ALFHA || EIGHTTEEN

179 7 0
                                    

Gemes banget gue sama lo lo semua!
Okta Sanjaya

Mave membuka gorden kamarnya. Bibirnya tersenyum tipis ketika matanya bertemu dengan Bidadari tidak bersayap, yang sedang tertidur lelap di kasurnya.

Mave mendekati Calzey. Ia duduk dipinggiran kasur. Memandang wajah Calzey yang cantik itu dengan penuh nikmat. Lalu mencium pipi, hidung, kening dan yang terakhir bibir tanpa sepengetahuan Calzey.

Tangannya mengusap rahang Calzey lembut. Memeriksa apakah demamnya sudah turun atau belum.

Mave mengangguk samar. Melepas Kompres itu perlahan.

Mave beranjak, ingin membuang sampah itu tapi lenguhan Calzey membuatnya urung untuk pergi.

"Pagi," Sapa Mave.

Calzey menggeliat. Mengerjapkan matanya sebelum terbuka dengan sempurna. "Mave?"

"MAVE?!" Kagetnya sontak duduk dan menjauh. "Lo ngapain kesini?!" Tanyanya.

Mave memiringkan Kepalanya datar. "Nyium lo." Jawabnya membuat Calzey menatapnya horor.

"Bajingan!"

"Pstt, cewek kayak Ana gak boleh toxic."

Calzey menatap Mave nyalang, "Siapa gue lo? Ha? Minggir ah gue mau mandi!" Ucapnya sambil mendorong Mave tapi berakhir dengan Mave yang menindihi Calzey.

"Ihh minggir Mave!!"

"Ga mau," Tolaknya dengan suara yang dibuat-buat imut.

Calzey bergedik ngeri, "Hih! Pergi Mave! Bangsat banget! Pergi babi!" Lihatlah jiwa lakik Calzey keluar.

Aura Mave tiba-tiba berubah, Calzey merasakannya. Kenapa mendadak menakutkan. Calzey melirik kecil ke arah Mave yang menatapnya datar.

"Ok, fine, lo pergi ke bandara sendiri!" Ucap Mave beranjak pergi. Calzey tidak mau pergi ke bandara sendiri, katanya sih, takut ada orhat (orang jahat).

"EHHH!" Keburu ilang, Calzey mencekal lengan Mave meskipun hanya sebagian, tangannya terlalu kecil.

Mave menatap Calzey dingin, "Why? Babi mau pergi,"

Calzey meringis mendengar ucapan Mave barusan, kan tadi Calzey lagi kesel. "Dih Bapera--"

"IHH MAVE!"

"Babi baperan mau pergi."

"Sensi amat, maaf ah, elah," Gerutu Calzey.

"Babi baperan sensi mau pergi."

"MAVE! UDAH AH! TAIK LO BABI! GUE PMS ANJING!" Murka Calzey menuju kamar mandi. Tak ayal, bibirnya ikut komat-kamit.

"My girl so cute,"

Siapa cewek lo ha? Cewek gue itu! - Auth.

(BASECAMP CRATZY)

"Sepi banget ya Nta," Celetuk Yuri sambil tengkurap. Kepalanya tenggelam dalam lipatan tangannya.

Okta mengangguk kecil. Menghela napas panjang, "Bahkan gue mau ngapain aja, bingung Yur,"

Yuri dan Okta saling bertukar cerita, nasib, perasaan. Karna hanya ada mereka berdua disana.

Ngttt...

Yuri beranjak dari tidurnya menjadi duduk sila. "Motor berhenti?"

"Iya, kayak motornya Gio."

Dan benar, cowok setinggi tiang listrik itu langsung membantingkan diri ke sofa. Menjadikan tangannya bantal dan tidur.

Yuri dan Okta menatap Gio cengo. Mereka menunggu Gio untuk bercerita, meskipun itu mustahil.

Love Disorder [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang