Chapter 3

273 29 0
                                    

Aku membaringkan tubuhku diatas kasur empuk yang berseprai putih. Wajahku menghadap langit-langit, dan mendapati benda-benda yang berbentuk bintang kecil disana. Tak lupa dengan bulan sabitnya. Entah mengapa aku menyukai apa yang tengah ku lihat. Benda-benda luar angkasa memang selalu membuatku tertarik. Bintang, bulan, planet, lubang hitam, meteor, galaksi, semuanya. Aku tahu mereka memang penuh misteri. Tapi entah bagaimana, menurutku semua itu menarik. Tiba-tiba aku mendengar seperti suara lagu dari dalam tasku. Aku pun segera mencari sumber suara itu, dan menemukan layar ponselku sedang menyala. Disitu tertulis “Holophone: Dr. Kineas”. Holophone? Bukankah seharusnya Telephone? Atau era ini telah merubah istilahnya juga? Melihat nama yang tercantum disitu kedua alisku terangkat. Dr. Kineas adalah nama yang tadi telah disebut-sebut Harry. Karena ponselku cukup lama berbunyi, aku pun memutuskan untuk mengangkat teleponnya.

Tapi... “crap,” umpatku. Aku tidak bisa memakai ponselku. Bagaimana cara menjawab telepon ini? Ponsel ini tidak memiliki tombol sama sekali. Dan mengusap layarnya tidak memberikan efek apapun. Layarnya tetap menyala dan mengatakan “Holophone: Dr. Kineas”. “apa yang harus aku lakukan untuk mengangkat telepon ini? Ugh, stupid technology!” tiba-tiba ponsel itu berbicara.

“Anda telah mengangkat. Holophone segera tersambung.” Well, aku cukup terkagum dengan kejeniusanku. Sekali lagi, bagaimana aku bisa mengangkat teleponnya? Karena aku tidak enak dengan Dr. Kineas yang telah menunggu, aku pun segera menempelkan ponsel itu ke telingaku.

“halo?” ucapku.

“Mrs. Styles? Kau baik-baik saja? Aku tidak bisa melihatmu. Aku hanya melihat... uh... apa itu? Sebuah lubang?” aku pun langsung menjauhkan ponselku. This is fucking weird. “oh, ternyata telinga.” Aku hampir terkena serangan jantung, karena aku bisa melihat sebuah gambar, (seperti proyektor yang menampilkan gambar) dan menyerupai kepala seseorang. Apa itu Dr. Kineas? Lelaki itu membersihkan tenggorokannya.

“eh... maaf. Aku... aku tidak bisa mengoperasikan benda alien ini,” ucapku jujur. Ia memperlihatkan wajah kaget, lalu tertawa kecil.

“kau yakin, kau baik-baik saja, Mrs?”

“uh... apa kau bisa melihatku?”

Ia mengangguk, “tentu. Aku mendapat sinyal yang cukup bagus disini. Mrs, kau terlihat... uh... berbeda.”

“apa kau bisa menjelaskan bagaimana kerja benda ini?” tanyaku sembari melayang-layangkan tanganku ke gambar kepala Dr. Kineas. Terlihat lelaki itu mengkerutkan keningnya. Aku tak tahu yang ia pikirkan, tapi yang pasti ia sedang berpikir keras. Dan itu memberiku waktu untuk memperhatikan wajahnya. Bisa dibilang lelaki ini cukup muda, dan tampan. Aku tidak bisa menebak umurnya, tapi mungkin ia berumur sekitar 25 tahun? Entahlah. Belum lagi dengan kacamata yang ia kenakan. Aku selalu menyukai lelaki berkacamata dan tinggi. Orang ini masuk di kriteria lelaki yang kusukai. “Dok, kau tampan,” ucapku spontan. Dan aku mendapatkan wajah syok darinya. Lalu aku baru ingat, bahwa aku telah mempunyai suami (walaupun itu sulit di percaya). Jadi aku cepat-cepat menambahkan, “just saying, and don’t take it seriously.”. Pasti aneh rasanya jika di puji oleh istri orang.

“oke, Mrs. Styles. Apa kau mengkonsumsi benda itu lagi?”

“benda?... maksudmu huju yang seperti dikatakan Harry itu?” Ia mengangguk. Aku pun menghembuskan nafas cepat. “believe it or not, but the answer is no. Aku adalah seseorang yang anti narkoba. Jadi bisa ku pastikan bahwa aku tidak pernah memakai narkoba.”

Dr. Kineas terdiam sebentar. “Begini saja, setelah ini kau bisa buka gadget apapun itu. Kau bisa menggunakan Glass, Compo, ponsel, atau Lapt mu. Dan cari namamu di search engine. Kau mungkin bisa mengingat sesuatu dari sana. Setelah selesai, kau bisa menemuiku di Marie Hospital yang bisa kau tempuh dengan taksi.”,”jadi untuk saat ini, kita sudahi pembicaraan ini. Bye.” Lalu gambar wajah Dr. Kineas menghilang.

what... the... hell... and what those fucking things? Glass? Comb? Lab? WHAT’S ON EARTH I SUPPOSED TO DO?”

***

Klik

Klik

(suara keyboard)

“wow, ternyata di era yang seperti ini wikipedia masih ada ya.”

Klik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Raine Styles

            Raine Lily Blossom (Lahir di Sydney, Australia, 24 Agustus 1994; Umur 28 tahun), adalah istri dari salah satu penyanyi boyband asal Inggris, One Direction, Harry Styles. Dulunya, pekerjaan Raine adalah seorang model. Tapi semenjak ia menikah dengan Harry, ia mengorbankan karirnya untuk merawat keluarganya. Raine pernah bersekolah di Quincey Highschool, dan melanjutkan studinya ke Manchester University. Ibunya adalah Julianne Blossom, dan ayahnya adalah Rudolph Blossom. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Hugo Blossom yang kini pemilik perusahaan On.Inc yang berada di bidang teknologi. Raine pernah bergabung di sebuah organisasi anti narkoba dari ia SMA, sampai kuliah.

Karir                    

            Raine memulai karirnya sebagai model setelah ia masuk kuliah. Salah satu majalah lokal di Manchester merekrutnya. Karena pekerjaannya yang dianggap bagus, ia pun akhirnya di jadikan ikon oleh majalah lokal tersebut. Tapi di tahun 2013 ia keluar, karena majalah Seventeen mengontraknya. Di mulai dari situ, karirnya pun mulai menanjak. Mulai dari Seventeen, Victoria Secret, hingga Vogue. Tapi setelah ia menikah dengan Harry Styles, Raine memutuskan untuk berhenti dari dunia permodelan dan menjadi ibu rumah tangga.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

            Model, eh? Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan menjadi model ketika besar nanti. Padahal aku tidak pintar memadu-padankan baju. Lucu sekali jika di pikir-pikir. Pertanyaan pun mulai muncul di benakku. Bagaimana dengan ayah dan ibu ku? Lalu bagaimana aku bisa bertemu dengan –Well, aku cukup syok mengetahui bahwa lunatik yang tadi pagi bangun di sebelahku adalah seorang penyanyi yang cukup terkenal- Harry? Aku tidak pernah bertemu dengan Hugo, bagaimana dia sekarang? Mungkin aku harus mengunjunginya. Aku cukup merindukannya. Meskipun kami sering bertengkar hanya karena hal kecil, tapi bukankah itu hal yang menjadikan saudara semakin dekat? Oke, hari ini aku memutuskan untuk mengunjunginya dulu, baru Dr. Kineas.

Transferred (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang