[ Chapter 1 of 3 | Part 3 of 3 ] " One Year Later / 일년 후 "

344 5 0
                                    

# 3rd Track: SHINee - Talk to You

Pertengahan bulan Oktober. Hari Minggu. Ku nikmati suguhan apik dari ‘ Dorama Nodame Cantabile ‘ yang amat kusuka sembari menyantap keping demi keping ‘ Sweet Potato ‘. Makanan ringan favoritku. Telah genap 3 kali sudah kutonton ulang dorama fenomenal ini. Kian suka. Pelepas rasa bosan yang mendera sedari tadi. Semenjak pukul 11:00 hingga pukul 14:00 hanya berdiam diri di dalam kamar. Sibuk sendiri. Tak ada hasrat untuk keluar rumah. Mencercah sejumput kegiatan outdoor di luar sana. Menjaga rumah mungil dan sederhana dimana hanya ada aku disini.

Eomma dan Appa berkunjung ke rumah Paman di Incheon. Besok siang baru akan kembali pulang. Sahabat karib ku , Sooyoung dan Yoona sibuk urusi kegiatan harian mereka. Deretan buku – buku bergenre Self-Improvement tertata rapi di rak telah usai ku baca. Komik – komik pun sama. Tak ada bacaan baru yang hendak ku lahap untuk tuntaskan nafsu membaca.Berencana pukul 17:00 nanti hendak ke Toko Buku. Menambah koleksi buku ku.

Waktunya makan siang. Turun ke lantai dasar. Ke dapur. Makan. Selesai. Menarik gagang kulkas. Ku ambil potongan – potongan semangka dalam wadah itu. Membawanya kembali ke lantai dua. Kembali ke kamar. Rumah telah sempurna kurapikan. Kembali berkutat dalam kamar. Ku putar 3 episode akhir dari dorama yang di adaptasi dari manga ternama itu. Melanjutkan kegiatan menonton yang terhenti sesaat. Seru.

* Nan, niga mame neomu deureosseo. Jeongmal geugeotppunin geol. Dareun geoseun pillyo eobseo, baby. Neoreul algo sipeun geol. Naui maeum jeonbu ppaeatgin geol. I like the way you talk. Nae gaseumi ttwineun geol, listen, baby girl. ( English Translation : I really liked you, it was just that I don’t need anything else, baby, I want to know you. You took all of my heart. I like the way you talk. Listen, baby girl, to my beating heart. ) * ringtone *

“ Yeoboseoyo. “

“ Hari ini ada waktu kah ? “

“ Ne. Waeyo ? “

“ Ku tunggu di Toko Buku jam 5 sore. “

“ Ah! Ne. “

Sungguh kebetulan. Takdir. Rencana ku sejalur dengan rencana miliknya untuk hari ini. Tepat pada pukul 17:00 di Toko Buku. Entah mengapa , detik ini semangat bergelora mulai dari ujung ibu jari kaki hingga ujung rambut ku nan panjang terurai. Senang. Riang. Gembira. Senyum.Tanpa membiarkan otak ku bekerja lebih untuk mempertimbangkan apa yang hendaknya ku lakukan selanjutnya , segera ku sambar handuk putih itu. Segera ke kamar mandi. Mandi. Berendam cukup lama dalam bathtube. Teramat senang hati ini rupanya. Entah mengapa.

Selesai mandi. Membuka pintu lemari dengan gugup. Segelintir rasa bimbang menggerogoti ketetapan hati dalam rangka memilah-milih pakaian yang mungkin serasi dengan gaya busana dia yang begitu stylish. Mengatur padu-padan yang sesuai. Tas. Sepatu. Sandal. Anting. Gelang. Kalung. Bando. Cincin. Baju. Gaun. Celana. Rok. Harus pakai apa. Bingung sekali.

Entah mengapa aku harus sematang ini mempersiapkan penampilan untuk berjumpa sosok dia. Ini kan bukan sebuah kencan. Bukan kencan. Bukan. Meski ini adalah kali pertama aku dan dia pergi bersama. Bukan. Bukan kencan. Bukan. Bibirku terus berucap tidak. Tetapi , kalbu ini bersikeras berkata iya. Lebih tepatnya , berharap agar menjadi iya. Entah mengapa senyum – senyum berseri ini tak jera mengembang di paras ku. Menoleh pada jendela dimana hamparan langit luas bersinar begitu menawan meski sedikit silau. Tersenyum lebih merekah.

Tatap kami beradu dari jauh. Ku temukan air muka yang agak masam darinya. Mungkin mulai bosan menunggu meski aku tak telat sama sekali.Kami masuk. Tak terlampau ramai. Refleks kaki ku menapak pada bagian Self-Improvement. Bacaan favorit ku. Aku pilihkan sebuah buku yang menurutku amat lah cocok di baca oleh seorang remaja pria yang (maaf) kekurangan aksih sayang & perhatian dari orang tua. Ada 2 buah buku. Cukup tebal. Ku harap ia bersedia membacanya.

Ki Bum tengah melakukan serangkaian proses seleksi pada buku – buku di rak Fashion itu. Kemudian , kami tertakdir bertemu di bagian Komik & Novel. Dipilihnya ‘ Death Note Volume 11 dan 12 ‘. Aku menjatuhkan pilihan pada ‘ Keroro Gunzou Volume 16 , 17 , dan 18 ‘. Menuju kasir bersama. Membayar buku – buku yang telah terpilih. Keluar. Menuju Café kecil yang tak jauh lokasinya dari Toko Buku langganan ini. Masuk. Menempati meja paling tepi. Di pinggir jendela lebar transparan. Memesan Orange Juice dan Watermelon Juice. Untuknya dan untukku.

Berbincang. Tahap demi tahap. Hubungan kami kian dekat. Komunikasi terjalin lancar. Akrab. Pukul 19:00 kala itu. Membayar tagihan. Keluar. Melangkah gontai menuju mobil merahnya yang telah berganti tempat parkir dari parkiran Toko Buku ke parkiran Café. Membukakan pintu mobil. Aku masuk. Ia masuk disisi satunya lagi. Mengantar ku kembali kerumah. Aku membungkuk kecil pertanda terimakasih di depan pagar rumahku. Ia berlalu. Pulang.

[ FF Project ] " One Year Later / 일년 후 "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang