19.Alhamdulillah Sah

236 114 6
                                    


happy reading 🤎•

-
-
-
-

Tepat hampir jam 8 pagii, kiara sudah selesai dengan make overnya.

"ini sudah selesai yaa,mbaak?"tanya Kiara serasa memeriksa make up nya lewat cermin.jujurly dia dibuat takjub dengan wajah nya sendiri,ia bahkan sampai tak mengenali dirinya sendiri untuk saat inii.

"Sudahh mbak....ini tinggal pasang kerudung nya ajaa"

"Mbak,kiara izin sholat Dhuha dulu yaa deg-degan inii." ucap Kiara meminta izin,tadi sebelum make up MUA nya sudah menyarankan untuk ambil wudhu duluu.

"Silakan mbak.....jangan terlalu deg-degan bawa santai aja, kecuali kalo nanti malem hihi"MUA itu berucap seakan mencairkan suasana.

Selesai sholat Dhuha,MUA segera memasangkan hijab kiara,hijab putih panjang dengan mahkota diatasnya.kiara melihat dirinya di cermin fullbody, memandang dirinya sendiri dengan penuh kekaguman.ia memutar tubuhnya ke kiri dan ke kanan menampilkan tubuh yang di balut baju akad khas Melayu warna putih, sangat pas di tubuhnya.

Saat ia tengah asyik memandang diri di cermin,tiba-tiba suara pintu kamarnya dibuka, menampilkan ayah dan ibunya telah siap dengan pakaian putih senada.walau acaranya terkesan agak mendadak tapi semuanya telah disiapkan secara sempurna.

Menyadari kedatangan kedua orangtuanya,Kiara berbalik menghadap mereka.

"Ayahh ibu...."sapanya

Pak farhan dan Bu Clara Bergerak menghampiri kiara.pandangan mereka melekat pada putri kecilnya yang kini sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan.ada rasa haru , bahagia,dan sedih secara bersamaan.haru karna mereka berhasil mengantarkan sang putri ke pelabuhan terkahir nya.bahagia,karna apa yang mereka harapkan tercapai.sedih,karna harus melepas putri bungsunya di usia yang masih sangat beliaa ini.

Pak Farhan dan Bu Clara bergantian memeluk Kiara,lalu di susul oleh Oma Lia dan kak Dira yang entah kapan datangnya.air mata tanpa bisa di tahan lolos begitu saja dari pelupuk mata mereka semua.

"Kalian kok nangis, jangan nangis nanti Kiara ikutan nangis jugaa"ucap Kiara memandangi anggota keluarganya bergantian.

Pak Farhan segera menepis air matanya, sementara Oma Lia ,Bu Clara,dan kak Dira sudah tidak dapat lagi menghentikan tangis mereka.sebagai seorang ibu,Bu Clara sangat khawatir dan berat untuk melepaskan kiara.juga sebagai Oma ,Oma Lia berat melepaskan Kiara ,gadis yang selalu menemani nya kini tak lama lagi akan menjadi seorang istri.dan sama hal nya dengan kak Dira , walaupun akhir-akhir ini hubungan nya dan Kiara cukup renggang tapi tak mengurangi rasa sayangnya untuk sang adik.terbesit juga rasa bersalah di benaknya karna secara tidak langsung sang adik menikah karna usulnya walaupun juga karna penyakit yang di deritanya.

"Ayah dan yang lainnya nangis bahagia sayang,bukan karna nangis sedih"ucap pak Farhan lalu mendapat anggukan dari Bu Clara dan Oma Lia.

Bu Clara menggerakkan tangannya perlahan, menyentuh pipi kiara diiringi dengan senyuman penuh cinta."sayang kamu cantik banget kayak barbie" ucap Bu Clara memuji sang putri dengan tulus

Kiara tersenyum,"iyaa buk mbak nya hebat banget bisa rias Kiara secantik inii"balas kiara.

Semuanya terkekeh merasa lega sebab Kiara terlihat rileks dihari pernikahan nya.

Lalu beberapa saat di susul dengan Oma Lia,ia memandang Kiara dengan lekat membayangkan hari berikutnya tanpa ada kiara rasanya itu akan terasa sangat hampa."Kiara,nak sayang omaa.sekarang udah gede dan udah mau nikah ajaa Oma seneng sayang semoga bahagia selalu tertuju untuk mu,nanti jangan lupa kunjungi oma.oma pasti sangat rindu dengan kebawelan cucu Oma ini"ucap Oma Lia lalu memeluk Kiara dengan penuh sayang menumpahkan tangisnya.

Aksara CintaaWhere stories live. Discover now