Number fourteen

74.2K 4.3K 35
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

****
Varro dan Alora berada di tempat makan yang berada di sekitar danau tersebut. Alora sedang izin ke toilet sedangkan Varro menunggu di meja paling ujung dekat dekat dengan danau, dan itu atas kemauan Alora yang katanya biar sekalian melihat pemandangan danau dan gunung yang terlihat.

Alora menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum memulai pembicaraan kepada Mr.m.

"Alora, gue udah berhasil nemuin siapa yang culik kembaran Lo"

"Bagus, besok kita ketemu. Ada yang harus gue omongin, gue lagi sama seseorang dan gak bisa ngomong banyak sama Lo di telepon"

"Hmm"

Tut

Alora mendengus saat telepon nya di matikan sepihak oleh Mr.m. sejujurnya Alora penasaran sama nama aslinya namun ntah mengapa dia menyuruh Alora memanggil nya dengan sebutan Mr.m.

Alora sedikit menatap cermin yang ada di toilet tersebut, ia memukul-mukul pelan bibirnya sendiri.

"Bodoh ngapain Lo ngomong gitu,  bikin Varro curiga aja"

Alora menghembuskan nafasnya untuk menghilangkan rasa gugupnya lalu kembali ke meja di mana Varro sedang duduk. Mendengar suara decitan kursi Varro yang awalnya menikmatinya pemandangan langsung menoleh dan tersenyum manis.

"Mau makan apa?" Tanya Varro.

Jantung Alora berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, ya ampun sejak kapan Varro menjadi seperti ini.

"Emm gue mau nasi goreng aja minumnya teh manis dingin"

Varro mengangguk,"gue mau bawa Lo ke restoran mahal terdekat disini malam milih tempat ini" ucap Varro.

Alora terkekeh,"justru tempat ini yang menarik gue untuk kesini"

Setelah memesan makanan, Varro berpindah tempat duduk menjadi di samping Alora. Varro tidak masalah akan hal itu, toh cuman duduk. Namun tiba tiba Varro menggenggam tangan Alora yang membuat Alora tersentak.

"Gue gak bercanda Lora" lirih Varro.

"Mak-maksud Lo?" Tanya Alora gugup.

"Gue suka sama Lo, dari awal ketemu Lo gue tertarik sama Lo. Lama kelamaan rasa itu malah jadi besar dan sayang sama Lo"

"Varro"

"Saya hm?"

"Gue juga nyaman deket sama Lo" tapi gue dari dunia berbeda.

Varro tersenyum senang mendengar nya, ia semakin menggenggam tangan Alora.

"Kalo gitu seterusnya gue di samping Lo"

****
"Rey"

"Rey"

"Rey"

Rey mendengus dan memberhentikan langkahnya lalu berbalik badan menatap Syera yang mengikuti nya sedari tadi. Mood nya sedang kacau, apalagi sudah hampir sebulan chatnya di abaikan oleh Alora yang membuatnya frustasi.

"Apalagi sih Syer!" Sentak Rey membuat Syera terkejut.

"Hiks, aku cuma mau sama kamu. Kenapa kamu malah bentak aku"

Rey menghembuskan nafasnya gusar saat banyak pasang mata di koridor melihatnya. Apalagi saat itu semua kelas sedang free class.  Rey menarik Syera kedalam pelukannya, ini semua di lakukan karena yang satu sekolah tau mereka berpacaran.

GEAMA CEARCALL [transmigrasi]Where stories live. Discover now