Chapter 5: The Spy Who Loved Me

2.2K 165 230
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

dedicated to Nadia, who inspired me with jokes and "cockroaches-flirty-line" for Ben Washburn. 

***


Washington DC

Nick Gestrade benci hari Sabtu.

Hari itu adalah giliran kerjanya sebagai agen senior lapangan di FBI. Agen senior lapangan? Mendengar sebutannya saja, anak kecil hingga para jompo mungkin sudah mengelu-elukan pekerjaannya dan meminta tanda tangan bak superstar. Dalam benak mereka terbayang pekerjaan itu seperti di film Mission Impossible: pekerjaan penuh petualangan, bahaya, dan tantangan. Plus tendangan karate yang keren, peralatan canggih, dan ledakan dramatis bom atom di latar belakang. Itulah anggapan orang tentang pekerjaannya sebagai agen FBI.

Namun Nick benci pekerjaannya.

Setiap hari ia selalu memasuki kantor biru kusam yang membosankan dengan geraman dan gumaman kesal teman sekantornya. Ia dihadapkan dengan tumpukan kertas administrasi yang membosankan dan tanpa adrenalin apapun. Yang ia lakukan selama ini bukanlah pengejaran dan penembakan yang membuat jantungnya berdegup kencang. Melainkan tumpukan kertas yang bisa musnah dalam kejapan mata jika ia guyur dengan minyak dan sulutan api. Sekali lagi, ia membenci semuanya. Kecuali tiga hal: 1.) Oliver Canterbury, atasan satu tingkat Nick yang sangat berkelas, 2.) lencana plus pistol yang keren dan 3.) seorang wanita yang sedang berjalan di lorong kantor sekarang.

Wanita yang dimaksud Nick itu kini melangkahkan sepatu Brogues ke dalam lift yang mengantarnya ke detasemen kriminal FBI. Langkah kakinya terketuk seiring lift terus bergerak naik. Sesekali, ia menata rambut coklat bergelombang juga blazer biru navy yang dikenakan. Hingga lift berdenting dan terbuka, ia memandang menyapa penjuru ruangan dengan senyuman gembira.

"Good mooorning, fellow agents!"

Nick tertawa kecil mendengar sapaan wanita di tengah lautan gerutuan ruangan itu. Wanita itu, Lindsey Harrington, adalah keajaiban tersendiri bagi FBI. Ia salah satu lulusan terbaik pelatihan angkatan darat serta badan intelijen, dan satu-satunya perempuan yang mendapat skor tertinggi dalam ujian akhirnya. Selalu gembira, sangat gesit, dan penghidup suasana bagi Nick. Jika Lindsey tak ada di sana, hari akan terasa menyebalkan hingga waktu pulang.

Saat Nick yang cengar-cengir sendiri mengingat hal itu, Lindsey mengendap-endap di belakangnya dan mengecup pipinya dengan cepat, sukses membuat wajah Nick merah padam. "And good morning, sunshine- I mean, my favourite agent ever." bisik Lindsey, dengan tangan yang mengambil figurin Ant-Man di meja rekannya itu.

"Uh... Pagi, Lindsey," balas Nick pelan, berusaha menahan pekikan bahagianya dan wajah yang terasa panas seperti habis disetrika. Sementara itu, Lindsey sudah berjalan ke mejanya dengan figurin Nick di tangan. Baru saja tersadar akan hal itu, Nick langsung bangkit dengan gelagapan. "Hei! Kembalikan Scott Lang-ku!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The RunawaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang