidak akan tinggal diam!" Elvansa menghempaskan tangan Hengki seraya menyunggingkan bibirnya.

Hengki bisa lepas, dia tidak membuang kesempatan untuk melanjutkan aksi kasarnya, tapi sayang sekali Elvansa tidak sebodoh itu, saat Hengki hendak menyentuh Elmira, dengan cepat dan tangkas Elvansa memelintir pergelangan tangan Hengki, belum cukup seperti itu. Elvansa mengangkat tubuhnya kemudian membantingnya ke lantai. Terasa remuk tulang di tubuh Hengki, lemparan Elvansa begitu kuat. Diana dan beberapa petugas polisi yang berada di sekitar melongo. Apalagi Elmira dan ibu juga Hermawan tidak berkedip menonton kegagahan Direktur muda itu.

Hengki mendadak patuh. Dia juga mengakui semua kesalahannya pada Ayah Elmira. Dan meminta maaf. Tetapi bagi Diana tidak ada kata maaf.

"Kau sangat mengerikan? Aku tidak bisa bersamamu lagi. Kita putus!" Diana berlalu dari hadapan Hengki. Walau Hengki berteriak tidak menerima keputusan Diana.

Hermawan tidak tinggal diam. Dia mengikuti Diana keluar. Sedangkan Elvansa masih berada di dalam.
Bukan hanya menolong Elmira saja, Elvansa juga membantu masalah Ayah Elmira sampai tuntas. Sampai Hengki mendapatkan hukumannya, karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk Narkoba

Masalah bisa di selesaikan cepat atas bantuan Direktur muda dari Deltatex. Dan kini Elmira bisa membawa Ayahnya keluar kantor polisi.

"Tu tunggu!" Elmira memanggil Elvansa. Mendadak Elvansa menghentikan langkahnya setelah beberapa menit pergi.

Elmira yang pertama mendekati Elvansa. "Terimakasih banyak!" Ucap Elmira membungkuk hormat.

"Akhirnya ini pertemuan kita yang ke dua? Ku rasa harimu penuh kejutan? Dalam situasi apapun. Kau terlihat baik-baik saja. Kau wanita yang kuat." Entah apa yang terjadi mendadak Elvansa tersenyum lebar untuk Elmira.

"Terimakasih atas pujiannya. Pertolongan anda sangat membantu, aku tidak yakin bisa mengeluarkan Ayah secepat ini?"

"Orang baik, harus di balas dengan kebaikan, aku bisa melihat anda perempuan baik. Maka dari itu aku tetap akan menolong di manapun."

Dua pipi Elmira jadi bersemu merah. Ya Tuhan Elmira makin tidak karuan. Selagi saling senyum-senyum keduanya. Mendadak keadaan berubah saat Ibu dan Ayah menyapa Elvansa.

Ibu dan Ayah berterimakasih atas bantuan Elvansa di kantor polisi. Ibu juga menawarkan makan malam bersama, namun Elvansa menolak. Pasalnya dia hendak pergi kesuatu tempat. Ibu dan Ayah termasuk Elmira mengangumi sosok Elvansa dari belakang punggung lebar itu.

"Semoga saja Elmira jodohnya pemuda itu?" Ucap Ibu di depan Ayah dan juga Elmira.

"Ah Ibu. Bisa aja." Elmira menekan dua pipinya yang memanas sejak berdekatan dengan Elvansa. tetapi sangat di sesalkan, pasalnya Elmira lupa menanyakan nama lelaki tampan itu.

***
Elvansa kembali kedalam mobilnya. Di dalam sana sudah ada Diana dan Hermawan tengah menunggu. Elvansa masuk lewat pintu depan. Dari kaca spion depan dia bisa melihat mata Diana yang sudah membengkak akibat banyak mengeluarkan air mata.

"Kau masih ada urusankan? Pergilah! Aku bisa membawa Diana kerumah dengan selamat." Celetuk Hermawan dari belakang Elvansa.

"Bagai mana dengan Diana? Sepertinya dia sakit hati setelah memutuskan pacarnya? Bagaimana aku bisa mengabaikan dia?"

will you marry me Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang