Ketika dia datang dengan perubahan yang sangat mencolok hingga membuat semua orang bertanya tanya, "benarkah dia adalah orang yang ku kenal? "
Semua orang mempertanyakan nya tanpa tau bahwa merekalah penyebab dari perubahan itu terjadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
* * * * * * * * * *
Ni-Ki masih mematung di tempat sambil melihat ke arah Sunoo yang lanjut memunguti pecahan gelas kaca di lantai.
Sebenarnya tadi Sunoo berniat untuk mengambil handphone nya yang berada di atas meja sebelah tempat tidurnya. Sunoo yang saat itu tidak hati hati tanpa sengaja menyenggol gelas kaca kosong yang ada di atas meja itu dengan tangannya hingga gelas itu jatuh dan pecah.
Sunoo pun sempat kaget saat pintu kamarnya di buka dengan kasar Oleh Ni-Ki. Karena Sunoo kira hanya ada dirinya dan bibi Choi saja di kediaman ini.
.
.
.
Sekarang semua pecahan gelas kaca telah terkumpul di tadahan tangan kiri Sunoo, Sunoo hanya tinggal membuang serpihan gelas itu ke tempat sampah yang ada di kamarnya dengan hati hati agar tangannya tidak terluka.
"Maaf..." Langkah Sunoo sempat terhenti saat mendengar kata kata itu yang sangat ia ketahui berasal dari siapa. Namun hanya sebentar karna Sunoo kembali melanjutkan langkahnya menuju ke arah tempat sampah yang ada di kamarnya lalu membuang pecahan gelas kaca yang ada di tangannya ke tempat sampah tersebut.
Sunoo tidak sama sekali menanggapi perkataan Ni-Ki sebelumnya seakan perkataan itu tidak pernah didengar olehnya. Ni-Ki yang merasa di abaikan pun hanya dapat menundukkan kepala sambil mengepalkan tangannya erat. Ni-Ki bukannya marah, ia hanya merasakan perasaan tidak nyaman pada dirinya saat ini.
"Maafkan aku" Ulang Ni-Ki berharap perkataan nya kali ini akan di tanggapi oleh Sunoo, Ni-Ki tidak peduli Sunoo akan menanggapi perkataan nya itu dengan bagaimana, walaupun Sunoo tidak mau memaafkan nya pun tidak apa apa, hanya saja Ni-Ki tidak ingin di abaikan, Karna ia merasa tidak nyaman dengan hal itu.
Satu menit...
Dua menit...
Tiga menit...
Ni-Ki masih belum menerima tanggapan apapun dari Sunoo. Bahkan sekarang pun Ni-Ki masih tidak berpindah dari tempat nya walaupun dirinya tau bahwa Sunoo malah memilih masuk ke kamar mandi tanpa menanggapi terlebih dahulu perkataannya.
--•••--
Sunoo yang baru saja selesai mencuci tangannya di kamar mandi tidak terkejut lagi saat melihat Ni-Ki masih pada posisi yang sama tanpa bergerak sedikit pun dari tempat itu.
Sunoo tau apa yang Ni-Ki inginkan, Sunoo kenal dengan Ni-Ki dan ia tau dengan kebiasaan Ni-Ki yang selalu ingin di tanggapi saat ia merasa tidak nyaman. Bukan setahun dua tahun Sunoo kenal dengan Ni-Ki, jadi ia sudah hafal dengan sikap Ni-Ki yang tidak pernah berubah ini.
