Better Prepare Yourself!

1.3K 23 3
                                    

“Kau mau kemana?” tanya Lady Vlorensk.

“Hanya ingin berjalan-jalan,” jawab Elizabeth. Jika Lady Vlorensk tahu, dia tidak akan diperbolehkan.

“Bolehkah aku membawa ini?” tanya Elizabeth sambil mengangkat sebuah kantung berisi obat-obatan herbal.

“Itu milikmu, sayang,”.

“Terima kasih! Aku tidak akan lama!”.

Entah pukul berapa sekarang tapi orang-orang sudah sangat sibuk. Para pedagang sibuk menjajakan dagangannya. Beberapa orang menyapa Elizabeth dengan ramah. Ada juga yang menanyakan keadaannya.

“Elizabeth!” sapa Pier dari kejauhan.

“Hey!”

Pier mendekat. “Kau mau kemana?”

“Menemui seseorang,”

“Kau masih nekat?”

“Kau bilang aku bisa menemuinya saat aku sudah sehat. Sekarang sudah sangat sehat!” jawab Elizabeth sambil terus melangkahkan kakinya tanpa sedikitpun menatap Pier.

“Tunggu! Aku ikut denganmu,”

Tiba-tiba Elizabeth menghentikan langkahnya.

“Ada apa?”

“Tunjukkan aku jalan ke istana!”

Pier memutar matanya. Gadis bodoh! Sekarang Pier yang berjalan di depan. “Aku tidak tanggung jika sesuatu terjadi padamu!”

“Ya, jalan saja!”

 Perjalanan dari kediaman Lady Vlorensk menuju istana tidak cukup lama. Walaupun istana yang besar itu terlihat sangat jelas dari rumah Lady Vlorensk, namun mereka harus mengikuti jalan yang ada. Jalan yang panjang dan dipenuhi para pedagang membuat kerajaan ini terlihat sangat padat.

“Kau tidak bisa melewati gerbang utama begitu saja!”

Elizabeth tidak mendengarkan peringatan Pier. Dia bergerak mendekati gerbang istana. “Aku ingin mengunjungi seseorang!”

Para penjaga gerbang yang mendengarnya tertawa. “Kami tidak menerima kunjungan nona. Hey tunggu! Kau kan…,”

 “Biarkan aku masuk!” seru Elizabeth memotong penjaga tadi.

“Kau tidak punya hak untuk masuk, nona!”

“Begitukah?! Bagaimana jika aku menuntut permohonan maaf kerajaan? Apa mereka tidak merasa bersalah? Seharusnya mereka malu!”

“Permohonan maaf?” Sela Luxius yang tiba-tiba muncul dari dalam. Sepertinya dia akan pergi berburu.

“Kalian seharusnya minta maaf padaku! Dan juga berterima kasih karena telah membawa Eidolon sialan itu!” sekarang Elizabeth bisa mengingat buku itu.

“Untuk apa? Itu tindakan bodoh yang pernah aku dengar!”

“Ada apa ini?” tidak lama kemudian Marcus datang bersama Alex sambil menunggangi kudanya.

“Dia bilang kita harus meminta maaf padanya!” kata Lexius sambil menunjuk Elizabeth. Marcus tertawa.

“Apa hal ini asing bagimu? Biarkan aku memberitahumu, menolak memohonan maaf adalah hal yang tidak terhormat di tempatku!” Elizabeth benar-benar geram berhubungan dengan tiga orang ini. “Aku ingin bertemu seseorang!”

Alex turun dari kudanya lalu mendekat ke Elizabeth “Sayang kami tidak melakukan hal seperti itu disini,” ejeknya. “Orang asing tidak boleh masuk ke dalam! Kecuali kau melakukan tindakan bodoh disana, seperti melakukan praktek sihir atau berusaha mengacaukan kerajaan ini, mungkin,”

“Kau masuk dan kau tidak akan bisa keluar dengan mudah!” lanjut Marcus.

Elizabeth merasa apa yang dikatakan Pier kemarin benar. Tidak semudah yang dia bayangkan untuk masuk ke istana. Apa yang aku lakukan? Aku begitu bodoh! Sekarang Pier berada dua meter di belakangnya, terlihat khawatir. Dia tidak mungkin mundur lalu meminta Pier untuk menolongnya. Dia akan ditertawakan oleh tiga bersaudara ini. Lagipula dia sudah merepotkan Pier sejak kedatangannya.

“Aku menantangmu!” seru Elizabeth.

Luxius tertawa, “Menantang kami?”

“Katakan saja apa maumu. Kau sudah membuang waktu kami!” sahut Alex.

“Aku akan bertarung melawan salah satu dari kalian! Jika aku menang, aku boleh masuk menemui seseorang dan membebaskannya. Jika aku kalah aku akan pergi dari Voldore!”

“Biar aku permudah, jika kau kalah kau tidak boleh bertemu dengannya. Siapa sih yang ingin kau temui?” kata Marcus.

“Aku memberimu waktu satu minggu,” sahut Alex.

“Tidak! Aku tidak punya waktu sebanyak itu!”

“Baiklah kau yang memutuskan!” Alex mulai lelah.

“Tiga hari!”

“Hanya tiga hari? Sehebat apa kau? Apa kau seorang petarung?” tanya Luxius.

“Bukan,”

“Tiga hari adalah waktu paling singkat untuk mempelajari cara berpedang,” kata Marcus.

Elizabeth memandang Pier sebentar, “Aku hanya punya waktu tiga hari,”. Bagaimanapun caranya!

The Book [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang