Chapter 1: 7th West Road

4K 333 302
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

dedicated to Ree for the beautiful cover. Gee, thanks!  

***

Boston

Di tengah jeritan memilukan ibunya dan tembakan peluru yang menembus dinding, Robert melangkahkan kakinya dari jendela kamar. Sebelumnya, rumahnya diserang oleh sekelompok orang dengan nama yang tak pernah ia dengar dan kenali sekalipun, The Yellowjackets. Ayah dan ibunya ditangkap. Ibunya memerintahkannya untuk melompat dari jendela dan kabur dari sana. Ia melakukannya, tanpa berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yang Robert inginkan hanya satu: berharap semua ini bukan kenyataan.

Di dalam kegelapan malam musim panas itu, 30 meter dari jalanan beraspal 10 Eastbound Road, Robert merasa waktu berjalan lebih lambat. Daun yang bergerak jatuh bersamanya, bergerak lebih lambat daripada seekor siput. Ini memang aneh. Kepala Robert terasa berdenyut. Ia memejamkan matanya. Syaraf-syarafnya terasa dialiri oleh listrik yang menggelitik kepalanya. Membuatnya berpikir jauh lebih jernih dan cepat. Lagi, ini benar-benar aneh. Namun tak ada waktu untuk memikirkan hal tersebut.

Inilah waktu yang tepat untuk memikirkan apa yang ia harus dilakukannya. Ia melihat apa yang berada di bawahnya. Itu atap mobil. Robert berpikir, agar ia tidak mendapat cedera, ia tak boleh bertumpu ke atap mobil dengan tangan dan lengan. Jika tidak, seluruh pergelangan tangan dan sendinya akan cedera. Ia harus melindungi kepalanya dengan tangan, lalu berguling ke samping di atap mobil tersebut hingga jatuh di aspal jalanan. Itulah cara teraman untuk jatuh. Apa yang harus kulakukan selanjutnya? batin Robert. Lihatlah keadaan. Berhati-hatilah. Jika ada sepasang mata elang salah satu anggota menangkap kehadiranku, celakalah.

Yang Robert lakukan selanjutnya adalah berusaha untuk mengendap-endap di balik mobil. Lalu berlari secepat mungkin ke perempatan terdekat, 11th Eastbound Street. Ia tahu, akan ada banyak mobil disana, dan ia bisa meminta bantuan untuk mengantarkannya ke 7th West Road. Setelah apa yang ia akan lakukan telah terencana, waktu kembali berjalan seperti semula. Robert jatuh bebas dengan cepat dengan tangan terentang lebar.

Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?

Ah, ya, lakukan rencana itu sekarang.

Robert memiringkan badannya, melindungi sekeliling kepalanya dengan lengan. Tangannya memegangi kepala, lalu topinya supaya tidak terlepas. 20 meter, 10 meter, 5 meter, dan 0 meter. Brak! Klang! Badan Robert berguling di atap mobil berwarna hitam itu. Kepalanya sempat terhentak ke atap tersebut. Badannya terus berguling dan terjatuh ke trotoar dengan sangat keras. Ia merasa tubuhnya sudah pecah belas sekarang.

"Argh-" Robert ingin mengerang karena punggung dan sebagian pergelangannya terasa nyeri sekarang. Namun ia berusaha menahanya. Ia menumpu badannya dengan kedua telapak tangan, lalu mulai berjalan tertatih-tatih untuk bangun. Tangannya meraba-raba kepalanya. Setetes darah mengalir dari keningnya karena goresan besi mobil.

The RunawaysWhere stories live. Discover now