(20) He and She

185 31 41
                                    

Matahari enggan menyapa pagi hari ini. Terlihat gumulan awan gelap pekat menutupi langit ini. Air bening pun turun dari atas awan membasahi kota Seoul sekarang. Untungnya, Ji Ah sudah berada di sekolah. Jadi, ia tidak perlu berbasah-basahan saat menuju kelas. Ruangan yang ditempatinya saat ini masih sangat sepi. Hanya ada Soo Young, sang ketua kelas yang rajin.

*kling*
Handphone Ji Ah berbunyi tanda pesan masuk. Ternyata itu dari teman sebangkunya.

From : uri yeppeun Hye Ri

Ji Ah-ya~

Wae?

Jutek banget sih :(

Udah cepetan, kau mau aku izinkan tidak masuk kan?

Aigoo...
kau memang mengerti aku :*

Itu sudah kebiasaanmu
Kalau mau hujan selalu begini
Dari dulu

Makasih sayang♡♡
Nanti aku traktir mochi~


Terserahlah Hye Ri ingin melakukan apa. Ia memang selalu begitu. Ji Ah pun kembali mengutak-atik handphonenya untuk mendengarkan lagu kesukaannya melalu earphone putihnya. Tak lama kemudian, Mingyu masuk ke kelasnya dan menaruh tas di bangkunya. Dilihatnya kelas masih tidak terlalu ramai, Soonyoung pun belum hadir. Ia langsung duduk di sebelah Ji Ah untuk mencari teman berbicara. Namun, sepertinya Ji Ah sedang mendengarkan musik sambil tertidur. Cocok sekali dengan hari yang gloomy seperti ini.

Mingyu hanya tersenyum diam memperhatikan wajah Ji Ah yang tertidur. Cantik sekali.

'Poninya sedikit menutupi matanya...', batin Mingyu.

Ia pun menyingkirkan poni Ji Ah ke siss belakang telinganya. Namun, di tengah merapikan helai rambutnya, Ji Ah terbangun karena sentuhan jemari lembut seseorang. Ia berkedip beberapa kali, lalu mengucek matanya sekali.

"Kau terbangun?'', ucap Mingyu membuka pembicaraan.

"Kalau buka mata namanya bangun, bodoh'', jawab Ji Ah dengan nada sedikit kasar karena kesal dengan pertanyaan bodoh Mingyu. Sedangkan Mingyu hanya tertawa menertawakan dirinya sendiri.

"Pinjam earphonemu. Aku juga mau dengarkan lagunya'', sambut Mingyu sambil menarik earphone telinga kanan Ji Ah dan menaruhnya di telinga kiri miliknya.

Ji Ah pun tidak menolak perlakuan Mingyu. Ia hanya terdiam mendengarkan lagu Officially Missing You. Ia memilih lagu itu karena lagu itu adalah lagu kesukaan mereka berdua yang sering mereka dengarkan dalam posisi seperti ini.

Ji Ah sedang tidak mood hari ini. Ditambah lagi kondisi badan yang kurang sehat dan cuaca yang mendukung untuk memperburuk flunya. Ia terlalu banyak minum minuman dingin kemarin. Ia meletakkan kepalanya yang sedikit pusing itu di bahu lebar Mingyu.

"Mingyu'', panggilnya lirih sambil membetulkan posisi kepalanya di bahu Mingyu. Mingyu hanya terkejut Ji Ah memulai hal seperti lebih dahulu. Namun, ia senang. Saking senangnya sampai senyumnya tidak bisa ditutup.

"Kenapa?'', tanya Mingyu dengan lembut. Tentunya sambil berusaha menahan senyum tidak normalnya.

"...ani.... entahlah..'', jawab Ji Ah bingung dengan ucapannya sendiri.

"Waeyo? Kau sangat gloomy hari ini'', komentar Mingyu sambil merangkul Ji Ah dengan lengan kirinya. Kesempatan dalam kesempitan itu harus baginya.

".. aku sedang sakit... begitulah'', jawab Ji Ah sambil menghadap tetesana air hujan yang membasahi jendela kelasnya.

"Iya, kelihatan dari wajahmu'', kata Mingyu sambil menatap wajah Ji Ah yang memang sedikit pucat hari ini.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Where stories live. Discover now