50

9.5K 1.1K 97
                                    

        Dengan raut wajah berseri-seri Raffa memasuki gedung Rumah Sakit tempat Bella di rawat. Tangan kanan nya merangkul pundak Diandra disampingnya.

Dari airport mereka langsung menuju rumah sakit dengan di jemput oleh Bima.

"Tong, Bella ada di lantai berapa sih dari tadi nggak sampai-sampai," protes Raffa yang sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan Bella. Rindunya pada Bella sudah tak bisa di bendung lagi.

"Sabar, bentar lagi sampai!"

"Keadaan Bella udah membaik kan Bim?" tanya Diandra.

"Belum bisa dibilang baik. Pesan gue, kalau udah ketemu dia tolong jangan nunjukin ekspresi sedih," Bima hanya tak mau Bella mengira mereka hanya kasian saja padanya, dan itu bisa berakibat Bella kembali drop.

Kini ketiganya sudah berjalan di koridor yang menghubungkan dengan ruang rawat Bella.

"Kalian tunggu sini ya, gue bilang ke Bella dulu," ucap Bima saat Raffa yang sudah tak sabar ingin segera masuk.

"Loh, ngga bisa gitu dong! gue mau ketemu Bella," protes Raffa tak terima.

"Ck! Raf, Bella belum tau kalau kalian bakal kesini!"

Akhirnya setelah Diandra membujuk Raffa untuk tetap menunggu di depan, akhirnya Raffa menurut.

**

       Sedangkan di dalam ruangannya, Bella tengah berbaring di atas brankar di temani oleh Amanda.

Meskipun sel Kanker sudah bersih, namun kondisi nya masih belum cukup baik. Tubuh menghitam dan kurus kering, rambutnya sudah sepenuhnya rontok dan kini sudah diganti oleh wig pemberian dari Bima.

Dengan ragu Bima mendekati Bella yang kini tengah mengobrol dengan Amanda.

"Bel, ada orang yang mau ketemu lo?"

"Siapa? Bunda Rita ya?" jawab Bella antusias, karena ia mengira orang itu adalah mama Bima.

Bima menggeleng, membuat Bella mendesah kecewa. "Siapa dong yang datang?"

"Raf ... fa,"

Bella terdiam dan membeku. Nama itu, bagaimana dia bisa tau? Sontak ia langsung menggelengkan kepalanya pelan. Perlahan air matanya mulai turun. Raffa tidak boleh melihat kondisi terburuknya saat ini.

"Bella, Raffa udah datang jauh-jauh sekarang dia sudah sadar tentang semua salah dia, dan ..., " Ia takut Bella akan syok melihat kenyataan bahwa Raffa sudah sadar dengan perasaan nya, "dia udah tau perasaan lo ke dia."

"Kenapa lo bohong?! pasti lo  yang bilang semuanya ke Raffa!" Meskipun pelan, namun nada itu menyiratkan emosi yang mendalam.

"Gue nggak maksud bilang ke dia Bel, tapi Diandra nggak sengaja denger obrolan gue sama Amanda."

Bella tak menjawab nya lagi dan terus terisak. Ia tidak ingin bertemu dengan Raffa sebelum keadaannya sudah membaik seperti semula.

"Pergi! Gue nggak mau ketemu kalian semua!" usir Bella, membuat Bima maupun Amanda panik dibuatnya.

"Bel, lo jangan gini. Oke gue bakal cegah Raffa masuk," ucap Amanda mencoba menenangkan Bella.

Dengan isyarat mata, Amanda menyuruh Bima keluar menemui Raffa dan Diandra.

Saat Bima keluar, Raffa langsung menyambut nya semangat dan berharap Bella aja senang dengan kedatangan nya.

"Gue udah boleh masuk kan?" Tanya Raffa.

Bima menggelengkan kepalanya, membuat senyum yang tadi merkah perlahan surut.

"Bella nggak mau ketemu lo,"

Triangle LoveWhere stories live. Discover now