Chapter 12 • Kids Planning

35.8K 3.6K 71
                                    

<Multimedia: cover design by my lovely readers yg baik hati dan gamau di sebutin. Thanks a lot!>

Lihat ada yang kirimin cover design kaya gini, A jadi suka dan semangat banget. Ga nyangka aja DFW bisa di loveable-in banget sama kalian kaya gini.

- - -

Repost!

Cerita ini sudah terbit di aplikasi Webcomics Neo Bazar. Silahkan baca disana untuk lebih lengkapnya dan lebih cepat. Jangan lupa untuk klik tanda bintang alias VOTE!

Bantu A naikin vote di webcomics jadi 500 vote yuk!

Bantu A naikin vote di webcomics jadi 500 vote yuk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini, Edward tidak sendiri di dalam kamarnya.

Kamarnya yang begitu luas dan nyaman ini penuh dengan anak kecil. Yah... Walaupun hanya di isi si kembar Zack dan Zoe yang sedang bermain uno 2017 di atas kasurnya, dan juga Paris yang sedang menyisir rambut boneka bayi-nya sambil duduk di kursi meja belajar Edward.

"Kids, bisakah kalian hentikan kegiatan kalian dulu? Kita harus rapat." Ucap Edward.

Dan seakan ucapan Ed hanyalah angin yang berhembus pelan, Zack dan Zoe malah saling meledek sambil bermain uno. Lalu Paris masih bersenandung sambil menyisir boneka-nya.

"Rasanya sia-sia aku mengajak rapat anak kecil." Edward menggerutu kesal sambil duduk di karpet bulu.

"Ed, kapan kita akan rapat? Aku menunggu dari tadi." Ucap Paris dengan polosnya, membuat kedua kakak kembarnya itu menoleh menatap Paris dan kemudian menatap Ed.

"Paris benar, kau lama sekali." Kali ini Zoe yang menggerutu.

Edward ternganga sebentar, lalu mendesah kesal sambil meremas rambutnya. "Aku sudah meminta kalian untuk rapat tadi, kids."

"Oh ya?" Paris turun dari kursi, lalu menghapiri Edward dan ikut duduk di lantai sambil memeluk boneka-nya. "Ayo segera, aku mulai mengantuk, Ed."

"Uh, ini tidak akan lama, baby." Ucap Ed sambil menepuk-nepuk puncak kepala Paris.

Kemudian Zack dan Zoe berguling-berguling dari kasur sampai terjatuh di lantai Edward yang berlapis karpet bulu yang tebal dan hangat.

"Oh, that's weird. Kenapa kalian selalu bertingkah aneh, hah?"

"Asal kau tahu, Ed. Tingkah-mu lebih aneh daripada kita berdua." Balas Zack setelah ikut bergabung bersama Ed dan Paris.

"Whatever." Ed hanya memutar bola matanya malas.

Kali ini formasi sudah lengkap, empat anak Ethan Jasper itu sudah duduk melingkar di lantai.

Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]Where stories live. Discover now