Number Thirty-six

47.7K 3.3K 705
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***
Tiga hari berlalu, malam ini Varro dan Alora mendapatkan kabar bahwa bangunan Geama Cearcall telah selesai dan sudah lengkap dengan alat canggih di dalamnya beserta senjata.

Setelah mendapatkan kabar dari Jhony Varro dan Alora langsung bergegas untuk memeriksa langsung bangunan itu. Di dalam perjalanan Alora tidak berhenti tersenyum.

"Bahagia hm?" Tanya Varro.

Alora mengangguk, "bahagia dong, bentar lagi hari itu tiba" jawab Alora girang.

"Kapan mau mulai?"

"Kumpulin semua anggota inti dan anak buah Varro, aku mau telepon Thalita kita bahas malam ini besok kita mulai . Aku gak mau nunda lagi" ucap Alora.

Varro mengangguk paham, sesampainya di depan bangunan Varro langsung mengabari lewat grup WhatsApp. Alora meminta salah satu anggota untuk menjemput Thalita. Mereka turun dari mobil di sambut oleh Dero dan yang lain.

"Malam Non Alora" sapa Dero.

Alora mengangguk, "bagaimana keadaan di dalam? Sudah Lo pastikan lagi kalau gak terjadi kesalahan?" Tanya Alora.

Dero mengangguk,  "sudah Nona, semua sudah lengkap dan tidak ada yang kurang".

"Bagus, yasudah balik"

Dero mengangguk dan berlalu dari hadapan Alora. Setelah lumayan menunggu lama, deru mesin motor terdengar dari anggota inti Orpheus dan anak buah Varro. Semuanya berdecak kagum melihat bangunan di hadapan mereka, benar benar berbentuk lingkaran dan terlihat sangat seram. Di beri warna seperti bangunan lama membuat kesan horor menjadi terasa.

Thalita turun dari motor Arzhel. Ia menatap sekeliling, buku kuduknya langsung berdiri saat menyadari sekeliling mereka hanya ada hutan yang lebat. Thalita berlari menghampiri Alora.

"Ini bangunan Geama Cearcall?" Tanya Thalita menatap bangunan di hadapannya.

"Hm, semua ayo ikut gue" 

Semuanya mengikuti langkah Alora berjalan menelusuri lorong yang sungguh memusingkan kepala.

"Banyak amat beloknya, bisa lupa jalan keluar gue nih" celetuk Nolan.

"Ho'oh ke mansion Varro aja masih suka nyasar apa lagi di dalam nih bangunan" timpal Arzhel.

"Aelah kalo tersesat paling gak bisa keluar" sahut Galen.

"Bodoh namanya juga tersesat njir!" Cetus Arzhel.

Sesampainya di sebuah ruangan lumayan luas, ruangan tersebut adalah ruangan milik Alora. Di dalamnya banyak sekali komputer yang tersambung oleh kamera di setiap ruangan yang akan di lakukan nya sebuah permainan ini.

Mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di sana. Kecuali anak buahnya Varro. Alora duduk di kursi yang paling mewah dan khusus untuk dirinya.

"Untuk anak buahnya Varro, besok malam saya mau kalian udah menculik orang orang yang ada di data ini. Letakkan mereka di ruangan mereka masing-masing di mana udah ada nama mereka, paham?"

"PAHAM!"

"Bagus kalian boleh keluar dan persiapkan itu".

Alora mengetuk meja dua kali, sehingga anggota ini Orpheus dan Thalita berhenti bicara dan menatapnya.

"Maaf ganggu waktu kalian,  seperti yang kalian tahu kalau bangunan ini selesai maka Geama Cearcall akan di mulai. Besok malam gue akan mulaikan ini permainan, permainan ini cukup panjang, dan gue butuh kalian".

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Where stories live. Discover now