04: friends

9.2K 1.2K 208
                                    

Mon, 07 Jul 2809

Fera


Dalam 15 tahun hidup gue, enggak ada hal yang lebih memalukan daripada apa yang gue alamin saat ini.

Kalau boleh gue ingatkan, gue sudah mengalami banyak hal memalukan sejak gue SMP. Dari gue nembak Gensa waktu sepulang sekolah (ujungnya gue..., bahkan sampai sekarang gue enggak tahu Gensa itu pernah suka atau enggak sama gue), terus gue naik motor Gensa tapi gak nyampe (dan ujungnya dia gendong gue waktu itu), sampai gue kepedean ngira Gensa ngajak gue malmingan (dan ujungnya gue malming sama Fian lewat video call).

Hampir semua hal memalukan itu penyebabnya adalah Gensa.

Omong-omong, Gensa apa kabar ya?

Terakhir gue dengar kabar tentang Gensa, katanya dia masuk SMA Kemiliteran. Dan walaupun gue sekarang udah punya Fian; walaupun gue yakin 99,9% gue udah enggak suka sama dia, tetapi ngebayangin dia pake seragam militer..., wow, pasti seksi.

Hehehe. Ini wajar 'kan? Se-setianya lo semua sama pasangan lo, pasti pernah aja lo semua mikirin cowok lain.

Yang penting Fian udah netep di hati.

Fyi aja, sekarang, satu kelas yang berisi orang-orang yang belom gue kenal sama sekali, sedang menatap gue dengan tatapan orang-gila-dari-mana-nih-coy.

Dan kalian mau tahu kenapa?

Tadi saat si-orang-yang-enggak-sudi-gue-sebut-namanya menarik gue ke dalam kelas lalu berteriak, guru yang lagi memberikan penjelasan di papan tulis langsung tersentak dan menghentikan aktivitasnya, kemudian menatap gue dan si-orang-yang-enggak-sudi-gue-sebut-namanya dengan tatapan penuh selidik.

"PAK SEKALI KAMI MOHON AMPUN KARENA DATANG TERLAMBAT!" pekik si-orang-yang-enggak-sudi-gue-sebut-namanya sekali lagi.

Sang guru berdecak, "Kalian masih jadi anak baru saja udah buat masalah."

Gue menunduk karena malu.

"Siapa nama kalian?" tanya guru itu.

"SIAP PAK! NAMA SAYA DAVIN FERNANDO RAJAGUKGUK DAN NAMA DIA," Si-orang-yang-enggak-sudi-gue-sebut-namanya melirik gue melalui ujung matanya, "NAMA DIA ALEXANDRA FERANDYL, PAK!"

Gue melihat senyum kecil terbentuk di bibir guru tersebut. "PERKENALKAN NAMA SAYA PAK SOKIN SIBUTAR-BUTAR!"

Mata gue sontak melotot ketika mendengar Pak Sokin menjadi ikut-ikut-an berteriak.

"SELAMAT PAGI, PAK SOKIN! SEKALI LAGI KAMI MOHON AMPUN ATAS KETERLAMBATANNYA!"

"PERMINTAAN MAAF KALIAN SAYA TERIMA!" jawab Pak Sokin dengan tegas. "SEKARANG KALIAN BISA DUDUK DI SANA!" Pak Sokin menunjuk kearah tempat duduk yang berada di pojok dua dari belakang.

"SIAP! TERIMA KASIH PAK!"

"Makasih, Pak," gumam gue enggak niat.

Saat gue mau mengambil langkah menuju tempat duduk, Pak Sokin tiba-tiba berkata, "KALIAN JUGA BISA LEPAS GENGGAMAN TANGAN KALIAN BERDUA!"

Astaga.

Gue lupa.


🐙



Bel tanda pergantian pelajaran akhirnya berbunyi. Pak Sokin--yang ternyata adalah wali kelas gue--berkata bahwa hari ini jadwalnya hanya full perkenalan dengan wali kelas dan murid-murid lain. Dan yang membuat gue tersenyum lega adalah ketika Pak Sokin berkata bahwa tahun ajaran ini, MOS untuk murid-murid baru telah ditiadakan.

151 CMWhere stories live. Discover now