GEMA WIRATAMA

19 5 0
                                    



Mentari pagi bersinar terang masuk melalui sela jendela kamar Gema yang kini sudah duduk dimeja belajar sambil menulis diary kesayangan





Dibuku part sekian aku menulis kamu dengan rasa sakit yang aku punya.
Rembulan tolong selalu bersinar nantinya setelah tidak bersama aku,jangan sakit,jangan kesepian,jangan sendiri dan jangan kenapa kenapa.

Gema wiratama,2022




Tiga hari lagi adalah ulang tahun Gema,dimana seharusnya pria itu gembira malah ada kesedihan diraut wajahnya

Suara derapan langkah masuk menuju kamar Gema itu Rayn

"Dek nanti acara tunangan lo divilla papah,dan yang hadir cuma keluarga aja,balik sekolah nanti lo temenin Starla cari baju buat acara yah"ucap Rayn

"Gue gak bisa!"balas Gema dengan sinis

"Ini perintah papah,gue tau lo gak terima sama semua ini,gue juga gak bisa berbuat apa apa untuk ngebela lo"ucap Rayn yang sedih karena balas adik bungsunya yang dingin

"Nah itu lo tau kenapa masih diem aja,lo gak bego kan?!"balas Gema sambil masih asik menulis sesuatu dibuku diary miliknya

"Tapi—"

"Banyak mau!"sentak Gema sambil menutup buku diary itu kencang sampai menimbulkan bunyi keras diruangan itu dan berdiri dari duduknya hendak cepat cepat pergi kesekolah

"Gue minta maaf udah gagal jadi kakak karena hal ini!"ucap Rayn dengan tulus

"Gue gak perduli,sekarang lo minggir gue mau pergi sekolah!"balas Gema sambil mendorong Rayn kasar membuat kakaknya itu terhuyung kesamping

"Gue minta maaf!"teriak Rayn dari dalam kamar Gema dan tidak dihiraukan oleh adik bungsunya itu

"Gue juga gak tau harus apa dan gimana sekarang buat batalin rencana papah,karena gue sama Ryan belum punya apa apa saat ini untuk bantu perusahaan papah"tambah Rayn sambil duduk dikursi menjatuhkan badanya lemas tidak berdaya



***




"Woy Rembul!"teriakan itu terdengar dari arah belakang sedikit kencang mengagetkan Bulan yang sedang membenarkan tali sepatunya yang copot dipinggir jalan menuju gerbang masuk

"Ck.kaget tau!"balas Bulan sambil menepis dua tangan kekar dipundaknya

"Lagian ngapain sih lo jongkok dipinggir jalan gini,nyari apa?"ucap Arsyaka sambil melihat lihat situasi sekitar.iyah itu Arsyaka,sangat menganggu suasana pagi Bulan saja.

Soalnya Bulan berharap itu Gema.

"Buta mata lo?!"balas Bulan sambil menunjukan tanganya yang masih senantiasa mengikat tali sepatu yang lepas

"Oh tali sepatunya lepas ternyata!"ucap Arsyaka

"Pake nanya lagi!"

"Jutek banget sih,pagi pagi nanti cantiknya ilang!"balas Arsyaka sambil mengusap kepala Bulan dengan gemas.

"Ish diem rambut gue berantakan nanti!"

"Sini gue bantu ngiket tali sepatunya,coba lo berdiri!"ucap Arsyaka berinisiatif membenarkan tali sepatu Bulan yang copot di kaki kanan gadis itu sambil menarik lengan Bulan agar berdiri dan dia yang menggantikan Bulan menali sepatu

"Tumben banget,ada angin apa lo baik gitu?gue tau pasti pengen rebut yupi gue lagi?"tanya Bula dnegan mata yang menyipit curiga dengan pria disampingnya ini

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

G E M A  W I R A T A M A  || Hwang Renjun [On Going]Where stories live. Discover now