part 17: romance

163K 2.8K 200
                                    

Joe melangkah menuju kamarnya. Membanting tubuhnya kekasur dengan keras. Pikirannya melayang kepada alena, apa yang dilihatnya membuat dadanya terasa panas, dia ingin marah kepada alena karena tidak mengerti bagaimana perasaannya.

"Aku benci kau alena" gumam joe jengkel. Dengan kesal dia menarik selimutnya dan membukus dirinya dengan selimut tersebut.

.........

Rex tidak tau harus melakukan apa lagi membujuk wanita itu agar mau melepaskannya. Karena sedari tadi alena memeluknya erat, bahkan saat rex bergerak sedikit saja alena langsung mencengkram kuat kaosnya agar rex tidak kemana-mana.

Rex menghela nafas panjang sambil menyandarkan kepalanya kedinding, memejamkan matanya mencoba menghalau rasa lelah yang menghampirinya. Entah berapa lama lagi mereka dalam posisi seperti ini. Alena masih menatap penuh waspada sekelilingnya. Seperti seseorang yang sedang menanti kedatangan musuhnya. Alena semakin merapatkan tubuhnya kepada rex saat terdengar suara gemuruh. Rex membuka matanya saat dirinya merasa terdesak ternyata tubuh alena sudah menempel sangat erat dengan tubuhnya, menimbulkan rasa hangat yang mengalir kepangkal pahanya. Rex memejamkan mata sejenak mencoba meredam libinonya yang mulai bangkit. Dia harus segera keluar dari kamar ini jika dia tinggal lebih lama lagi dia tidak akan sanggup menahan dirinya untuk tidak menyentuh alena.

" alena " panggil rex membuat alena tersentak. Alena menatap rex dengan wajah polos membuat rex sedikit menelan air liurnya. Rex selalu dibuat terkesima saat alena menatapnya seperti itu serasa alena hendak menyuruh rex untuk menciumnya. Sekali lagi rex memejamkan matanya, dia benar-benar harus keluar sebelum rex berniat untuk memperkosa alena.

" kurasa kau harus istirahat dan aku harus kembali kekamar" ucap rex susah payah. Alena mengenggam kaos rex semakin kuat .

" jangan tinggalkan aku sendiri" ucap alena memelas.

" aku takut " lanjut alena kini mulai berlinang air mata.

Rex merasa iba melihat alena tapi ini demi kebaikan mereka berdua. Rex berdiri dari duduknya dan menggendong alena ketempat tidur.

" mas rex " rengek alena menahan rex saat lelaki itu hendak berbalik keluar. Rex menggenggam tangan alena yang menahan lengannya kemudian menariknya hingga tangannya terlepas dari alena .

" dengarkan aku alena. Aku tidak bermaksud kejam padamu. Tapi jika aku tetap disini aku takut aku akan menyakitimu. Kau mengerti?" jelas rex. Alena menggeleng dia tidak mau mengerti apa yang dimaksud dengan rex. Yang dia ingin saat ini rex tetap bersamanya tidak peduli dengan apa yang akan terjadi nanti. Karena saat ini alena sangat takut.

" ku mohan jangan tinggalkan aku" ucap alena menatap rex dengan tatapan memohon.

Tapi rex bersikap tidak peduli dan berbalik melangkah menuju pintu. Alena hanya terduduk mencengkram kuat selimutnya sambil menatap punggung rex. Tidak bisakah kau mengasihaniku untuk kali ini batin alena. Tiba-tiba sebuah kilat muncul dan beberapa detik kemudian petir langsung menyambar. Alena langsung menjerit ketakutan menutup kedua telingganya kuat-kuat. Rex yang belum sepenuhnya keluar dari kamar alena pun ikut kaget karena suara petir yang tiba-tiba muncul, setelah mendengar jeritan alena rex segera berlari untuk memeluk alena yang kini menangis. Rex merasa sangat bersalah karena sudah meninggalkan alena.

" tenanglah " bujuk rex, alena hanya menangis.

" aku disini " lanjutnya. Alena memandang rex dengan linangan air mata.

" mas...aku takut..." ucap alena dengan suara bergetar.

" tidak apa apa Aku disini " ujar rex sambil menghapus lelehan air mata alena kemudian memeluknya dan Alena menyandarkan kepalanya didada rex.

Love, Sex, and Fiendship (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang