||Gagal Ngepet🐖||

246 40 0
                                    


"Boleh, tapi siapa yang jadi babinya ?" Nahkan, malah setuju lagi si Blaze, cowok itu nanya siapa yang jadi babinya.

"Hmm siapa ya ?" Solar sekarang berpikir, tapi tatapan matanya mengarah ke Sai.

"Apa liat-liat ? Gue ganteng tau kok." Kepedean ya kang.

"Dih siapa juga yang liatin kang Sai, inget umur Napa ?" Semprot Fang.

BRAKKK

"AHA GUE TAU !!"

Sontak Blaze langsung berdiri dari kursinya, dan gebrak meja makan. Gak lupa satu kaki naik keatas kursi dan satu tangan nunjuk keatas. Gak tau deh pokoknya gitu.

"Siapa ?"

"Tuh." Sorot mata Blaze beralih menatap Lintar yang lagi anteng-anteng minum kopi.

"Apa ?" Tanya Lintar seolah gak ada dosa.

"Lo jadi babi." Dengan entengnya Blaze nyebut begitu.

"Ogah !!"

"Dih, ntar duitnya kita bagi dua." Blaze berusaha ngerayu-rayu cowok itu biar mau, kan untung gitu.

"Harusnya gue yang paling banyak, kan gue yang berjuang. Lo pada cuman jagain lilin." Ada benernya juga sih omongan Lintar.

Waduh calon-calon pebisnis yang gak mau rugi nih.

"Aelah, jadi babi doank. Lu jadi babi." Paksa Blaze narik-narik tangan Lintar.

"Lo aja jadi babi." Hali menolak keras paksaan untuk jadi babi ini, dia gak mau jadi babi.

"Lo babinya."

"Lo aja yang jadi babi."

"Lo yang jadi babi."

"Lo aja sana babi."

"Lo babi."

"Elo yang babi."

Hingga berakhirlah adu bacot antara babi dan babi, pasal siapa yang menjadi babi dan siapa yang harus menjadi babi🗿.

"CUKUPPP !!" Oke aksi ini terhentikan oleh Solar yang berdiri ditengah-tengah.

"Aelah kenapa di setopin sih !? Udah lanjut aja babi babian nya." Kata Fang ngerasa kalau hiburannya itu terhentikan. Butuh hiburan ya Fang :)

"Udah, biar adil kang Sai aja yang jadi babi nya." Kata Solar sambil nunjuk kearah kang Sai yang lagi cuci piring.

"Ngapa jadi gua ?"

"Ayolah kang, demi kesejahteraan kita. Emang kang Sai tega biarin kita gelap-gelapan di kosan ?" Tanya Solar dengan muka-muka melas cem Thorn.

"Bodo amat gue."

"Yaudah, kalo gitu saya gak mau ngutang lagi di sini." Oke ini ceritanya Solar ngancem :v

"Alhamdulillah lah kalo lu gak ngutang lagi, hampir diambang kebangkrutan warung gue gegara Lo pada ngutang." Tunjuk Sai ke mereka berempat.

Yah, karena tidak ada yang mau mengalah jadi babi, akhirnya mereka pulang dengan perasaan galau, berasa separuh jiwanya pergi.

Saat sampai di kosan, sorot mata Blaze langsung tertuju pada Taufan yang entah lagi ngapain dia.

Main ayunan bareng para bocil komplek, astaga.

"WOII Fan, masa kecil kurang bahagia Lo !!? Main sama bocil ?" Pekik Blaze ke Taufan yang lagi main ayunan.

Taufan langsung menyahut dengan suara yang besarnya kek toa masjid. "BIARIN DARI PADA LO !! KURANG DUIT !!"

"Anj- mana bener lagi." Nahkan Blaze jadi kena mental pas Taufan teriak kek gitu :)

"Jangan frontal bang upan, nanti bang Blaze kena mental." Kata Pipi, salah satu bocil kematian yang tinggal di komplek deket kosan mereka.

~To Be Continued~

Ngepet doank di bikin ribet ya wkwkwk🗿

Kosan [Boboiboy Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang