Chapter 9 | His Intrusion

14.6K 1.1K 25
                                    

"I hate you, I love you, I hate that I want you"

Gnash ft. Olivia Obrien-

 
*

**

Faith Rosaline Winter POV

London, UK

Tanganku kembali merapatkan mantel yang menutupi tubuh dari hawa dingin. Di musim dingin seperti ini sangat mudah bagi virus untuk menyerang tubuh yang daya tahan tubuhnya sedang lemah. Aku tidak mau terkena flu saat ini. Tidak disaat pekerjaanku sedang banyak.

Aku berjalan menuju mobilku yang terparkir di tempat parkir yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk. Aku merogoh kunci di dalam tote bag Channel yang bertengger di pundakku dengan manis. Ketika aku menemukannya, aku langsung membuka kunci mobil dan berjalan cepat.  Angin dingin kembali berhembus dan hidungku semakin memerah. Uap tebal muncul ketika aku bernapas. Dengan cepat aku masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin juga pemanas mobil.

Aku bernapas lega.

Aku menyenderkan kepala di senderan jok mobil dan menatap ke depan. Setelah percakapanku dengan Ethan semalam, entah kenapa aku merasa was-was. Bisa saja yang dikatakan Ethan adalah bohong dan Luca kesini arena urursan bisnis sama seperti pria itu, tapi hatiku membantahnya dengan cepat.

Setelah beberapa saat diam aku mulai menjalankan mobil menuju pintu keluar. Saat ini yang aku butuhkan adalah cokelat panas dan mandi hangat. Apartemenku terletak tidak jauh dari gedung kantorku. Jadi hanya perlu tiga puluh menit dengan berjalan kaki dan lima belas menit dengan menggunakan mobil. Untung saja badai salju belum terjadi, aku tidak mau sampai terjebak badai salju sedangkan aku masih terjebak kemacetan jalan raya. Maklum karena jam pulang kerja jadi semua orang tidak mau berlama-lama diluar dan ingin cepat sampai dirumah.

Sama sepertiku.

***

Aku berdiri di depan pintu apartemen dan mencari kunciku di dalam tas. Aku mengerang karena sampai sekarang belum menemukannya dan aku sangat ingin masuk ke dalam. aku mendengar suara pintu apartemen yang ada di belakangku terbuka dan seseorang keluar. "kenapa kau masih berdiri di situ Faith?" tanya Albert, tetanggaku yang menempati apartemen di depanku. Dia adalah seorang manager di sebuah perhotelan. Aku tidak tahu hotel apa karena aku tidak pernah bertanya padanya.

aku berbalik dan mendengus sebal. "aku tidak menemukan kunciku di dalam tas"

Albert tergelak. Dia termasuk pria tampan menurutku. Matanya berwarna hijau dengan rambut cokelat, sedikit lebih terang dariku. Wajahnya dipahat sempurna dan hidungnya mancung. Bibirnya juga merah dan ada lesung pipi di pipi kanannya. Rahangnya tajam dan giginya terlihat putih dan rapih. 

Dia adalah pria humoris dan selalu bercanda. Aku tidak pernah melihatnya marah ataupun menjelek-jelekkan orang. Dia selalu menghiburku dan terkadang mengundangku makan di dalam apartemennya. Bahkan aku terkadang masuk ke dalam apartemennya tanpa permisi. Dia adalah kakak yang selama ini tidak pernah kupunya. "kau mau masuk dulu Faith? Aku kasihan melihatmu mengigil seperti itu"

The Devil Possession ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang