Rising

1.4K 25 1
                                    

Pier bergerak melalui kerumunan orang yang mengelilingi danau dengan tergesa-gesa. Matanya bergerak menelusuri setiap detail danau hingga akhirnya menangkap sebuah pergerakan di danau.

Dengan tergesa-gesa Pier melepas jubahnya yang bisa menganggu pergerakannya di air lalu terjun ke danau. Menggapai-gapai dasar dasar kolam hingga Pier berhasil meraih tangan Elizabeth lalu mengangkatnya ke atas. Dia melihat ekspresi orang-orang yang sekarang memandangnya dengan ekpresi tegang.

Alex tidak dapat berkata apa-apa begitu juga dengan Luxius dan Marcus. Mereka salah. Seharusnya seorang penyihir tidak dapat tenggelam.

Setelah berhasil keluar dari danau, Pier segera menekan-nekan dada Elizabeth, bermaksud untuk mengeluarkan air yang mengisi paru-parunya. “Ayolah Elizabeth! Kau tidak boleh mati disini!” bisiknya.

Elizabeth memuntahkan seluruh air yang ditelannya. Pier yang sadar akan respon Elizabeth, segera mendekapnya. “Sudah aku bilang dia bukan penyihir!”. Pier tidak ingin berlama-lama disini, dia menggendong  Elizabeth keluar dari kerumunan menuju ke tempat tinggalnya.

Amarahnya kepada orang-orang di Voldore meluap sejak kejadian tadi. Mereka tidak ada bedanya dengan binatang buas lainnya. Dengan mudahnya, mereka menilai orang lain bahkan hendak membunuhnya. Dan sekarang Elizabeth yang menjadi korbannya.

Pier tidak langsung membawa Elizabeth ke rumahnya. Dia membawa Elizabeth ke kediaman Lady Vlorensk. Dia adalah satu-satunya orang yang dipercaya Pier. Kapanpun Pier dalam masalah, Lady Vlorensk dengan senang hati akan membantunya, begitu juga sebaliknya. Wanita itu seperti sosok ibu untuknya.

“Pier? Apa yang kau lakukan?” tanya Lady Vlorensk sambil menyuruh Pier untuk segera masuk.

“Tolong dia,”

Lady Vlorensk segera menyuruh Pier untuk meletakkan Elizabeth di tempat tidur untuk tamu. “Apa yang terjadi?”

“Panjang ceritanya,” Pier sedang tidak ingin bercerita pada siapapun.

“Siapa dia?”

“Elizabeth. Aku menemukannya Old Folks,” jawab Pier dengan nafas yang tersengal-sengal. Dia sangat lelah.

“Kau harus segera mengganti pakaianmu. Istirahatlah,” perintah Lady Vlorensk. “Aku akan merawatnya,”

Pier mengangguk setuju. “Aku akan kembali lagi,” Dia meninggalkan Elizabeth yang belum sadar di rumah Lady Vlorensk.

Dalam perjalan ke rumahnya, seperti yang diduga Pier, dia menjadi pusat perhatian orang-orang. “Apakah gadis itu baik-baik saja?” kata seorang wanita yang datang menghampirinya.

Pier diam saja. Suasana hatinya sedang kacau. Semudah itukah orang-orang berubah pikiran? Memalukan! Mereka diperdaya oleh tiga orang idiot itu!

“Berikan ini padanya,” wanita itu memberikan sebuah roti kepada Pier. “Semoga dia baik-baik saja,”

The Book [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang