☁️ㅣ6. Ada Rekomendasi Film?

5.2K 654 171
                                    

HALO! Maaf hari Senin gak update.
Soalnya aku libur dulu~

Nanti update seperti hari biasanya ya!
Pokoknya liat aja informasi di akun ig zanava.fam!

"Kalian suka nonton film azab, gak?" Agraska memeluk toples berisi keripik pisang, berjalan dari arah dapur menuju ke ruang tengah di mana anggota Axares berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian suka nonton film azab, gak?" Agraska memeluk toples berisi keripik pisang, berjalan dari arah dapur menuju ke ruang tengah di mana anggota Axares berkumpul. Bukan anggota inti saja, tapi sebagian anggota lain juga ada. Mereka sengaja berkunjung menjelang malam, sebab ada sosok yang menantang mereka di arena balap liar nanti. Rencananya, mereka akan berangkat bersama dari rumah Agraska.

Mendudukkan dirinya di permadani, Agraska bersila, menatap anggotanya yang sibuk bermain kartu juga memutar botol untuk melakukan truth or dare.

"Nggak. Serem buat seorang pendosa kayak gue," jawab Navy terlampau jujur.

"Nggak serem, Vy." Gibran menyahut, ia mengambil minuman dan menegaknya sejenak. "Lucu, lho. Ada keranda terbang, mayat terapung, yaa pokoknya banyak yang seru buat ditonton."

Genta menggeleng-geleng, ia mengambil karet gelang dan langsung mengikat rambut sebahunya. "Emangnya lo mau apa, Gra? Kenapa nanya film azab, lo mau nobar?"

"Bukanlah. Gue mau menaklukan hati cewek dalam waktu sebulan, makanya gue harus nonton buat dijadiin referensi."

"Dodol!" Leon refleks melempar bantalan sofa ke arah Agraska, sementara yang lain tertawa keras karena mendengar jawaban dari sang ketua. "Kalau gitu bukan film azab! Coba lo nonton drama China, drama Thailand, atau drama Korea!"

"Drama Korea paling hits di Indo. Banyak yang klepek-klepek sama modelan oppa-oppa." Gibran menyahut lagi.

Kepala Agraska kini menoleh pada Gibran, anggota Axares yang satu kelas dengan Rembulan. "Kayaknya lo ahli dalam perfilman. Coba lo rekomendasiin yang bagus buat gue, Gib. Biar Bulan makin klepek-klepek."

"Masalahnya Bulan suka oppa nggak?" tanya Gibran.

"Lha, Opah gue udah tua, banyak keriput, buat apa disukain? Lagian Opah udah punya Omah. Gak mungkin Bulan suka!" bantah Agraska dengan raut wajah tak terima.

Gibran menghela napas, sementara Leon kembali melemparkan bantalan sofa pada Agraska.

Kali ini, hanya Genta yang selalu paling sabar menghadapi Agraska jika Leon sudah tidak sanggup. "Oppa sama Opah itu beda, Gra," ucapnya. Melihat Agraska yang hendak melayangkan pertanyaan lagi, Genta segera menoleh pada Gibran. "Lo kasih deh rekomendasinya, biar dia nonton sendiri."

Gibran mengacungkan kedua jempolnya dengan semangat. "Dari mulai usia aman sampai usia dewasa gue punya rekomendasi bagus!" ujarnya dengan alis naik-turun.

"Gue saranin jangan usia dewasa." Navy mendadak tertawa sendiri, membayangkan bagaimana nanti Agraska beraksi. "Takutnya Pak Bos malah ngelakuin aneh-aneh gara-gara lihat adegan filmnya."

Awan untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang