Bab 9

11.6K 326 3
                                    

"Woww cantik banget pemandangan nya " Cyara kagum pada hamparan bunga bunga didepan sana

"Iya cantik kayak lo" Gumam diandra samar didengar cyara.

"Ha?..

" Bukan apa apa " Diandra menoleh kan kepala nya kearah cyara yang kembali menatap kearah depan

"Tunggu disini bentar gue kebawah " Diandra pamit dan turun dari rumah pohon yang mereka naiki

Cyara hanya diam dan menikmati pemandangan yang ada dihadapan nya

Taklama diandra datang kembali dia duduk disamping cyara menatap gadis itu sambil tersenyum cyara yang merasa diperhatikan menoleh kearah diandra menatap bingung pria itu

"Cyara... " Diandra menggenggam tangan gadis itu

Cyara sedikit tertegun menatap tatapan lembut yang diberikan diandra kepadanya
Serta satu tangannya yang digenggam pria itu tak lama diandra memberikan setangkai mawar putih pada cyara

"Gue tau ini mungkin terlalu cepat buat lo tapi gue suka sama lo" Diandra tersenyum tulus pada gadis itu

Cyara masih tak merespon otaknya sedikit blank mendapatkan hal tersebut

"Gue gak maksa lo bu--... " Ucapan Riandra terpotong saat mendapat respon dari cyara

"Gue mau, gua mau jadi pacar lo diandra " Cyara berucap dengan nada senang

Diandra yang mendengarnya tersenyum bahagia bagaimana tidak siapa yang dapat menolak perlakuan selembut perlakuan diandra?

"Serius? " Diandra kembali bertanya

Cyara mengangguk mantap membuat diandra sangat bahagia

"Jadi kita pacaran? " Diandra bertanya masih tak yakin

"Iya diandra"

Diandra memeluk gadis itu dengan bahagia menghirup aroma gadis itu yang begitu candu

Mereka menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan sore hari disana disertai dengan cerita cerita yang menemani mereka


...
"Yasudah aku masuk dulu ya kamu hati hati dijalan" Diandra sudah mengantarkan cyara ke masion gadis itu karena hari sudah mulai gelap

"Iya langsung istirahat ya" Diandra mengelus rambut gadis itu dan masuk kedalam mobilnya pergi dari sana

Cyara berjalan masuk ke dalam masion nya pergi kekamar nya

Sudah 2 minggu tak terasa cyara menjalani hubungan dengan pria itu cyara begitu senang bersama diandra pria itu benar benar lembut

Sudah dua minggu pula Sadewa tidak mengganggu dirinya cyara cukup senang namun merasa janggal namun dia membuang perasaan itu jauh jauh

Pagi pagi sekali cyara sudah berada di kantor daddy nya

"Cyara minggu depan kerumah omma ya katanya dia kangen sama cucu cucu kesayangan nya" Danuarta berujar sambil menatap putrinya itu

"Kan omma punya banyak cucu, cyara males ah" Danuarta tau cyara tak suka ke rumah omma nya karena kedua orang tuanya tak terlalu suka dengan mendiang istrinya dulu, itulah alasan cyara selalu mengelak asal disuruh kesana.

"Mereka juga datang, omma mau ngumpul ini kalian semua " Jelas Danuarta.

"Ck, nanti deh cyara pikirin lagi" Cyara sangat sebal jika berurusan dengan omma nya.

"Iya sayang, kamu mau pergi? "

"Iyalah cyara mau pergi ngapain cyara disini kalau cuman mantengin daddy pacaran sama berkas berkas itu" Kesal cyara.

"Hahha jadi kalau daddy pacaran sama perempuan kamu gapapa" Sebenarnya Danuarta hanya bercanda mengatakan hal tersebut namun tak menyangka respon dari putri semata wayangnya itu begitu membuat terkejut.

"Gapapa cyara malah seneng kalau ada perempuan yang bisa ngurusin daddy, cyara gamau egois daddy juga butuh seseorang disamping daddy karna ga selamanya cyara sama daddy cyara bakalan jalanin hidup cyara sendiri" Ucapan gadis itu panjang lebar membuat Danuarta tertegun akan ucapan putrinya.

Belum sempat Danuarta angkat bicara cyara pergi dari sana meninggalkan Danuarta yang menatap bingkai di meja kerjanya.

"Putrimu sudah dewasa.... "

....

"Bagusan mana yang ini apa ini? " Cyara bertanya sambil mengangkat boneka minion dan boneka kelinci dari rak nya

"Boneka kelici bagus, tapi lebih bagus boneka babi" Cyara tergelak mendengar ucapan diandra

"Apa apaan boneka babi, jelek gitu" Chara menunjuk boneka babi yang berada di rak belakang diandra

"Selera orang beda beda sayang" Jelas diandra mengelus rambut pacarnya tersebut

"Iya sih, yaudah aku mau beli boneka kelinci nya aja " Putus cyara

"Yaudah ayok kamu masih mau beli sesuatu lagi? " Diandra bertanya sambil berjalan dibelakang cyara

"Enggak, aku udah cape mau pulang aja" Cyara memang sudah lelah berkeliling toko boneka itu dan ujung Ujungnya hanya memilih boneka kelinci

Tapi yang lebih lelah adalah Diandra yang terus mengekor dibelakang cyara dan ketika ditanya dia harus menjawab walau pilihannya kadang salah dimata gadis itu

Sapai diluar Diandra mengambil mobilnya diparkiran cyara naik "kita ke apartmen aku dulu ya" Ajak Diandra kemaren kamu janji mau masakin aku

Kening cyara mengerut kemudian dia tersenyum memperlihatkan gigi gigi putihnya yang terdapat satu gingsul di sebelah kanan nya

"Eh iya aku lupa sekarang aja ayo" Diandra terkekeh mendengar penuturan gadisnya

Tak lama mereka sampai di basement Diandra memarkirkan mobilnya menarik cyara untuk menaiki lift merek sama sama terdiam di dalam lift sampai mereka sampai di unit apartemen Diandra

Mereka masuk cyara memerhatikan apartemen Diandra dengan satu kamar itu cyara meletakkan tas nya diatas meja di depan sofa lalu duduk sejenak disamping Diandra

"Yaudah aku mau mandi dulu ya kalau ada apa apa langsung panggil aja " Diandra beranjak dari sana tak lama cyara juga beranjak pergi ke dapur untuk memasak

Saat membuka kulkas ternyata bahan bahan disana sangat lengkap padahal Diandra hanya seorang diri tapi pria itu cukup rajin menurut nya

Cyara sibuk memasak dia memasak sup iga dan ayam goreng dia cukup menikmati kegiatannya sambil sesekali bersenandung

Tiba tiba tangan besar melingkar di pinggangnya Cyara kaget saat Diandra meletakan kepalanya di bahu gadis itu

"Eh... Diandra kamu udah selasai mandinya? " Cyara bertanya untuk menghilangkan rasa gugup nya

"Hm.. "

"Awas dulu ih ini udah mau selesai" Cyara mencoba berbalik untuk mendorong Diandra

Saat berhasil berbalik cyara mencium aroma maskulin yang begitu menguar dari tubuh kekasihnya itu

Diandra mendekatkan kepalanya ingin mencium gadis itu namun Cyara langsung menoleh

"Eh udah matang kamu duduk sana biar aku siapin" Diandra terdiam sebentar lalu pergi ke meja makan menunggu makanan disiapkan oleh pacarnya

Cyara menghembuskan nafasnya lalu menyiapkan makanan ke meja makan dengan perasaan gugup.

Notes

Jangan pernah terlalu keras untuk
Mengejar cinta seseorang.















Cyara SweetWhere stories live. Discover now