Chapter 27

1.1K 95 114
                                    

Happy reading

Lima bulan setelah melewati hari-hari yang buruk, kini keadaan kembali membaik, jauh dari sebelumnya. Gaby dan keluarganya telah mendapat keadilan atas kematian Arka.

Tepat hari ini, Gaby dan Javas akan melangsungkan pernikahan setelah banyaknya usaha yang dilakukan Javas dan telah dipertimbangkan oleh Gaby.

Wanita itu menyetujui pernikahan ini hanya demi Raka setelah tiga bulan ia mempertimbangkan, namun tentu saja Gaby memberikan beberapa syarat pada Javas.

Semua keluarga pun sudah menyetujui dan menerima Javas, kecuali Gavin dan Arzel. Mereka masih tak menerima pernikahan ini, namun kembali lagi, semua ini hanya demi Raka. Raka yang sangat ingin memiliki keluarga utuh seperti anak-anak lain.

Hari ini benar-benar menjadi hari patah hati bagi Athlas yang sudah bertahun-tahun mencintai Gaby meski selalu ditolak. Begitu juga dengan Alan, ia sedih namun ia juga bahagia bisa melihat senyum gembira di wajah Raka. 

Aji, laki-laki itu sangat terharu melihat Gaby berhasil melewati badai besar hingga kini berdiri mengenakan gaun pengantin bersanding dengan Javas.

Pernikahan Gaby dan Javas dilaksanakan secara tertutup. Hanya beberapa sahabat dan keluarga inti yang datang menghadiri.

“Doa gua yang terbaik buat lo, By. Gua seneng, tapi gua juga sedih,” gumam Athlas.

Gaby menggeleng. Menggenggam erat tangan Athlas. “Makasih ya atas semuanya,” gumam Gaby. Pupil matanya menahan cairan bening yang siap meluncur membasahi pipi.

“Boleh gue minta satu permintaan? Kali ini aja dengerin gue untuk yang terakhir kalinya. Lo berhak bahagia, Thlas. Jangan habiskan cinta lo di gua. Ada banyak perempuan yang lebih baik di luar sana,” lanjutnya menguatkan Athlas.

Laki-laki itu sangat tulus dengan Gaby, namun kita tak bisa memaksakan takdir. Gaby sudah menjadi milik orang lain, mau tak mau Athlas harus tetap melanjutkan hidup.

“Janji sama gua. Lo harus bahagia, okay?” pinta Gaby pada Athlas yang tertunduk.

Susah payah laki-laki itu mengangguk dan menahan menangis. “Hm! Gua janji bakal bahagia. Makasih udah lahir di dunia ini dan mewarnai masa-masa SMA gua, By,” sahut Athlas.

Gaby tersenyum, memberikan pelukan terakhir pada Athlas.

Sontak Athlas membalas pelukan Gaby. “Lo juga harus bahagia, ya?” sahutnya.

Wanita itu mengangguk. Meski tak yakin ia bisa kembali sebahagia dulu.

Setelah Athlas memberi selamat pada Gaby, Alan pun menghampiri dengan lapang dada dan penuh senyuman.

Laki-laki itu tak banyak bicara, ia bersyukur bertemu dengan Gaby di masa-masa mendekati kelulusan. Satu-satunya gadis yang bisa diajak bolos bersama. Cukup banyak kenangan yang menyenangkan.

“Gua nggak secengeng Athlas. Gua cuma mau bilang, semoga lo bahagia, dan makasih atas semuanya. Tetap temenan sampai kapan pun, ya?” ucap Alan.

Gaby mengangguk tersenyum. “Pasti dong.”

Di belakang Alan, ada Aji yang menggandeng Fani. Sepasang kekasih yang telah melangsungkan lamaran itu sangat serasi.

Fani yang cantik, wajahnya yang teduh, memberikan kenyamanan untuk setiap orang yang melihatnya. 

Benar kata Syaqira. Fani adalah gadis yang cantik dan lemah lembut.

“Hai,” sapa Gaby pada Fani.

“Selamat, ya? Semoga bahagia selalu. Makasih juga selama ini kamu udah jagain Aji,” ucap Fani.

Gadis itu tahu tentang Gaby dan Aji dulu. Ia tak sedikit pun cemburu, bahkan ia sangat bersyukur Aji bisa kenal dengan Gaby, karena Gaby telah menjadi sahabat terbaik untuk Aji.

Gaby mengangguk tersenyum seraya berkata, “Makasih ya.”

Di samping Fani, Aji tersenyum. “Gua nggak tau mau ngomong apa. Gua berharap lo bahagia sama bang Alva. Dia baik kok, By, penyayang juga. Cuma kemarin lagi gila aja paling,” ujarnya Aji meyakinkan Gaby dengan pilihannya menerima Javas.

Sontak sang empu langsung mengalihkan pandangan pada Javas yang tengah bermain bersama Raka. “Semoga. Cukup dia jadi ayah yang baik, gua udah bersyukur,” gumamnya.

Aji mengangguk. Menepuk pelan bahu Gaby. Menguatkan wanita itu.

****

Malam ini impian Javas telah menjadi kenyataan. Dua orang yang sangat diharapkan tinggal bersama kini ada di hadapannya.

Javas akan memulai lembar baru dengan membentuk keluarga utuh yang didambakan sejak dulu. Ia telah berjanji pada diri sendiri tidak akan mengecewakan Gaby lagi dan akan menjaga sang istri serta putranya.

Nggak akan gua biarin apa yang gua rasain terjadi sama kalian. Batin Javas menatap senyuman di wajah Gaby dan Raka.

Saat ini anak dan ibu itu tengah membaca dongeng di kamar, rutinitas Gaby sebelum Raka tidur.

Javas hanya mengintip dari celah pintu, ia tak ingin mengganggu bahkan mengacaukan mood Gaby.

Setelah memandangi anak dan istrinya, Javas pun memilih untuk menonton televisi di ruang tamu. Hingga empat puluh menit telah berlalu, Gaby keluar dari kamar, membuat Javas membuka suara untuk bertanya.

“Raka udah tidur?” tanyanya.

Wanita itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Terus, kenapa lo belum tidur?” tanya Javas lagi.

Gaby menggeleng. “Belum bisa tidur,” jawabnya singkat. 

Javas mengerti bahwa Gaby mungkin masih tak nyaman berada di rumah itu. Ia hanya mengangguk, tidak berani bertanya lagi.

“E-elo belum mau tidur?” balik tanya Gaby pada Javas.

Laki-laki itu kembali menatap sang istri. Pupil matanya membesar, sembari menggeleng ia menjawab, “Belum. Kenapa? Nungguin gua tidur ya?” 

Gaby menggeleng cepat. “Bukan! Gua mau nyuruh lo tidur di kamar sama Raka. Biar di kamar tamu gua aja,” sahut Gaby.

Sesuai perjanjian, mereka tidak akan tidur di ranjang yang sama. Salah satu diantara mereka akan tidur di kamar tamu.

“Ooh, kirain,” gumam Javas mengangguk-angguk. Lalu ia beranjak mematikan televisi dan bersiap tidur bersama Raka.

“Kalau ada apa-apa panggil, ya?” ujar Javas pada Gaby sebelum masuk ke kamar.

Tak digubris, Gaby langsung pergi ke kamar tamu tanpa mengucapkan sepatah kata.

Javas hanya mengangguk seraya tersenyum kikuk. “Good night. Semoga mimpi indah,” gumamnya memandangi punggung Gaby.

*****

Akhirnya update lagi yaa😍

Semoga suka ya teman-temannn❤🧚‍♀️

Jangan lupa untuk bext harus memenuhi target duluu🤫

Next chap >> 100 vote dan 200 komen
😍🧚‍♀️

Untuk next chapter akan lebih fokus ke
Gaby & Javas yaa🙌

GABY Where stories live. Discover now