(14) Explain

204 41 17
                                    

Ji Ah masih tertidur di kamarnya. Terlihat cahaya matahari telah tinggi. Ia mendudukkan badannya di kasur dan melihat jam di sebelah mejanya. Itu menunjukkan pukul 9 pagi. Mata Ji Ah terbelakak dan segera turun ke bawah menuju kamar mandi. Saat menuju ke sana, ia menangkap sosok Wonwoo di bawah.

"Oppa, kenapa kau tidak membangunkanku?'', rengek Ji Ah kesal sambil mengucek-ucek rambut pendeknya.

"Lihatlah, kau masih demam'', jawab Wonwoo sambil menaruh tangannya di dahi adik satu-satunya itu.

"Aku sudah menelepon sekolahmu. Sekarang makanlah bubur yang sudah kusiapkan'', sambungnya sambil menunjuk bubur di meja makan.

"Ck, sejak kapan oppa bisa masak. Oppa hanya memanaskan bubur buatan Mingyu kemarin'', ejek Ji Ah sambil berdecak menuju meja makan.

"Ya, aku tahu aku akan selalu kalah di mata orang yang kau suka itu'', balas Wonwoo telak pada Ji Ah.

"Ya! Oppa!''

*****

Sekolah terasa sepi tanpa kehadiran Ji Ah di sebelah Hye Ri. Yah, meski Ji Ah anak yang diam, Hye Ri tetap kesepian karena tidak ada yang mendengarkan ocehannya. Namun, sekarang berbeda karena Soonyoung duduk di sebelahnya.

"Ya! Kenapa kau duduk di sini?'', tanya Hye Ri kesal dengan kedatangan Soonyoung.

"Sudahlah, santai saja'', jawab Soonyoung santai sambil menaruh tasnya di kursi Ji Ah.

Hye Ri hanya memutar bola matanya malas tanda menyerah dengan kelakuan orang bermata sipit di sebelahnya itu. Tiba-tiba, Hye Ri teringat dengan Ji Ah yang sakit kemarin.

"Hei, Soonyoung'', panggil Hye Ri memulai topik pembicaraan.

"Hm? Wae?'', tanya Soonyoung mendengarkan Hye Ri.

"Apa kau tidak bertanya pada Mingyu apa yang terjadi kemarin?'', ucap Hye Ri penasaran dengan apa yang terjadi pada kedua sahabatnya.

"Belum. Bagaimana kalau nanti kita tanya saat jam makan siang?'', usul Soonyoung yang sepertinya diterima oleh lawan bicaranya. Hye Ri pun mengangguk setuju.

Soonyoung pun tetap duduk di bangku Ji Ah hingga bel istirahat berbunyi. Mereka pun mengajak Mingyu ke kantin dan Mingyu menerima ajakan mereka. Saat Mingyu sibuk melahap makanannya, Hye Ri tengah sibuk mengkode Soonyoung untuk menanyakan soal Ji Ah pada Mingyu. Soonyoung pun menuruti kemauan gadis itu.

"Hei, Mingyu'', panggil Soonyoung santai.

"Wae?'', tanya Mingyu sambil melahap makanannya.

"Ji Ah kemarin bagaimana?'', tanya  Soonyoung sambil menatap mata Mingyu.

Mingyu berhenti memakan makanannya dan menatap mata mereka berdua sejenak.

"Begitulah, dia masih sakit'', ucap Mingyu melanjutkan makannya lagi.

"Kau mengantarnya pulang?'', tanya Hye Ri ingin tahu.

"Ne, bahkan sampai oppanya pulang'', jawab Mingyu santai.

"Omo! Soonyoung-a!! Kau dengar itu?'', seru Hye Ri histeris mendengar perkembangan hubungan sahabatnya itu.

"Chamkamanyo, itu sampai jam berapa?'', tanya Soonyoung memastikan sambil menatap mata Mingyu serius.

"Sekitar jam 8 malam'', kata Mingyu memikir sambil memandang keatas.

"Heol daebak, bahkan kau tidak berganti seragam'', ucap Soonyoung terheran.

"Mingyu-ya, neo jinjja daebakida!! Pokoknya kau harus jadian dengannya. Titik!'', tegas Hye Ri dengan mata yang berbinar-binar mengharapkan persetujuan dari Mingyu.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Where stories live. Discover now