Chapter 2 | Lunch With Him

22.8K 1.5K 38
                                    

Hola hola ho^^
UPDATE GUYS!!!

Maaf sudah membuat kalian menunggu dan menunggu .. aku tahu kok nunggu itu rasanya sakit *curcol*

Oke ga usah menunggu lagi, langsung aja ke cerita ya ... semoga kalian suka dan enjoy reading :)

Maaf kalo ada typo


Vote

Comment


Follow

----

"Hatiku berkata untuk memilihmu, tapi logikaku berkata untuk meninggalkanmu"

--Author

----


Faith Rosaline Winter POV






"Ceritakan padaku apa saja yang terjadi tadi saat kau berbicara dengan Ethan" perintahku di telepon. 

Aku mendengar Isandra menghela napas diujung sana. Aku berjalan menuruni tangga dan menyalakan lampu dapur. Menghilangkan kegelapan dengan cahaya lampu yang terang benderang. Kedua orang tuaku sudah lama tertidur. Mereka sangat lelah karena seharian bekerja dan aku masih bangun karena mengerjakan tugas.

"ya ... begitulah ... dia berbasa-basi sebentar lalu menyatakan cintanya padaku. dia bilang aku membuatnya terpesona dan menginginkanku menjadi kekasihnya. Apa kau bisa percaya itu?" tanya Isandra tidak percaya. aku mendengus pelan dan Isandra tertawa.

"tentu saja tidak" jawabku ketus. "mulut pria sepertinya tidak bisa dipercaya. Pasti dia sudah mengatakan itu berkali-kali pada wanita yang berbeda"

"tepat sekali" Isandra berkata menyetujui.

"jadi kau menerimanya?" tanyaku penasaran.

"tentu saja tidak. lagipula aku mencintai Alex. Jika saja mereka semua tahu aku punya kekasih, apa mereka akan berhenti menyatakan cintanya padaku?"

"aku rasa tidak. walaupun kau punya kekasih mereka semua tidak akan menyerah. Kau ceritakan pada Alex mengenai situasimu Is, pasti dia akan mengamuk seperti gorilla. Oh ya bagaimana caranya kau menolak Ethan?"

Isandra tertawa mendengar komentarku mengenai kekasihnya, Alex. "aku mengatakan yang sejujurnya mengenai statusku" jawabnya santai.

"ohh ... bagus kalau begitu ..." aku melirik jam yang ada di dinding dan terkejut ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. "Is sudah malam. Sebaiknya kututup teleponnya. Sampai bertemu besok" tanpa mendengar jawabannya aku langsung menutup telepon dan bersiap untuk tidur.

.

.

.

Aku menutup laptop yang ada dihadapanku dan merapikan mejaku ketika dosen menutup kelas dan berjalan meninggalkan ruangan. Mataku memperhatikan Isandra yang saat ini sedang meregangkan ototnya sambil protes mengenai pelajaran yang menurutnya membosankan. "kau mau ke cafeteria sekarang Faith?" tanyanya bersemangat. Tangannya sekarang sibuk mengetikkan sesuatu di layar ponselnya dengan cepat.

"sekarang juga?" tanyaku.

"tentu sa—" Isandra tidak menyelesaikan kalimatnya ketika beberapa mahasiswi berteriak girang. Aku mendongak dan menyadari apa yang menyebabkan semua orang begitu berisik. Luca dan Ethan berjalan masuk ke dalam kelas dengan langkah arogan dan percaya diri. Ethan melemparkan senyum menggodanya kesana kemari sedangkan Luca tetap menampilkan wajah datarnya. Mau apa mereka kesini lagi? Pikirku jengkel.

The Devil Possession ✔ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now