24

20.2K 1.8K 64
                                    

Mark membawa Haechan di sebuah taman kerajaan yang cukup sepi dan hanya ada beberapa prajurit yang berjaga di setiap sisinya, Lucas dan Xioajun hanya mengekori mereka berdua lalu berdiri beberapa meter dari tuan mereka untuk memberikan privasi pada putra mahkota mereka.

"Yang Mulia tolong lepaskan tanganku, kenapa kau menarikku seperti itu, bagaimana jika ada orang lain yang salah paham? Aku hanya kandidat untuk omegamu, aku tidak ingin menimbulkan kesalah pahaman dan berita tidak benar mengenaimu yang tidak adil." ucap Haechan cepat dan bingung juga mengapa Mark menarik tangannya.

"Kau! Kenapa menerima tantangan raja Citrine itu Haechan, kemampuan dia di atasmu bukannya aku tidak percaya dengan kemampuanmu tapi aku mengkhawatirkanmu. Bagaimana jika kau hanya dijebak untuk dipermalukan? Melihatnya berbicara seperti tadi dan merendahkanmu, sudah sangat ingin kupatahakan lehernya." ucap Mark yang khawatir serta emosi menjadi satu.

"Tapi Yang Mulia jika aku menolak tantangannya, dia akan semakin meremehkan diriku aku tidak suka dengan alpha bermulut sombong sepertinya. Jika level dia berada di atasku, tapi tidak ada salahnya bukan jika mencoba untuk mengalahkannya, dan tidak diucapkan juga soal imbalan ataupun hukuman untuk yang menang ataupun yang kalah, lantas mengapa aku harus menolaknya?" ucap Haechan dengan tersenyum lembut menenangkan Mark yang khawatir. 

Senyum Haechan sanggup meredahkan emosi Mark. "Yang mulia, level kemampuan memanahmu apakah setarah dengan raja Gualin?"

"Tentu, aku bahkan lebih baik daripada dirinya." ucap Mark penuh percaya diri.

"Yang Mulia jika kemampuanmu berada di atasnya, apakah kau bisa mengajariku?" tanya Haechan serius.

"Tentu aku bisa mengajarimu, ayo kita berlatih sekarang waktunya sangat terbatas." ucap Mark yang dengan semangat dan menarik Haechan di area memanah untuk latihan. Lalu diikuti oleh Lucas serta Xioajun dari belakang.

Area yang biasanya digunakan untuk para prajurit berlatih, di sana ada beberapa prajurit yang memang sedang berlatih dan semuanya terlihat terkejut melihat putra mahkota datang karena hari ini bukan waktunya untuk berlatih memanah, terlebih dia menarik tangan seseorang pelayan terlihat dari pakaian yang Haechan gunakan semua menundukkan kepalanya untuk memberi hormat.

Lalu seorang prajurit menyambutnya, "Salam hormat Yang Mulia putra mahkota."

Mark menganggukkan kepalanya, "Tolong siapkan arena panahan."

Perintahnya dan semuanya prajurit segera menyiapkannya, lalu Mark menatap Haechan.

"Apa kau pernah memegang busur panah?" tanya Mark dengan serius dan Haechan hanya menggelengkan kepalanya.

Mark mengambil busur dan anak panahnya, lalu memberikannya pada Haechan, dia mulai mengajari Haechan dari posisi berdiri, memegang busur panah, dan anak panahnya serta melesatkannya.

Sekarang posisi Mark berada di belakang Haechan, para prajurit yang melihat segera menundukkan kepala mereka melihat kedekatan mereka berdua yang sungguh sangat terlihat dekat, terlebih semuanya tahu siapa Haechan dan dia adalah kandidat omega untuk putra mahkota.

"Tarik anak panah dengan tenaga penuh, fokuskan pada titik yang kau tuju jika panahmu meleset kau tidak perlu memikirkannya lagi. Tapi setelah itu lesatkan anak panahmu dengan percaya diri dan apapun hasilnya, kau sudah melakukan yang terbaik." bisik Mark dengan nada yang lembut dan membuat detak jantung Haechan jadi menggila.

"Tenang Haechan, tenangkan dirimu jangan jatuh cinta padanya, dia pengeran di negeri ini dan kau hanyalah seorang pelayan, jangan lancang dan jangan menumbuhkan perasaan dihatimu untuknya." batin Haechan dan seketika itu juga tandanya sangat terasa sakit terlebih Mark berada di dekatnya.

My Alpha is My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang