Chapter 8 : Tinggi Badan

21 2 3
                                    

"Kak Napo!! Mana krayon punyanya Chasse?? Aku mau membantunya merwarnai!"

Charleville, 10 tahun, memandang kesal Napoleon yang hanya tertawa seraya menunjuk ke atas lemari yang tinggi.

"Itu di sana, aku tidak sengaja menaruhnya disana," ujarnya masih terus tertawa. 

Napoleon yang saat itu berumur 15 tahun memang senang sekali menjahili Charleville dan Chassepot yang jauh lebih kecil darinya. Malang memang untuk mereka berdua yang akan terus terbully hingga dewasa nanti... Oleh kedua adik kembar mereka yang saat itu masih berumur 2 tahun.

"Kok ditaruh disana?" dari belakang tubuh kecil Charle, muncul Chassepot yang lebih kecil lagi, memandang heran krayonnya yang ditaruh di atas lemari tinggi itu, "Mana bisa aku mengambilnya!" dan dia pun ikut memandang Napoleon kesal.

"Makanya..." Napoleon yang tingginya 170 cm, memandang penuh keangkuhan kepada kedua bocah bertinggi 150 cm dan 145 cm itu, "Jangan pendek terus, tinggi dong tinggi, biar bisa ngambil krayon itu!" dan ia pun kembali tertawa.

Charleville dan Chassepot kecil hanya bisa memandang Napo dengan geram. Kedua mata mereka pun mulai berkaca-kaca, sebal karena sejak tadi kakak kedua mereka itu mengerjai mereka terus.

"Lihat saja nanti!" Chassepot mengacungkan telunjuknya ke arah Napoleon, "Aku akan jauh lebih tinggi darimu kak!"

Charleville pun menganggukkan kepalanya setuju, "Kami akan jauh lebih tinggi darimu dan kami akan membuat kak Napo menangis melihat kami yang lebih tinggi dari kakak!"

...dan doa teraniyaya memang cepat dikabulkan.

Napoleon, 25 Tahun, memandang kosong kedua remaja dihadapannya yang dulu sering dia ejek pendek itu.

'Kenapa...'

KENAPA MEREKA KINI BENERAN MENJULANG LEBIH TINGGI DARINYA?!!

"Aku masih pendek tahu, 178 itu pendek, temanku banyak yang lebih tinggi dari aku!"

"Besok aku mau renang lagi biar tinggiku nggak segini-gini aja,"

"Demi Tuhan, tinggi 180 cm itu bukan segini-gini aja Chasse!"

"Lah kau sendiri bilang 178 cm itu pendek, 178 sama 180 kan deketan, aku juga pendek dong!"

"Tapi bagus sih, yang penting Kak Napo lebih pendek dari kita! Kemarin aku dengar dari Kak Rapp kalau tingginya 175, masa dari kelas 1 sma sampai sekarang kerja cuma nambah 5 cm doang!"

"Lah iya, dulu aja sok-sok an ngejek kita pendek. Kapok kan, kena karma kan! Besok mau aku bully ahh, nggak sabar mau balas dendam!"

Mereka pun asyik merencanakan balas dendam mereka kepada Napo di halaman belakang, hingga tak sadar sejak tadi Napoleon sudah mendengarkan percakapan mereka, berdiri diam, hatinya sudah berkali-kali tertusuk oleh ucapan kedua adiknya itu.

"Kak? Kenapa nangis?"

"Rapp... Kalau segitu saja pendek, terus aku ini apa? Kurcaci kah?"

"Hah?"

.

.

.

Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kode : 1014-FRSWhere stories live. Discover now