Number Twenty-three

59.4K 3.4K 68
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Double up nih untuk kalian yang ku cinta😁❤️

***

Thalita mencoret bukunya sekali menghembuskan napasnya bosan, ia bosan mendengarkan guru homeschooling nya menjelaskan materi. Miss Citra selaku gurunya menoleh ke arah Thalita yang tidak mendengarkan.

"Kamu tidak mendengarkan saya Thalita?" Tanya Miss Citra.

Thalita menoleh, "maaf Miss, saya lagi tidak fokus".

Miss Citra menggelengkan kepalanya,"beberapa hari ini kamu tidak mendengarkan materi yang saya kasih, tugas tidak kamu kerjakan dan alasan kamu selalu sama" omel Miss Citra.

"Pelajaran kita sampai di sini saja, kalau besok kamu seperti ini lagi. Miss akan bicara pada mommy kamu" ucap Miss Citra sebelum keluar dari ruang belajar. Miss Citra berpapasan dengan Edgar pun tersenyum dan menundukkan kepalanya begitu juga dengan Edgar.

Edgar melihat bahu Thalita yang bergetar, sudah pasti adiknya itu menangis. Edgar pun menghampiri Thalita dan menarik kursi untuk duduk di sampingnya.

"Kenapa kak? Aku cuman mau bebas, aku gak mau habisin masa muda aku di dalam mansion ini, kalo aku di Indonesia di kekang kayak gini, lebih baik aku gak ikut dan tetap tinggal di London hiks" isaknya.

Di London Thalita merupakan gadis yang bebas, bebas mau main kemana pun. Sudah terbiasa dengan kebebasan membuat Thalita benci di kekang secara tiba-tiba tanpa tahu alasannya.

Edgar menghela napasnya berat, mengelus puncak kepala adiknya itu. Edgar tidak bisa melihat Thalita seperti ini, ini bukan adiknya yang ceria.

"Nanti kakak bantu bujuk Daddy sama mommy ya, biar kamu bisa sekolah seperti biasa dan main main bebas"

Thalita menatap Edgar, "beneran kak?".

Edgar mengangguk, Thalita pun memeluk Edgar,"kakak yang terbaik".

****

Di sebuah kamar hotel terdapat seorang perempuan yang tengah memuaskan seorang laki-laki, suara suara laknat mereka terdengar hingga hasrat laki laki tersebut tuntas.

"Kak, gimana? Kamu bisa kan bantu aku?" Tanya Syera, yaa gadis itu Syera yang tengah memakai pakaian nya.

"Lo yakin? Varro bukan lawan yang biasa, Rey aja semalam kalah" ucap seorang laki-laki yang sedang memakai celananya.

Syera mengelus rahang laki-laki itu dengan sensual dan mengecupnya.

"Aku udah meminta bantuan untuk menculiknya, kakak perlu membantu ku untuk membunuhnya. Aku sudah memberikan tugas tubuh ku".

"Engh, Lo emang pemuas nafsu gue dan gue bayar Lo jangan jadiin itu alasan Lo untuk nyuruh gue" sentak cowok itu lalu pergi begitu saja.

"Sial! Aku harus bujuk dia buat mau bantu aku!"

****

Varro sedang mengendarai mobil, ia sengaja bolos sekolah karena menjaga Alora. Kini mereka berdua dalam perjalanan ke mansion Alora.

"Nanti kalo kepalanya sakit lagi bilang gue ya, jangan diem aja" ucap Varro.

Alora mendengus, "iyaa Varro Lo udah ngomong itu sepuluh kali tau gak" kesal Alora.

Varro terkekeh, "itu sebagai tanda gue sayang sama Lo makanya gue cerewet".

Varro menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Alora, "mau gue anter masuk hm?" Tanya Varro.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Where stories live. Discover now