He's Our Girl 10

3.1K 59 0
                                    

serial He’s Our Girl Part 10

Testing

Kara POV

Aku belum menemukan titik terang tentang alasan Kyuhyun tolol itu kabur dari Hyung-hyungnya. Sekarang ia sedang promo iklan di Thailand dan akan dilanjutkan dengan syuting MV di China. Bagaimana aku bisa tahu?

Itu jugalah yang kurang bisa aku mengerti. Seminggu ini aku aktif mengecek keadaannya lewat internet. Dengan sangat memalukan, aku membuat akun Facebook untuk ikut bergabung dengan penggemarnya -astaganaga….harga diriku terjun ke laut-. Dengan begitu, aku bisa tahu posisi dan kondisi bocah setan itu. Hya…. Mengapa aku melakukannya?

Yhak, aku memang kadang sedikit menjijikkan….

Pagi itu –pagi ketujuh setelah dia kabur- aku membuka akun Facebook. Kebetulan si admin baru saja update status.

Annyeong Haseyo..

Sparkyu (HOEK)memberdeul…Hari ini aku mau unggah foto Kyuppa dalam persiapan syuting MV terbarunya dengan Seohyun di China Love Autumn Festive tadi malam pukul Tujuh.

Keningku mendadak panas. Mataku tak berani melirik gambar dibawahnya. Jarang sekali bocah itu dekat-dekat dengan yeoja walaupun kenyataannya Sembilan puluh Sembilan persen penggemarnya adalah yeoja.

Gambarnya agak buram. Loading….. Gambarnya jadi jelas sekarang.

Mataku tidak terima.

Kulihat bocah itu tengah memegang tangan Seohyun.

Bocah itu tengah bergurau dengan Seohyun.

Bocah itu memayungi Seohyun.

Bocah itu duduk bersebelahan dengan Seohyun.

“Menjengkelkan ya?” seseorang menanyaiku.

Aku buru-buru menoleh. Monyet hutan. Dia –yang entah sejak kapan masuk kamarku-menggulung dirinya dengan selimut di atas kasurku. Aku –yang tengah duduk diatas kursi menghadap laptop Donghae Oppa- segera menutup paksa layar Laptop. Monyet itu tertawa melihatku.

“Aish… Bocah menyebalkan.. Bisa-bisanya dia dapat proyek duet dengan Seohyun, Kenapa bukan aku saja?..” katanya mengeluh.

Aku mendesis.

“Aku malah kaget kalau ada yang mau duet denganmu Oppa..”

Eunhyuk Oppa melempar bantal ke wajahku. Aku tertawa. Ikut duduk diatas kasur.

“Oppa, Kenapa belakangan kau selalu pulang telat? Ini sudah jam satu…aku ngantuk… pergilah kekamarmu sekarang!” kataku sambil menarik selimut yang dipakainya. Monyet itu berguling-guling tapi menolak bangkit. Badannya yang panjang dan tipis itu terlihat seperti cacing pita. Aku berdiri diatas kasur dan menendang-nendang pantatnya.

“Aku sedang ada proyek masa depan yang sangat pribadi… Hmm…Kau tidur dikamarku saja, aku sedang malas bergerak, aku sedang sangat bahagia, jadi jangan diganggu….” katanya sambil menutup wajahnya dengan guling. Aish… Monyet ini..

“Aniyo… Aku tidak mau tidur di kasurmu, pasti bau..”

Dia membuka selimut yang menutupi wajahnya. Mulutnya cengengesan.

“Atau.. Kau tidur disini bersamaku saja?”

Hya… Monyet Mesum!

Aku segera turun dari kasur dan menyeret bantalku menuju kamar si Monyet. Kamarnya berada di pojokan. Cukup luas dan penuh buku –monyet bisa membaca?-. Juga sangat rapi untuk ukuran orang yang jarang mandi dan jorok sepertinya. Aku hanya dua kali masuk kamarnya, karena memang Monyet Hutan itu jarang menyuruhku mencuci baju atau membersihkan kamarnya. Ia melakukannya sendiri –terimakasih Monyet-.

He's Our GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang