out of reach

36.6K 1.2K 28
                                    

“Lova, mo bareng ga pulangnya?? Mumpung bawa mobil nih..hihi” icha menawarkan tumpangan waktu pulang sekolah.

“enggak deh cha’, makasih.. gue mo meratapi nasib sambil jalan kaki aja” kataku lesu.

“heii.. jangan sedih gitu dong. Semangka.. semangat kaka “ kata icha sambil menepuk pundakku.

“ga doyan semangka gue. Dah ah.. bye” aku langsung nylonong pergi menuju gerbang sekolah, sedangkan icha pergi menuju parkiran.

Dengan sempoyongan lesu, aku berjalan melewati gerbang. Sungguh hari yang sangat menguras emosi. Aku benar – benar membenci hari ini!!

Dengan tidak sengaja aku menoleh kearah belakang, dan kulihat Shinta serta grombolannya sedang berjalan menuju gerbang dengan muka yang menyedihkan. Mereka seperti orang yang sedang berkabung. Emang siapa yang meninggal??  Apa ini gara gara Dino jadian ma Abel?? Wow.. sungguh mengesankan.

Tanpa memperdulikan mereka lebih lanjut, aku langsung bergegas berjalan menuju jalan raya untuk pulang. Namun seketika aku berhenti ketika seseorang memanggil namaku.

“Lova??”

Aku langsung saja mencari asal suara tersebut. Setelah kutemukan pemilik suara tersebut, aku langsung saja mematung ditempat sambil melongo ria.

“kak Aga” kataku singkat.

Kemudian kak Aga tersenyum dan langsung menghampiriku.

“hai..” kak Aga menyapaku sambil mengangkat telapak tangannya.

“hai kak. Kak Aga ngapain disini??” tanyaku heran.

“aku sedang nunggu kamu pulang sekolah”

“benarkah??” tanyaku tak percaya.

“yup”

“udah lama nunggu??” tanyaku lagi masih dalam keadaan setengah ga percaya karena kak Aga nungguin aku pulang.

“enggak juga. Hei, masih mau nganterin aku ke toko buku??”

“tentu. Dengan senang hati kak” kataku sambil tersenyum.

Kemudian kak Aga menggandeng tanganku untuk pergi menuju mobil yeng diparkirnya tidak jauh dari depan gerbang sekolah.

Sebelum sampai didepan mobilnya kak Aga, aku sempat menoleh kearah mobil yang baru keluar dari gerbang sekolah, dan sepertinya yang mengemudikan mobil tersebut adalah Dino. Iya, itu Dino. Dan sadar atau tidak, sepertinya dia juga sedang melihat kearahku.

Kenapa kudu lihat Dino lagi sih!! Emang enggak cukup apa hari ini berkutit dengan Dino disekolah. Menyebalkan. Bikin hati down aja!!

Kemudian aku mempercepat langkahku menuju mobil kak Aga. Dengan segera kak Aga membuka pintu mobilnya Agar aku bisa masuk. Setelah aku duduk manis didalam, kak Aga langsung berjalan menuju sisi mobil yang lain untuk membuka pintunya dan kemudian dia duduk disebelahku.

“udah siap??” katanya sambil menoleh kearahku.

Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan kak Aga. Dan mataku masih saja tertuju pada mobil Dino yang sekarang malah terparkir di depan sekolah. Sedangkan Dino sekarang sedang bersandar pada mobilnya. Apa yang dia lakukan disana?? Kenapa ga langsung pulang ?? apa dia sedang menunggu seseorang?? Atau ??

Kemudian mobil kaka Aga mulai berjalan melewati mobilnya Dino. Dan disaat itu juga aku melihat Abel datang menghampiri Dino dengan senyuman yang mengembang bagaikan roti yang diberi baking powder. Uwwhh.. sangat mengganggu pemandangan!!Aku membenci mereka!!!

Tanpa sadar aku langsung mendengus kesal ketika melihat mereka sedang ngobrol bersama melalui kaca spion.

“kenapa??” Tanya kak Aga tiba – tiba.

You are the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang