||Pergi||

762 67 3
                                    


Hay ges bertemu lagi bersama saya author, gabut doank pengen bikin fandom ehehe semoga suka. Dan maaf kalo gaje, karena emang itu tujuannya🗿.

Ready

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"DIA SIAPA !!!"

"Mas kamu jangan salah faham dulu."

"KAMU JAWAB AKU DIA SIAPA !!!"

"Mas aku mohon kamu tenang, kita selesaikan ini semua dengan kepala dingin."

"HAH BULSHIT!! KAMU JAWAB PERTANYAAN KU DIA SIAPA !!"

"OKE AKU NGAKU !! ITU BUKAN SELINGKUHAN KU, TAPI ITU FOTO AKU WAKTU MASIH JADI COWO !!!"

Taufan menangis sesenggukan sebab nonton TV yang berjudul 'istriku ternyata segender denganku', ya itulah kerjaan dia tiap sore, nontonin sinetron aja.

"Fan, Taufan, sini dulu." Panggil Maripos si Paman yang udah ngurusin dia dari kecil, iya dari kecil soalnya di asuh sama Maripos sebab Kuputeri yang super sibuk gak bisa ngurusin Taufan.

Alhasil Kuputeri pun melemparkan beban keluarga ini ke adiknya, yaitu Maripos.

"Apa sih man ?" Tanya Taufan grasak-grusuk, lagi enak-enak nonton sinetron malah disuruh kesana.

"Sini dulu." Kata paman Maripos.

"Nanti."

"Sini."

"Nanti."

"Sini !"

"Nanti !!"

"Sini !!!"

"NANTI !!!"

Mendengar jawaban Taufan seperti ngegas Maripos pun auto serangan jantung, gak ges. Dia gak pernah dibentak sama ponakan sendiri, dan ini pertamakalinya Taufan ngebentak Maripos.

"OHHH UDAH BERANI NGEBENTAK GW LU HAH !!!" Teriak Maripos dari kamar, mendatangi Taufan yang tetep stay diruang tv.

"Anjir, mampus dah gua, kelepasan tadi." Batin Taufan gak tenang.

Sesampainya di TKP Maripos menatap Taufan yang juga lagi natapin dia, sehingga terjadilah adegan tatap tatapan selama kurang lebih tiga jam.

"Siapa yang ngurusin Lo dari kecil ?" Tanya Maripos.

Gak tau aja kenapa hari ini Maripos sensi bener, padahal biasanya juga b aja.

"Emak gua." Jawab Taufan spontan.

"Siapa yang nyekolahin Lo ?"

"Emak gua."

"Siapa yang ngasih makan Lo ?"

"Emak gua."

"Siapa yang ngasih Lo duit jajan ?"

"Emak gua."

"Siapa yang ngasih bocoran password wifi tetangga ?"

"Emak gua."

"Yaudah, bener sih gak salah." Kata Maripos ganjen, kemudian puter balik, bikin Taufan cengo.

"Apasih !?"

Ketika Taufan mau kembali menonton acara tv, mendadak sebuah tas besar mendarat dikepalanya, mana sakit banget lagi soalnya di isi sama Maripos pake batu bata.g

"ANJIR !!! APA LAGI INI !!?" Teriak Taufan misuh-misuh gak terima kepalanya dijatuhin tas.

"Mulai sekarang Lo angkat kaki dari sini, belajarlah mandiri ingat kata ustadz Amato, berdikari." Kata Maripos dari ambang pintu kamar Taufan, gak lupa berkacak pinggang.

"Lah kok gitu !!?" Tanya Taufan gak terima.

"Jawaban Lo salah, gua yang ngasih bocoran password wifi tetangga bukan mbak Kuputeri, karena jawaban Lo salah sekarang angkat kaki." Aelah cuman problem password wifi tetangga aja di permasalahin, dasar Mariposa.

Btw yang dirampok itu password wifi nya Kaizo, orangnya gak tau kalo ternyata Wifi-nya itu ada yang ngehacker.

Taufan berdiri sambil mengangkat tasnya yang berwarna navy, matanya menatap gamang kearah Maripos.

"Oke kalau itu mau mu mas, aku akan Pergi dari rumah ini. Jangan tahan aku, lepasin !!" Kata Taufan penuh dramatis, padahal Maripos gak ada nahan tangannya dia aja yang kepedean.

Tanpa banyak cingcong maupun cekcok bahkan babibubebo, Taufan langsung masuk kedalam kamar beresin semua baju-bajunya abistu keluar lagi.

Udah kek gelandangan banget penampilan tu bocah, celana training, baju oversize lengen pendek, celana swalow nentengin ransel sama tas gede lainnya, CK CK CK tak patut.

Tapi mukanya lumayan lah.

"Gua bakal ngekos."

Yak itulah dia, sejak saat itu perjalanan seorang Taufan Artheza dalam mencari kosan pun dimulai.

Jeng jeng jeng.

Teeet teret net net dung Trak Trak Trak dunggg !!!

Kegajean yang menghakiki, btw books ku yang judulnya Elemental High School di istirahatin, gak tau kapan lanjut. Belum dapet ide/inspirasi hehe :>

Sementara baca ini aja dulu ya🗿🙏

Kosan [Boboiboy Fanfiction]Where stories live. Discover now