GEMA WIRATAMA

121 58 19
                                    

Bentangan warna jingga dilangit sore tampak cantik,menemani dua manusia yang sedang melukis kisah indah mereka dengan tawa yang merekah dari keduanya.Dalam hati masing masing dari mereka berdoa,semoga kisah mereka abadi dan terus bahagia bersama.

Pulang sekolah tadi Gema mengajak kekasihnya pergi kedanau tempat biasa yang sering mereka kunjungi,untuk melihat lukisan semesta yang paling Bulan sukai yaitu langit senja.

"GEMA CURANG LARI DULUAN,CAPE NIH BULAN. STOP!"teriak seorang gadis cantik dengan surai hitam panjang yang dikuncir kuda.ia berlari mengikuti pria didepannya yang sudah jauh duduk didekat danau yang sepi sambil tertawa melihatnya.

"gak. Yang kalah harus traktir makan dipinggir jalan nanti pas pulang!"ucap pria tampan tersebut sambil terkekeh pelan melihat tingkah kekasihnya yang menggemaskan itu.

"enak aja.gak bisa harusnya Gema yang kalah hari ini!"balas gadis itu yang baru saja sampai dari berlari tadi dan langsung mendudukan pantatnya dibangku sebelah yang kosong.

"kan perjanjiannya yang kalah harus teraktir makan"ucap ia sambil menatap gadis disampingnya.

"tapi pas dipinggir jalan mau masuk tadi,Gema lari duluan sebelum Bulan bilang setuju!"balas gadis itu sambil memajukan bibir bawahnya lucu dan melipat kedua tangannya didada membuat pria itu gemas dibuatnya.

"iya deh.Gema kalah demi tuan putri gak apa apa"ucap pria itu sambil terkekeh dan mengusap kepala kekasihnya dengan gemas.sedangkan gadisnya itu hanya terkekeh.

Beberapa detik setelahnya suasana kembali menjadi hening,hanya ada suara derasnya air yang mengalir dan kicauan burung sampai salah satu dari mereka kembali bersuara untuk memecah keheningan.

"Gema"

"iya Bulan"balas pria itu sambil menatap lekat wanita disampingnya itu.

"jangan pernah tinggalin Bulan iya"ucap gadis itu sambil tersenyum manis menghadap pria disampingnya.

"paling Bulan dulu yang ninggalin Gema nanti"

"gak.Bulan bakal pergi kalau Gema sendiri yang nyuruh Bulan pergi,selain itu Bulan bakal terus sama Gema selamanya"ucapnya dengan mantap dan senyum yang merekah.

"saya pegang ucapan seorang Rembulan Aneswari pacar dari seorang Gema wiratama"balasnya .lalu mereka tertawa bersama mendengar itu,sedikit menggelikan bagi mereka.

"Semoga"-Batin Gema berdoa.

Setelah itu keduanya hanyut dalam fikiran masing masing sampai Gema membuka suara untuk menghilangkan keheningan.lagi doa kali ah..

"Bul,langit jingganya cantik iya." Ucap laki laki tersebut sambil menatap semestanya.

"Iya Gema, cantik banget itu alasan kenapa Bulan suka liat langit senja"balas gadis cantik bersurai hitam tersebut sambil menatap balik kekasihnya.

"Itu sama kaya kamu, bahkan kamu lebih cantik seribu kali lipat setiap saat bersama aku. " Ucapnya sambil mengusap kepala gadisnya pelan.

"GOMBAL!"balas gadis itu sambil menyikut kekasihnya pelan sambil diselangi tawa kecil.

"Awh.padahal aku serius loh, aku selalu berharap dan berdoa sama semesta supaya dia hadiahi aku satu mahluk cantik yang sekarang ada disamping aku untuk menua bersama"ucapnya lagi sambil tersenyum.

" Gema "balas Bulan lirih

"Terus sama aku yah Bul, karena cuma kamu sumber kebahagiaan aku makasih udah jadi wanita terbaik buat aku"Ucapnya sambil memeluk semestanya dari samping.

"Bulan janji sama Gema, akan selalu bersama Gema." Balas gadis itu sambil membalas pelukan kekasihnya.

Sore itu mereka berdua mengakhiri hari dengan melihat semburat jingga sampai matahari tenggelam dan berganti malam.

G E M A  W I R A T A M A  || Hwang Renjun [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang