24 Demi Anak

483 104 11
                                    

24 Demi Anak

"Shine, tolong Mama. Kamu sekarang punya kekasih yang sangat kaya, bukan? Beri mama uang untuk membayar jaminan agar tidak dipenjara! Beri mama uang untuk membeli rumah dan mobil, untuk makan, belanja! Jadilah anak yang berbakti!"

Shine tertawa mendengar penuturan ibunya. Ia terus mengusap perutnya dan berharap kelak, ia tidak menjadi ibu yang seperti itu. Anaknya harus tumbuh dengan kasih sayang. Shine akan terus belajar agar ia dapat menjadi ibu yang baik dan bijak.

"Mama lupa, dengan apa yang mama katakan kemarin? Kita tidak saling mengenal." Shine tersenyum dan mencoba untuk tetap tenang.

"Kamu tersinggung? Kamu mau memusuhi ibumu sendiri?"

"Kamu yang memintaku untuk tidak mengenalmu!" Shine menegaskan.

"Aku hanya minta uang! Beri aku uang dan kita tidak usah saling mengenal lagi! Anak ini selalu membuatku kehilangan kesabaran!"

"Aku tidak akan memberi mama uang."

"Kamu benar-benar tumbuh seperti ayahmu! Kolot dan menyebalkan!"

"Tapi aku bersyukur tumbuh seperti papa. Aku sama sekali tidak ingin tumbuh seperti ibu yang telah menelantarkan anaknya tanpa rasa bersalah. Dan sekarang dengan tidak tahu malunya, dia datang hanya untuk meminta uang alih-alih meminta maaf. Sepertinya kejiwaanmu perlu di tes."

"Benar-benar anak tidak tahu diuntung!" Zoyya mengangkat tangannya dan hendak memberi tamparan pada Shine. Namun tangannya lebih dulu dicekal dengan sangat kuat. Keduanya terkejut saat melihat sosok Nathan di sana.

"Polisi menunggumu di bawah. Kamu harus diperiksa karena pemalsuan identitas dan kasus suap suamimu." Nathan berkata dengan dingin. Membuat Shine bingung dan bertanya-tanya, sejak kapan pria itu masuk ke apartemennnya?

"Kamu bekerja sama dengan Nathan untuk melaporkan ibumu, Shine? Dasar sialan! Asal kau tau, aku menyesal telah melahirkanmu! Menikah dengan ayahmu! Seharusnya kamu tidak lahir! Matilah!" Zoyya berteriak saat seorang polisi wanita menangkapnya. "Jika bukan karena uang aku tidak sudi melihat atau mengenalmu lagi!"

Nathan memeluk Shine yang telah meneteskan airmata melihat ibunya di tangkap. Seburuk apapun, Shine tetap saja merasa sedih melihat hal itu terjadi pada sang ibu. Tapi hukum tetap harus berjalan bukan? Ini adalah pelajaran yang harus ibunya terima karena telah menghinati suami dan menelantarkan anaknya.

*****

"Maaf karena aku ikut campur dan melaporkan ibumu. Tapi jika kamu ingin dia bebas, aku bisa membantu." Ujar Nathan kepada Shine yang kini tersenyum dengan gelengan pelan. Suasana akhirnya sedikit lebih tenang dari sebelumnya.

"Makasih Nathan, tapi kamu tidak perlu melakukannya. Biarkan mama bertanggung jawab atas kesalahan yang dia buat."

"Kamu yakin?" Tanya Nathan memastikan, dan Shine membalasnya dengan anggukan.

Suasana diantara mereka sangat canggung setelah semuanya. Walau Nathan menjadi hangat dan begitu berusaha melindunginya, rasa percaya itu belum muncul di hati Shine. Pintu maaf itu juga belum sepenuhnya terbuka. Tembok diantara mereka begitu tinggi saat ini.

"Nathan-- aku minta maaf sebelumnya. Tapi aku rasa, kita tidak bisa menikah atau bersama." Shine memulai percakapan dengan serius.

"Tidak masalah Shine. Tapi aku minta kamu tetap di sini. Kita harus tetap berteman dan berhubungan baik demi anak kita. Jangan pergi dan pisahkan aku darinya."

"Tapi mama tidak setuju!" Donna dan Cherry yang baru saja sampai, menghampiri keduanya dengan langkah terburu.

"Ma?"

From Sorrow To Sunrise (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang