ch. 27 pangeran bermulut pedas

5K 115 50
                                    

halo semuanya, author mau ngucapin kepada penduduk wattpad yang muslim selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang berpuasa besok ataupun yang sudah berpuasa, mohon maaf jika ada tutuk kata di tulisan saya bila ada yang menyinggung reader. selamat membaca >-<

***

Kei menatap marah sosok yang berdiri tidak jauh darinya. Dia tidak percaya kalau dirinya akan dijadikan tumbal untuk memperluas ruang lingkup perusahaan ayahnya dengan perusahaan lain dengan membuatnya bertunangan dengan anak pemilik perusahaan yang kini menjadi rekan kerja ayahnya. Kei tidak mengira makan malam yang biasa dihabiskannya dalam kesendirian mendadak ditemani kedua orang tuanya yang setiap hari menghabiskan waktu diluar rumah. Awalnya Kei merasa senang walau hal ini mungkin hanya untuk sesaat. Kei berharap ayah dan ibunya sudah berfikir ulang untuk memperbaiki keluarga mereka yang sudah di ambang kehancuran makanya mereka menemaninya menghabiskan waktu makan malam bersama layaknya keluarga yang  utuh. Namun apa yang didengar dari mulut kedua orang tuanya bahwa mereka sudah berencana akan membuat Kei bertunangan dengan keluarga Kimura yang merupakan rekan kerja ayahnya membuat Kei merasa harapannya sia-sia.

“Aku menolak pertunangan sepihak ini. Aku bukan boneka yang bisa diatur sesukanya, aku ini juga punya perasaan” ujar Kei dingin. Matanya memandang tajam ayahnya yang masih tampak tenang tidak terganggu akan kata penolakan yang keluar dari mulut Kei.

“Kau tidak bisa untuk menolak apa yang sudah kami tentukan. Jadilah anak yang baik dengan menuruti apa yang sudah kami atur” ujar ayahnya tenang namun suaranya sarat akan suatu perintah yang tidak bisa dijawab dengan kata tidak. Ibu kei hanya diam memandang tegang perdebatan anak dan suaminya.

“Aku akan tetap menjawab dengan jawaban yang sama dengan kata tidak”

“Meskipun dengan kata tidak itu kau dapat menghancurkan gadis itu dan adik-adiknya?!” Tanya ayahnya dengan datar

“apa maksud ayah?” Tanya kei mengerutkan kening bingung. Gadis mana yang dimaksud ayahnya.

“apa kau tidak tau Kei, ayah tahu apa saja yang kau lakukan diluar sana. Kau sering mengantar jemput gadis miskin itu. Kau bahkan pernah menginap di rumahnya”

Kei terkejut mendengar perkataan ayahnya barusan. Apa ayahnya mengirimkan penyelidik untuk selalu menyelidikinya?!. Aika…, apa yang mau ayah lakukan pada gadis itu. Ayah tidak boleh melukai gadis itu karena saat ini saja gadis itu sudah cukup terluka dengan keadaannya. Kei tidak akan membiarkan ayahnya menyentuh kehidupan gadis  itu.

“Jangan pernah ayah mengusiknya, atau menyentuh kehidupannya. Aku orang pertama yang akan ayah hadapi jika ayah menganggu hidupnya. Permisi” ucap kei sambil berdiri hendak meninggalkan ruang   makan yang terasa mencekam.

“Kei, kita lihat apa kau akan tetap bertahan dengan kata tidak yang kau ucapkan tadi. Sepertinya kau tertarik dan sangat melindungi gadis miskin itu. Kau tahu Kei di dunia ini uang yang berada diatas segalanya, lihatlah dengan benar apa yang terjadi pada gadis itu karena penolakanmu atas pertunangan ini. Bergaul lah dengan orang-orang yang derajatnya sama”

Kei mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih, giginya gemeratak menahan kemarahan yang sejak tadi ingin meledak namun berusaha ditahannya. Kepalanya menoleh menatap ayahnya dengan pandangan tajam dan menusuk.

“Derajat?? Uang?? Semua itu hanya sesuatu yang semu dan penuh dengan kebohongan. Tidak ada yang langsung berada diatas tanpa harus meniti dari bawah. Uang hanya membuat manusia lupa dari mana mereka berasal juga lupa akan orang di sekeliling mereka. Ayah roda kehidupan akan selalu berputar, tidak selamanya kita berada diatas karena bisa saja suatu hari nanti tiba-tiba roda kehidupan kita berada di bawah” kata kei sinis

“Aku sebagai seorang Shibano tidak akan membiarkan roda kehidupan memutar hidupku hingga ada dibawah. Kau masih bocah untuk memberi petuah tidak penting untukku” ketus ayah Kei.

“Ayah, uang terlalu banyak mengubahmu menjadi sosok yang tidak aku kenali. Ayah yang dulu penuh keramahan dan pengertian kini menjelma menjadi ayah yang egois dan tidak berperasaan” ucap Kei sambil menatap ayahnya dengan sorot terluka, kerinduan, dan kesedihan.

Ayah kei hanya diam dan meminum minumannya dengan tenang seakan tidak mendengar apa yang kei ucapkan barusan. Kei pergi menuju kamarnya dengan hati kecewa setelah sebelumnya  memandangi  ibunya yang menunduk ketika pandangan mereka saling bertubrukan.

Ketika Kei sedang menaiki tangga menuju kamarnya dia mendengar pembicaraan ayahnya dan ibunya.

“Kau terlalu keras padanya. Kei anakku, dan aku tidak setuju kau menggunakannya untuk memenuhi ambisimu” suara ibu Kei

“Diamlah, wanita sebaiknya jangan ikut campur dalam urusan kaum pria, biar aku sebagai kepala keluarga menentukan mana yang harus dilakukan” ketus ayah

“Aku tahu kau kepala keluarga di sini, tapi aku juga sebagai istri sekaligus ibu dari Kei juga berhak untuk mengambil keputusan. Tidak ada sangkut paut pria atau wanita.”

“Kau mengakui sebagai istri disini? Tapi apa yang kau lakukan. Untuk mengatur anakmu saja kau tidak mampu. Istri macam apa kau ini, tidak becus!!”

“Kau bilang aku tidak becus mendidik anak?! Kau itu suami yang tidak benar. Tidak bisa jadi pemimpin yang baik untuk keluarga karena terlalu sibuk mewujudkan ambisimu memperluas perusahaan hingga melupakan keluarga!!. Aku tidak akan jadi begini kalau tidak karena sifatmu itu”

Plakk .…

“dasar isteri tidak becus,beraninya kau menyalahkanku!!. Kalau bukan karena aku kau tidak mungkin bisa brsenang-senang seperti sekarang ini.”

“Kei benar, kau terlalu banyak berubah sehingga tidak satupun dari dirimu saat ini yang dapat kami kenali” isak ibu Kei

Kei menghela nafas demi menghilangkan rasa kecewa  dan sedih yang bergelayut di hatinya. Mungkinkah keluarganya benar-benar akan hancur tanpa bisa diperbaiki lagi??. Kei melanjutkan langkah kakinya yang sempat berhenti di pertengahan anak tangga. Tangannya mengusap kasar rambutnya yang  tampak acak-acakan. Menurut Kei lebih baik tidak punya apa-apa tapi punya  keluarga yang utuh dan hangat di banding punya segalanya tapi keluarganya berantakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pangeran bermulut pedasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang