[ FF Project ] " One Year Later / 일년 후 "

[ Chapter 3 of 3 | Part 4 of 7 ] " One Year Later / 일년 후 "

# 12 Track: SNSD - Day by Day

Sore yang sendu di bulan Juli. Kering. Panas. Gerah. Aku menghabiskan seharian ini di depan TV flat di kamarku. Tak ada hasrat untuk keluar dari Apartemen ini. Usai sarapan. Ku putar DVD Keroro Gunzou yang sebenarnya telah komplit kutonton. Tiba - tiba aku teringat pada sosok ia. Lantas sebelum saksikan tayangan anime produksi Jepang itu , ku siapkan terlebih dahulu beberapa potongan Watermelon dan beberapa bungkus Sweet Potato. Ku bawa ke atas. Ke kamar ku. Mulai menonton.

Jam dan jam berlalu. Menit dan detik pun sama. Puku 15:00 kala itu. Mataku telah benar-benar lelah. Berair dan agak memerah. Aku malas turun kebawah untuk makan siang. Pinggang dan pundak pegal. Badan letih. Aku menggeliat. Kumatikan DVD Player itu. Memutar Music Player di ponselku. Memilih pilihan Volume paling keras. Melempar ponsel ke kasur. Sedangkan aku merebahkan diri di karpet yang cukup tebal dan empuk. Menguap. Menelungkup memeluk bantal. Mengantuk.

Nada demi nada mengalun lembut. Terasa begitu meresap dalam sukma. Mata terpejam. Pikir tetap tak dapat istirahat atas ingatan akan sosok diri nya. Rasa itu kembali mencuat. Rasa yang sekitar 3 minggu ini kian bergejolak terhasut aluan dan llirik lagu yang tengah mengisi tiap sudut kamar ku. Aku merasa sama dengan kisah yang tersirat dalam serangkaian lirik lagu itu. Pantaslah meresap begitu dalam ke sukmaku.

Tak di ragu kan lagi. Apakah perasaan yang sejatinya bergejolak dalam kalbu selama ini. Aku memang sungguh bodoh. Pabo. Pabo. Pabo ! Mengapa baru sekarang sadar bahwa rasa itu adalah sebuah cinta. Cinta. Cinta. Cinta. Cinta yang tulus untuk ia. Pabo ! Tak ada guna. Percuma. Sai - sia. Penyesalan. Hanya itu yang kuterima saat ini. Sakit dan perih. Penyesalan yang dalam.

Perubahan sikapnya terhadap aku mengisyaratkan bahwa ia tak ingin milki secercah asa apa pun akan rasa nya yang begitu murni terhadap aku yang bodoh ini. Ia telah kubur rasa itu dalam. Sangat dalam sepertinya. Bagaimana aku mampu menggalinya. Gadis itu menjaga rasa itu jauh dari jangkaun ku. Tak ingin aku mendapatkan kembali. Tak boleh aku peroleh kesempatan untuk miliki rasa itu. Ya. Hari demi hari berlalu seperti ini. Hari demi hari.