UKS

1.8K 2 0
                                    

Chiara tersentak saat bola basket yang ia lempar justru meleset.

"Cih, apaan coba busuk banget", desis Chiara sembari mengambil bola basket itu sambil berlari. Lapangan basket yang memiliki genagan air terinjak olehnya, gadis itu jatuh dengan posisi telungkup lututnya terluka, kedua telapak tangannya memerah, dagunya menghantam bola basket. Gadis itu menahan air matanya dan membersihkan telapak tangannya. Temannya menghampiri gadis itu.

"Lo gapapa, Chi? Ayo gue anterin ke UKS" Chiara bangkit dan menggeleng.

"Gapapa, gue bisa sendiri kok" Chiara mengangguk, lebih tepatnya ia ingin dengan leluasa menatap penjaga UKS yang katanya baru di sekolahnya, kata beberapa murid penjaga UKS itu masih single, juga tampan.

Menuju UKS gadis berambut sebahu itu menahan rasa perih yang sedari tadi membuatnya menggigit bibirnya.

Gadis itu terlalu fokus mengamati pergerakan kakinya hingga tak sadar ia menabrak punggung tegap seseorang.

"Maaf, maaf" Chiara mengusap keningnya dan mengusap telapak tangannya yang terasa panas.

"Kamu yang jatuh tadi ya? Ayo, sini diobatin" Chiara menelan ludahnya dan menggigit bibirnya, menahan rasa perih.

"Duduk disini" Chiara berjalan menuju brankar, dan duduk membiarkan penjaga UKS itu mengobati lukanya.

"Tahan ya, perih dikit" Chiara menangguk namun belum ada 5 detik ia mengangguk tangan gadis itu sudah meremat bahu laki-laki dihadapannya sembari menahan nafasnya, karna secara tak sengaja ia mengeluarkan desahannya. Laki-laki itu tersenyum singkat dan melanjutkan membersihkan luka Chiara.

"Om katanya mas-"

"Apa muka saya kelihatan kayak om-om?" Chiara menatap manik mata dengan warna coklat itu dengan intens.

"E-enggak, jadii Chiara manggil apa?"

"Panggil aja mas Dean" Chiara menatap lututnya yang kini terbalut plester, dan memberikan kedua telapak tangannya yang memerah.

"Telapak tangan Chia perih" gadis ituu menatap jari panjang Dean yang mengusap telapak tangannya lembut.

"Perih?" Chiara hanya mengangguk sambil terus mengamati jari-jari itu.

Dean mengambil kapas baru dan memberikan beberapa tetes alkohol dan mengusap kedua telapak tangan itu.

"Ahh, mas pelan perihh" Chiara menatap kearah lain saat dengan santainya ia mendesah untuk kedua kalinya.

"Kamu memang suka desah ya?" Kedua pipi Chiara memerah dan menggeleng.

"E-enggak kok" baru akan bertanya, teman sekelas Chiara membawakan seragamnya ke UKS.

"Seragam lo, kalo lo misal udah mau balik ke kelas lo ganti di UKS gapapa, gak mungkin lo jalan jauh ke wc cuma buat ganti" Chiara menangguk, sedangkan Dean masih terus melanjutkan membersihkan luka Chiara.

"Kayaknya tadi kamu mau tanya sesuatu"

"Eumm, mas Dean masih single?"

"Masih, kenapa? Kamu suka sama saya?" Chiara menggeleng.

"Chia boleh istirahat dulu disini sebelum ke kelas? Kepala Chia berat banget rasanya" Dean mengangguk dan membereskan peralatan medis, dan pergi keluar sebentar.

Chiara hanya memejamkan matanya lalu dengan segera ia turun dari brankar, berniat berganti pakaian.

"Mumpung lagi sepi" Chiara berdiri membelakangi pintu UKS, ruangan yang tadinya tertutup itu seketika terbuka, membuat Chiara berbalik badan, melupakan seragam osis nya yang belum tertutup.

One shoot 18+Where stories live. Discover now