Mon, 07 Jul 2809
Fian
Tangan Fian membuka pintu kamar. Lalu melalui ujung matanya, ia melirik jam yang ada di dinding.
Sekarang sudah jam setengah enam sore, dan Fian baru saja nyampe ke rumah. Sebenarnya, dari sekolah ia pulang jam tiga, tapi karena hari ini ada pertemuan pertama untuk perkenalan di bimbel barunya, Fian jadi harus menahan rindunya kepada kasur, bantal, guling, dan... Fera.
Memang benar kata mereka. Menjadi senior yang akan menghadapi banyak ujian itu sulit. Butuh perjuangan keras.
Apalagi sekolah incaran Fian jika lulus nanti adalah SMA Korona, salah satu sekolah unggulan di kotanya. Dan, tentunya, Fian sadar jika dia tak begitu pintar, sehingga ia butuh usaha yang ekstra keras supaya bisa masuk SMA Korona. Supaya bisa satu sekolahan dengan Fera, pacarnya.
Omong-omong, Fera apa kabar ya?
Kira-kira bagaimana hari pertama Fera masuk sekolah?
Dengan semangat Fian mengambil ponselnya di saku celana, dan raut wajah kecewa langsung terpancar di wajah Fian ketika tak melihat satupun pemberitahuan di ponselnya yang mengatasnamakan Fera.
Hanya ada pemberitahuan bahwa temannya sedang ngelive di instagram, juga ada 100 chat dari group kelas, 115 chat dari group angkatan, dan sisanya hanyalah broadcast dari OA.
Eh, tidak, ada juga 6 chat dari Agus.
agoes: gue udh ngomong sama bokap gue
agoes: katanya dia mau ngedaftarin gue jg ke tempat bimbel lo
agoes: lo bimbel hari senin-rabu kan?
agoes: gue jg niatnya mau ngambil hari itu
agoes: lo pasti males kan ke bimbel kalo gaada yg lo kenal? makanya gue ikut daftar
agoes: kurang baik apalagi gue? :)
Fian mendengus ketika membaca pesan dari Agus. Bukannya membalas, jari Fian malah tanpa sadar memencet pilihan mute chat.
"Jangan berisik dulu, Gus, gue lagi kangen ama cewek gue," gumam Fian lalu membuka room chatnya dengan Fera yang berada paling atas. Fera menjadi satu-satunya kontak yang Fian favourite.
Dengan semangat Fian mengetik.
Fianta Aprilio: aku kangen
Fianta Aprilio: bisa call ga?
Fianta Aprilio: kangen suara cempreng
Beberapa menit kemudian, Fian mendapat balasan dari Fera.
Orgil: gabisa aku lagi dirumah temen
Orgil: WKWKWK ANEH BGT SI PAKE AKU KAMU
Senyum tersungging di bibir Fian.
Fianta Aprilio: wkwkwk gapapa pengen aja pake aku kamu
Fianta Aprilio: oh iya udah mau maghrib kok masih di rumah temen?
Fianta Aprilio: ngapain?
Fianta Aprilio: anak gadis gabaik pulang malem-malem
![](https://img.wattpad.com/cover/68402943-288-k600941.jpg)
YOU ARE READING
151 CM
Teen Fiction'151 cm' Ini ketika Alexandra Ferandyl, si anak SMA, tingginya naik menjadi 151 cm dan perlahan-lahan mulai merasa malu untuk mengakui Fianta Aprilio, si anak SMP, sebagai pacar di hadapan teman-temannya. 'Ujian Nasional' Ini juga ketika Fianta Apri...