GEMA WIRATAMA

6 5 0
                                    



Bunyi debur ombak yang bertabrakan dengan karang terdengar,hembusan angin yang menerpa dua wajah terasa.Arsyaka dan Rembulan sudah tiba ditepi pantai yang cantik dengan langit biru yang menghiasi.

"Arsyaka,kenapa ya Gema sampe sekarang gak chat gue?kenapa cuma diliat aja?apa gue ngelakuin kesalahan sama dia?dan kenapa jadi gue yang jalan sama lo?dia kemana sih sebenernya?"

pertanyaan pertanyaan itu muncul dari gadis disebelahnya dengan wajah sedih sambil menghela nafas dan menikmati suara desiran ombak yang ada

Arsyaka yang mendengar itu hanya menarik nafas gusar sebelum mengeluarkan suara

"gak Bul,katanya Gema ada urusan mendadak dikeluarganya pas dia chat ke gue .terus dia nyuruh gue datengin lo didanau tempat biasa kalian main buat nemenin lo, karena dia gak bisa dateng"

"urusan apa emang?"

"kenapa gak bilang gue juga?"

"kenapa cuman lo yang dia kasih tau?"

"ya gue juga gak tau!"jawab Arsyaka sambil mengangkat bahunya acuh

"oh iya dia juga bilang,tolong sampein maaf dia .Nanti sebagai gantinya lo boleh minta apapun ke dia kalau ketemu disekolah besok!"ucap Arsyaka yang berusaha menenangkan Bulan sambil mengusap kepala gadis itu pelan.

"maaf yaa Bul sebenernya gak gitu,kita berdua bohong sama lo"-Batin Arsyaka sambil tersenyum getir

Sedangkan Rembulan hanya mengangguk sambil menatap laut yang tenang didepannya.

"Bul gue boleh nanya sesuatu gak?"

"boleh!"balas Rembulan dengan senyuman tipis

"kalau suatu saat lo tau,bahwa ada orang yang sayang sama lo juga selain seorang Gema gimana?"Tanya Arsyaka sambil menatap Rembulan lekat dari samping.

Tatapan itu seolah menyiratkan sayang yang paling dalam dan paling lama pria itu pendam,sayangnya itu tidak bisa diungkapkan lebih dulu.

"maksud lo?"Rembulan berbalik menanyakan maksud dari pertanyaan itu

"emangnya ada?siapa ?ya gak mungkin lah!"tambah Rembulan sambil memukul lengan Arsyaka Pelan dan terkekeh

"seseorang yang lebih dulu sayang dan cinta sama lo dibanding Gema?apa lo mau nerima cinta dia kaya lo nerima cinta Gema?"ucap Aryaka dengan tulus.sedangkan gadis disampingnya sudah kebingungan

"dan kalo nanti lo dikasih dua pilihan antara Gema yang udah buat lo sakit dengan orang baru yang cintanya udah lama tapi gak bisa berbuat apa apa.lo pilih yang mana?"tambah Arsyaka terus menerus berucap dengan kata yang membuat Rembulan bingung dan membentuk banyak pertanyaan di otaknya

"gue gak paham sama apa yang lo omongin!"

"tentang Gema dan orang baru?maksudnya apa?gue gak ngerti Arsyaka!"tambah Rembulan sambil menatap Arsyaka menuntut jawaban atas pertanyaan itu semua yang dia tidak mengerti sama sekali

"nanti lo bakal paham apa yang gue omongin hari ini"jawab Arsyaka sambil berjalan meninggalkan Rembulan pinggir pantai untuk merasakan ombak yang menyapu kakinya

"DASAR GAK JELAS!"teriak Rembulan sambil itu menyusul Arsyaka bermain air



***



"apa pah?tunangan sama dia,apa papah udah gila?!"Tanya Gema dengan nada yang sedikit meninggi dihadapan semua orang diruang tamu tersebut.

"aku masih muda,masih mau seneng seneng diusia aku yang sekarang dan belum ada berfikir kearah itu!"

Iya,setelah menonton tadi mereka berdua memutuskan pulang kerumah.Karena Gema yang sudah muak dengan gadis yang menempelinnya daritadi ditambah banyak permintaan yang gadis itu minta kepada Gema.

"kamu udah janji kan sama papah waktu itu buat bantu perusaan papah yang bangkrut dengan menikahi Starla. sebagai balas budi bantuan perusahaan papah Starla?!"

"papah gila.gak secepat itu pah!"balas Gema dengan suara yang tidak kalah meninggi

Rasanya Gema muak diposisi ini,kenapa harus dia yang menanggung semua masalah keluarganya.Kenapa tidak kedua kaka laki lakinya saja yang menggantikan Gema?ia juga masih ingin bersenang senang dimasa mudanya dengan seorang Rembulan.

Pikiranya menerawang jauh memikirkan gadis itu sekarang,pasti Bulan marah.itu kalimat yang terngiang diotaknya saat ini sedari tadi.

"kamu mau jadi anak durhaka karena melawan papah?"

"kenapa harus Gema?kenapa gak bang Rayn?kenapa gak bang Ryan?!"ucap Gema sambil menunjuk kedua kakanya

"yang papah mau kamu,mereka sudah papah beri tugas yang lain untuk membantu perusahaan milik papah!"

"kenapa Bunda juga diem aja?Bunda juga takut miskin?!"sentak Gema membuat Disa tersentak

"Gema lo gak sopan bentak bentak Bunda!"sentak Rayn yang kini ikut berbicara setelah terdiam sangat lama

"baru bersuara,gue kira lo bisu bang!"balas Gema dengan decakan meremehkan Rayn

"Gema!"ucap Ryan ikut memberi peringatan pada adik bungsunya itu agar bersikap sopan saat berbicara

"oh lo juga gak bisu ternyata!"ucap Gema sambil menunjuk wajah Ryan dan ditepis langsung oleh sang empu

"sayang banget ya,gue punya dua abang yang tolol Cuma bisa diem saat adiknya gak diperlakukan adil disini!"tambah Gema sambil menghela nafas pelan dengan senyuman yang meremehkan kedua kakaknya.dan saat keduanya ingin mengeluarkan suara ,papah Gema kembali bicara.

"LO BERDUA PECUNDANG YANG CUMA BISA DIEM DIBAWAH PAPAH!"

"LO BERDUA JUGA GILA!"

"KALIAN BERDUA TOLOL!"

"maksud lo apa anjing!"



Bugh

bugh

bugh

Ucapan itu sukses membuat keduanya emosi dan berdiri memukul Gema secara bergantian.Sedangkan Gema tidak melawan sama sekali

"CUKUP!"

"papah gak mau tau kamu harus ikuti kemauan papah!"ucap Tama dengan tegas melerai ketiganya yang kini sudah beradu pukulan dihadapan Tama

"PAPAH EGOIS.KALIAN SEMUA EGOIS!"ucap Gema sambil berdiri dari duduknya dengan nafas yang sudah naik turun memburu karena emosi yang sudah memuncak.

Tidak lupa luka lebam dipipi dan luka sobekan yang mengalir darah sedikit akibat pukulan keras kedua kakanya tadi.Bagi Gema itu tidak seberapa sakitnya disbanding dengan kecewa pria itu pada keluarganya

"dan lo Starla,puas kan lo!"sentak Gema sambil menunjuk wajah gadis itu,membuat Starla beringsut ketakutan memundurkan posisi duduknya mendekat merangkul lengan Disa menunjukan ketakukan'

Lalu Gema pergi begitu saja dari ruangan itu meninggalkan orang orang orang egois dan serakah yang takut jatuh miskin.

"ingat tanggal pertunangan kalian tiga hari lagi saat kamu ulang tahun Gema!"teriakan itu terdengar ditelinga Gema yang kini sudah berjalan dengan tergesah untuk meninggalkan rumah menuju markas Tam's squad untuk menenangkan diri

"PERSETAN GUE GAK PEDULI!"

"GIMANA PUN CARANYA KAMU JUGA HARUS CEPAT MEMUTUSKAN PACAR KAMU YANG TIDAK SEBERAPA ITU.KARENA LEBIH SAKIT NANTINYA JIKA DIA TAU KEBENARANYA SENDIRI!"teriakan keras itu masih terdengar sampai suara motor Gema yang mengantikan


























Hai hai apakabar nih maniezz?

Gimana part ini?kesel banget gak sama papahnya Gema?atau sama kedua kakanya?


Coba dong komen jangan lupa juga vote dan follow hihi

Biar aku semangat namatinnya












TBC.

G E M A  W I R A T A M A  || Hwang Renjun [On Going]Where stories live. Discover now