16.AYO MAIN#2 ⚠️21++⚠️

1.2K 19 3
                                    

HAPPY READING 🔥

🔞🔞

***

Tut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tut.....

Tut.....

Tut....

Bola mata coklat Knight Yohan terus menatap Beranda ponsel yang menelpon Erlangga. Sudah beberapa kali di telpon masih tidak di angkat. Sedangkan jam dinding menunjukan ke arah jam 10 malam lebih. Pikiran kacau terus menyerbu Knight Yohan disana pasalnya sudah di jumpai oleh pak satpam penjaga kost yang memberi tahu Erlang tidak pulang ke kost.

pria pirang tersebut tak mengenal menyerah dan terus spam telpon pada erlangga di dalam kamarnya itu yang bercat hijau Toska.

Dinding kamar nya di penuhi oleh potrettan Erlangga yang dirinya potret secara diam-diam. Entah apa alasan nya.

"Angkat....." Suara Yohan terdengar gemetaran karena Khawatir apa yang terjadi pada pria tersebut.

Sementara itu. Keadaan Erlang disana baik baik saja. Akan tetapi hanya di sudut pandang Arlan yang baik-baik saja. Bagi erlang bukan hanya baik-baik saja. Dirinya di paksa.

Tut....

Tut....

"Bangsat!.." Decak Yohan kesal. Dirinya menggigit kuku sambil duduk menyender di kursi belajar nya sambil sorot matanya menatap Foto Erlang yang di tempel tepat di atas meja kamarnya.

"Arlan anjing."

____

Mata tajam nya kini menyapu seluruh tubuh terlanjang erlang yang tengah terengah-engah.

Penis moster itu terlihat menancap di lubang gumpalam daging Erlangga. Menyakitkan bagi Erlang saat lubang nya melebar menerima penis Moster Arlan yang sudah masuk setengah nya. Tubuh Erlang berasa seperti mati rasa tak ingin melanjutkan nya, Tapi Arlan terus saja memaksa.

"Shh... Cuman sakit awalnya doang... Katanya mau?." Ujar Arlan sambil mengelus rambut Erlang disana yang bercucuran keringat.

"Bangsat? Siapa bilang mau! Keluarin!!..."

"Anghhhh-!."

Erangan Erlang semakin mengeras. Bukan nya di tarik keluar Arlan malah memperdalam penisnya masuk ke dalam gumpalan tersebut.

"Kasar banget ngomongnya, yah?..." Arlan menyeringai puas. Sedikit mendesis juga karena nyeri saat tembok gumpalan lubang Erlang melekat erat ke penisnya.

Falling in love in the shadows || TETANGGA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang