you have no idea

34K 1.3K 36
                                    

Lova POV

Disisa jam pelajaran kuhabiskan dengan senyam senyum sendiri. Aku tak memperduliakan pelajaran ataupun anak – anak yang ngrumpi’in aku. I just feel so happy. Haha

Seumur hidup aku tidak pernah membayangkan berada pada titik ini. Titik dimana semua kebahagiaan berada pada genggamanku. Semuanya menjadi begitu sempurna. Cinta, Dino dan senyum ini, semuanya terlihat begitu nyata. Ini semua berkat tiga kata gombal yang Dino ucapin ke aku. Oh bukan, tapi ini semua berkat perlakuan kecil yang Dino tunjukin ke aku.

“Lova gak pulang??” tanya seseorang sambil memukul pelan pundakku.

“apa cha’??” tanyaku balik sambil menoleh kearah Icha yang tadi memukul pundakku.

“yee.. pasti nglamun tadi loe ya” tuduhnya padaku.

Aku hanya nyengir kuda sambil malu – malu gak jelas.

“dasar Ababil” ledeknya sambil tertawa.

Namun sebelum memprotes ucapannya, aku merasakan beberapa orang memelukku erat dari belakang. Dan tiba – tiba Icha pun ikutan memelukku.

“Lova my girl, selamat ya. Akhirnya balikan lagi ma Dino” terdengar suara Miki dari belakangku.

“PJ dong” dan sekarang gantian Akbar yang buka mulut.

Idih. Makhluk – makhluk rese pada dateng. Kemudian setelah beberapa saat, mereka dengan sendirinya melepaskan pelukannya.

“Ayok si Lov, makan – makan. Orang baru jadian juga” rengek Icha padaku.

“kalian siapa ya??” tanyaku sok gak kenal dengan muka sok polos.

“huaa!! Songong amat ni anak” kata Miki sebel sambil mencoba memukulku dengan LKS yang tadi di pegangnya. Namun sebelum Miki berhasil memukulku, aku sudah lari menyingkir.

Aku hanya tertawa dan menjulurkan lidah kearah mereka. Ichapun ikut tertawa,  sedangkan Miki dan Akbar jangan ditanya deh. Mereka sekarang sedang gemas dan mencoba mengejarku.

“Rese ya Lov!! awas loe!!” teriak Miki sambil membawa pentungan LKS yang tadi digulungnya.

“hahaha… kejar sini kalau bisa. Week” balasku sambil menjulurkan lidah kearahnya.

Dan akhirnya Miki dan Akbarpun berusaha mengejarku, sedangkan Icha hanya melihat kami sambil tertawa. Icha memang cukup bijak buat gak main kejar – kejaran kayak gini. Tapi sumpah ya, ni aku takut banget kalau main kejar – kejaran sama Miki dan Akbar, kalau ketangkep bisa – bisa kena bacok aku. Matik.

Lari keluar kelas aja deh, biar lingkup gerak lebih luas dan sekalian pulang. hehe..

“Lova!! berhenti loe!! PJ dong!!” teriak Akbar yang masih mengejarku.

“gak mau wekk.. hahaha” balasku sambil tertawa.

Dan bruukk… dengan gak sengaja aku ternyata nubruk orang. Tapi untung ni orang megangin aku, kalau enggak beneran udah tersungkur jatuh deh aku.

“maap – maap” kataku kelagepan sambil melihat orang yang barusan kutabrak. Dan… “Dino” ucapku kaget.

“hai” sapanya sambil masih megangin aku.

Aku hanya tersenyum malu padanya. Iihh… kok bisa sih aku nabrak Dino!! Kan malu!! Aaacchh!! Semoga ni muka gak merah menyala nahan malu.

“nah loh. Kena loe!!” kata Miki sambil menarik tanganku dari Dino.

“ampun – ampun” kataku cengar – cengir.

“gak ada mapun – ampunan pokonya!!” sambar Akbar sambil masih mengatur napas.

You are the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang