ch. 24 pangeran bermulut pedas

4.8K 29 2
                                    

Duk…duk..duk… “yak, aika bangun!” panggil kei dari luar sambil mengetuk pelan pintu kamar Aika agar penghuni lain dirumah itu tidak terbangun. Dapat dirasakan oleh kei kalau badannya sekarang terasa sakit karena tidur diatas sofa yang ukurannya lebih kecil dari panjang badannya.

Aika yang mendengar suara yang memanggil dan menyuruhya bangun bangkit dari tidurnya dengan seperempat mata yang baru terbuka begitu juga dengan kesadarannya. Aika bangun dan berjalan menuju pintu kamar dengan kesadaran yang masih melayang di alam mimpi. Dibukanya pintu kamar dan melihat kei  berdiri didepan pintu kamarnya.

“hm? Kei… oh, ada apa?! Apa kau mencari toilet rumah dimana?” ujar Aika ngelantur

Kei menaikkan sebelah alisnya sambil melihat aika dengan tatapan aneh.

“apa kesadaranmu masih dialam mimpi? Pertanyaanmu sangat aneh” Tanya Kei

“oh, ya? Mungkin. Ada apa?” Tanya aika sambil menguap.

Kei hanya menggeleng kepalanya pelan dan yakin kalau kesadaran Aika masih mengawang dialam mimpi dan baru terkumpul sedikit karena biasanya gadis itu akan berteriak kesal kalau diganggu dalam keadaan tidur seperti tadi malam.

“aku mau pulang sebentar kerumah untuk jemput  seragam sekolah lalu kembali kesini lagi”

“oh, ya” ujar Aika kembali mengangguk dan berjalan mengikuti kei dengan mata yang seperempat terbuka dan sekali-sekali hamper terpejam karena terasa berat.

‘duak!!’

“aw…”ringis Aika yang tanpa sadar menabrak tembok rumahnya diruang tengah sambil mengusap pelan keningnya yang terantuk tembok

“yak, kenapa tembok ini ada disini sih!? Siapa yang memindahkannya! Mengganggu saja” umpat aika sambil menendang tembok itu sehingga kakinya ikut sial akibat jadi korban tembok yang kedua “aduk…aduh.. kakiku” Aika melompat-lompat dengan sebelah kakinya sambil memegang kakinya yang sakit

Kei yang semula berjalan duluan didepan menoleh ketika ada suara sesuatu yang bertabrakan dengan cukup keras menoleh. Kei melihat aika yang mengumpat pada tembok didepannya lalu menendang tembok itu.

‘bodoh dan ceroboh’ batin kei yang menjadi penonton aika yang mengamuk dengan tembok

“hei, tembok itu sejak didirikan rumah ini tetap disini dia benda mati dan tidak bisa berpindah tempat. Kau saja yang bodoh dan ceroboh karena menabraknya” sahut kei

Aika menoleh kearah Kei dengan death glare stadium akhirnya. Lalu sadar kalau dia sedang berada diruang tengah.

“yak, kenapa aku ada disini?! Harusnya sekarang aku berbaring diatas tempat tidur dan bergelung dalam selimut yang hangat. Kenapa kau juga ada disini?” celoteh Aika

Kei menghela nafas sesaat. Sudah dikiranya kalau kesadaran Aika tadi belum loading 100% bahkan mencapai 50% pun belum.

“aku mau pulang kerumah sebentar mengambil seragam sekolah lalu kembali kemari” ujar Kei untu kedua kalinya

“lalu… kenapa aku ada disini?!” Tanya Aika dengan wajah innocent

“aku membangunkanmu untuk mengunci pintu saat aku pergi nanti. Sepertinya kau sudah 100% membuka mata yah karena insiden menabrak tembok tadi, kedengarannya tadi tabrakannya cukup keras lho sampai berbunyi keras. Jangan sampai karena itu kau jadi tambah bodoh saja” ujar kei dengan kejam

“kau mau mati ya!, siapa yang kau bilang bodoh. Cih, sebenarnya aku tidak mau menyombong tapi berhadapan denganmu membuatku harus mengatakan kalau aku ini cerdas, dan juara kelas dari kecil sampai sekarang” bangga Aika

“pasti itu hanya karena dewi fortuna kasian pada kecerobohan dan pikiran bodohmu dan berbaik hati dengan memberikan sedikit keberutungannya dengan hal itu” sahut Kei yang dihadiahi injakan kaki dari aika yang ubun-ubun kepalanya sudah memanas dan berasap karena menahan kesal dengan makhluk paling ingin di bantingnya kelantai berkali-kali layaknya bola basket.

“bodoh, apa yang kau lakukan?! Sakit tahu” teriak kei tertahan sambil mengusap kakinya yang terkena injakan aika dan melihat apa yang terjadi dengan kakinya.

Aika yang melihat kei yang meringis sakit dikakinya karena injakannya tadi hanya tersenyum iblis, walau didalam hatinya dia sedang tertawa keras sambil menarikan tari orang hawai.

“hei, segera pulang sana karena waktumu akan tidak untuk bolak-balik kerumah lalu kesini lagi kalau kau masih didalam sini dan mengelus kakimu itu” ujar aika santai

“tidak usah kau bilang aku juga tahu, lagian ini salahmu juga” gerutu kei kesal sambil beranjak menuju pintu depan.

Saat kei sudah diluar dia segera beranjak menuju mobilnya sebelum langkahnya terhenti karena panggilan Aika. Reflek badannya berbalik menghadap Aika.

“kau tidak macam-macam dengan pudding coklatku dikulkas bukan?!” Tanya aika dengan pandangan menyelidik

Kei mendengus pelan ketika mendengar pertanyaan bodoh yang terlontar dari gadis itu “ck, sayang sekali. Tadi malam perutku lapar, karena pudingmu sagat menggoda jadi aku makan saja” ujarnya sambil berbali kebelakang dan meneruskan langkah menuju mobilnya.

“apa?! No… akan aku bikin kau seperti barbeque kalau kau benar-benar menyentuhnya” teriak aika sambil membanting pintu dan berlari kedalam rumah menuju kulkas untuk melihat keadaan pudding coklatnya.

Kei terkekeh pelan karena berhasil membohongi Aika yang mengira kalau dia sudah memakan pudingnya. Kei menstarter mobilnya lalu mengendarainya kejalanan menuju rumahnya yang sudah menjadi tempat yang tidak disukainya.

pangeran bermulut pedasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang