Lima Belas

1.2K 40 1
                                    

Ini adalah hal tergila yang pernah Hugo lakukan selama hidupnya. Bagaimana tidak? Sekarang dia berada di Bandara hanya membawa ponsel dan dompet saja. Kopernya tertinggal di Villa, namun dia sudah menghubungi Argus untuk membawanya pulang nanti. Karena teman-temannya masih melanjutkan untuk liburan.

"Ayo makan dulu," ujar Hugo yang kini duduk didepan Filo. Keduanya kini berada di salah satu cafe. Karena penerbangan mereka masih menunggu satu jam.

Filo mengabaikan Hugo dan memilih memainkan ponselnya. Sementara Hugo menghembuskan napasnya dibalik masker hitam yang dia pakai. Tadi saat turun dari taksi dia buru-buru membeli masker. Karena sekarang wajahnya sedang viral karena video ciuman bersama Phoebe.

"Wah Hugo dan Phoebe ciuman mesra! Romantis banget. Hugo Phoebe berkencan!" sindir Filo yang kini sedang membaca captikn dibeberapa akun gosip.

Hugo memejamkan kedua matanya lalu membukanya. Setidaknya stok sabarnya harus tinggi untuk menghadapi Filo yang sedang marah sekarang.

"Fil, ini nggak seperti yang kamu pikirin. Beneran aku mabuk Fil," jelas Hugo namun Filo malah tertawa miris.

"Yaudah besok gue mabok sama Raza terus gue ciuman dipangkuan Raza terus check i-"

"FIL!!!" potong Hugo dia tidak sanggup membayangkan hal itu terjadi.

Filo meletakkan ponselnya diatas meja. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Loh kenapa? Lo pikir cuma lo doang yang bisa gitu ke gue? Gue juga bisa kali, bukan cuma sama Raza, gue bahkan bisa ciuman sama cowok yang lebih ganteng dari lo!" cibir Filo.

"Aku cuma ciuman Fil nggak sampai ngeseks kok, untung ada Arena yang-"

"Iya untung ada Arena yang nyadarin lo! Kalau nggak ada lo pasti udah ngeseks sama mantan lo yang tercinta itu."

"Nggak gitu Fil, A-ak-"

"Lo selalu nuduh gue ada rasa sama Raza. Lo bahkan diemin gue dua hari cuma karena Raza putusin Juni, lo nuduh gue selingkuh sama Raza tapi nggak ada buktinya, tapi lo? Lo bahkan lebih menjijikan dari gue!" hardik Filo.

Hugo terus saja terdiam. Dia mana berani menanggapi. Karena semua yang diucapkan Filo memang benar.

"Oh atau lo pura-pura cemburu ke Raza itu cuma akal-akalan doang kan? Biar bisa nutupin perselingkuhan lo sama Phoebe?" sindir Filo yang membuat Hugo mendelik.

"Fil, aku nggak selingkuh sama Phoebe. Sumpah demi apapun Fil. Tolong percaya sama aku," bujuk Hugo.

"Atau lo ngajak gue liburan ini cuma buat kedok lo aja kan? Hhh, udahlah kayaknya emang hubungan kita udah merah,"

"Fil tolong, kamu boleh marah sama aku, kamu boleh hukum aku tapi jangan putusin hubungin kita. Aku nggak bisa," mohon Hugo.

Hugo menarik kursinya sehingga dia sekarang duduk disamping Filo. Dia meraih kedua telapak tangan Filo yang langsung ditepis sang empunya.

"Gue juga nggak bisa balikan sama lo. Kali ini gue kecewa berat sama lo!"

Bagai tersambar petir ditengah terangnya cuaca hari ini. Dunia Hugo rasanya runtuh.

"Ok. Kita break aja jangan putus."

Itulah keputusan Hugo.

●●●

Sejak obrolan mengenai keputusan hubungan mereka tadi. Hugo mendadak diam membisu. Lelaki itu sudah tak mau mengeluarkan ucapan apapun lagi. Sekalipun Filo masih mengoceh terus.

Sampai mereka turun dari pesawat, Hugo memang masih mengekorinya sampai masuk taksi. Tapi Hugo terus saja terdiam. Kalau begini, entah kenapa Filo malah merasa kesal melihat Hugo diam saja. Jujur saja, sebenarnya dia tidak ingin serius mengucapkan kata putus. Ia hanya marah, kesal dan kecewa karena Hugo berciuman dengan Phoebe.

Pacar Rahasia Where stories live. Discover now